Karakteristik Kegiatan Pembelajaran Aktif Bentuk Kegiatan Pembelajaran Aktif

13 pengetahuan, dan keterampilan, baik dalam ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif. Menurut WarsonoHariyanto 2013: 12, pembelajaran aktif secara sederhana didefinisikan sebagai metode pengajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Pembelajaran aktif mengkondisikan agar siswa selalu melakukan pengalaman belajar yang bermakna dan senantiasa berpikir tentang apa yang dapat dilakukannya selama pembelajaran. Penekanan pembelajaran aktif merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa juga disampaikan oleh Charles C. Bonwell dan J. A. Eison. Menurut Charles C. Bonwell dan J. A. Eison dalam WarsonoHariyanto, 2013: 14, seluruh bentuk pengajaran yang berfokus kepada siswa sebagai penanggung jawab pembelajaran adalah pembelajaran aktif. Dapat dirangkum bahwa kegiatan pembelajaran aktif adalah hubungan timbal balik dalam situasi edukatif yang terjadi di kelas sebagai proses transformasi ilmu antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Dalam transformasi ilmu tersebut, siswa dilibatkan secara aktif sebagai penanggung jawab pembelajaran melalui metode mengajar yang harus dikuasai guru agar siswa dapat belajar dengan efektif dan efisien.

c. Karakteristik Kegiatan Pembelajaran Aktif

Bonwell dalam Moh. Sholeh Hamid, 2011: 49-50 berpendapat mengenai karakteristik pembelajaran aktif, diantaranya: 1 Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar, melainkan pada pengembangan keterampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas. 14 2 Siswa tidak hanya mendengarkan pelajaran secara pasif, tetapi juga mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi pelajaran. 3 Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pelajaran. 4 Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa, dan melakukan evaluasi. 5 Umpan balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran Dapat dirangkum bahwa pembelajaran aktif memiliki karakteristik berpusat pada siswa sedangkan guru sebagai pembimbing belajar siswa, siswa lebih ditekankan pada mengeksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi, berpikir kritis, analitis, dan evaluasi sehingga umpan balik yang diberikan guru kepada siswa dapat terjadi selama proses pembelajaran.

d. Bentuk Kegiatan Pembelajaran Aktif

Menurut Paul D. Dierich dalam Martinis yamin, 2007: 84-86 kegiatan pembelajaran aktif terbagi ke dalam delapan kelompok, masing-masing adalah: 1 Kegiatan-kegiatan visual Membaca, melihat gambar-gambar, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain. 2 Kegiatan-kegiatan lisan oral Mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan Mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. 15 4 Kegiatan-kegiatan menulis Menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket. 5 Kegiatan-kegiatan menggambar Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. 6 Kegiatan metrik Melakukan percobaan, memilih alat-alat, melaksanakan pameran, menari, dan berkebun. 7 Kegiatan-kegiatan mental Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan 8 Kegiatan-kegiatan emosional Minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain.

e. Manfaat Kegiatan Pembelajaran Aktif

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Adaptasi Makhluk Hidup

0 11 215

Penerapan Metode Pembelajaran make a Match Card dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata pelajaran Fiqh di MTs. Nasyatulkhair Depok

0 6 150

Efektivitas pembelajaran kooperatif model make a match dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di SMP Islam Al-Syukro Ciputat

0 21 119

Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Siswa Kelas IV SDN Pisangan 03

0 10 174

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS X MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 LANGSA.

0 2 32

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN TKJ KELAS X TKJ SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA.

0 0 196

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

PENGARUH MOTIVASI, INTENSITAS, DAN MINAT PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 2 200

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KOMPETENSI KEJURUAN MULTIMEDIA DI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

0 0 301

PENGARUH MOTIVASI, INTENSITAS, DAN MINAT PENGGUNAAN KOMPUTER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA PADA MATA PELAJARAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 0 1