Manfaat Kegiatan Pembelajaran Aktif Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

15 4 Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. 6 Kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menari, dan berkebun. 7 Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan 8 Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain.

e. Manfaat Kegiatan Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif yang dilaksanakan selama pembelajaran di kelas memiliki berbagai manfaat. Berikut ini merupakan beberapa manfaat pembelajaran aktif menurut para ahli: Belajar aktif mengandung beberapa kiat berguna untuk menumbuhkan kemampuan belajar aktif pada diri siswa dan menggali potensi siswa dan guru untuk sama-sama berkembang dan berbagi pengetahuan, keterampilan serta pengalaman Martinis Yamin, 2007: 83. Selain itu, menurut Moh Sholeh Hamid 2011: 48, pembelajaran aktif merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat efektif untuk bisa memberikan suasana pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan, sehingga para siswa mampu menyerap ilmu dan 16 pengetahuan baru, serta menggunakannya untuk kepentingan diri sendiri maupun lingkungannya. Pendapat ketiga disampaikan oleh Martinis Yamin 2007: 77 yang menyampaikan bahwa pembelajaran aktif dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Keaktivan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, berfikir kritis, dan dapat memecah permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pendapat kedua ahli tentang manfaat kegiatan pembelajaran aktif, dapat dirangkum bahwa kegiatan pembelajaran aktif bermanfaat untuk menumbuhkan kemampuan belajar aktif siswa, menggali potensi siswa, meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, berfikir kritis, memberikan suasana pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan di kelas, sehingga siswa mampu menyerap ilmu dan pengetahuan baru serta menggunakannya untuk kepentingan diri sendiri maupun lingkungannya.

f. Klasifikasi Pembelajaran Aktif

Setelah mengetahui pengertian, karakteristik, bentuk, dan manfaat pembelajaran aktif, semua komponen tersebut diwujudkan dalam dua jenis pembelajaran aktif yaitu non kolaboratif dan kolaboratif. Berdasarkan masalah yang diuraikan pada Bab I, tindakan yang perlu dilakukan adalah menggunakan pembelajaran kolaboratif karena kelas yang diteliti terdiri dari 32 siswa sehingga perlu menggunakan pembelajaran aktif kolaboratif agar semua siswa terlibat dan tidak hanya untuk meningkatkan kemampuan individu siswa tapi juga kemampuan sosial siswa melalui belajar kelompok. Variasi pokok metode pembelajaran aktif, menurut Michael Prince dalam WarsonoHariyanto, 2013: 15 diwujudkan dalam pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, 17 pembelajaran berbasis masalah problem-based learning, PBL dan pembelajaran berbasis proyek project-based learning, PjBL. Klasifikasi pembelajaran aktif dapat dilihat pada gambar 1 berikut: Gambar 1. Klasifikasi Pembelajaran Aktif Selanjutnya pembelajaran aktif dapat dilaksanakan dengan berbagai macam model pembelajaran. Bonwel dan Eison dalam Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 68 memberikan beberapa contoh pembelajaran aktif, misalnya pembelajaran berpasang-pasangan, berdiskusi, bermain peran, debat, studi kasus, terlibat aktif dalam kerja kelompok, atau membuat laporan singkat, dan sebagainya.

3. Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match

Pembelajaran kgambart ooperatif termasuk ke dalam pembelajaran aktif kolaboratif dimana dalam pembelajaran tersebut menekankan pada kerjasama antarsiswa agar siswa tidak hanya pintar dan aktif secara individu tetapi juga secara sosial. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam tipe dan dapat diterapkan di kelas. Namun sebelum diterapkan di kelas, guru perlu memperhatikan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan kondisi kelas, jumlah siswa, dan materi yang akan dipelajari agar kompetensi siswa dapat tercapai.

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

David dan Roger Johnson dalam WarsonoHariyanto, 2013: 160 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif telah meningkatkan rasa saling 18 memiliki dan saling menghargai, meningkatkan jalinan komunikasi, meningkatkan rasa saling menerima dan pemberian dukungan, seperti yang ditunjukkan berupa meningkatnya berbagai pemikiran strategis di antara individu-individu dalam kelompok. Menurut Suyadi 2013: 61-62, model pembelajaran kooperatif adalah belajar kelompok. Kelompok disini merupakan rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam Strategi Pembelajaran Kooperatif SPK atau cooperative learning, yaitu adanya peserta didik dalam kelompok, aturan kelompok, upaya belajar setiap anggota kelompok, dan tujuan yang harus dicapai. Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, dapat dirangkum bahwa model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh siswa yang dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Model pembelajaran kooperatif bermanfaat untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan kemampuan sosial, seperti rasa saling memiliki, menghargai, bertanggung jawab, menjalin komunikasi, saling menerima, dan memberi dukungan antarsiswa. Model pembelajaran kooperatif terdiri dari berbagai macam tipe dan sebelum melaksanakannya di kelas, guru perlu memperhatikan kondisi siswa dan mata pelajaran yang akan disampaikan agar pembelajaran dapat mencapai tujuan kompetensi yang telah direncanakan.

b. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 LANGSA.

0 2 32

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TKJ KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.

0 0 196

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

PENGARUH MOTIVASI, INTENSITAS, DAN MINAT PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 2 200

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN MULTIMEDIA DI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

0 0 301

PENGARUH MOTIVASI, INTENSITAS, DAN MINAT PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 0 1