Pendidikan Jumlah Tanggungan Petani

56 Tabel 8. Karakteristik Responden Petani Padi Sehat Berdasarkan Status Usaha Status Usaha Jumlah Responden Orang Responden Utama 26 86,67 Sampingan 4 13,33 Jumlah 30 100,00

5.3.3. Pendidikan

Tingkat pendidikan memiliki pengaruh dalam melakukan kegiatan usatani, baik terhadap cara pengelolaan teknik usahatani, manajemen kegiatan usahatani, dan penyerapan teknologi baru. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan para petani mampu menjalankan kegiatan usahataninya dengan lebih baik, karena didukung oleh pengetahuan dan wawasan yang semakin luas. Penyerapan teknologi baru cenderung lebih cepat ditangkap oleh petani yang berpendidikan, dan pada umumnya petani yang memiliki tingkat pendidikan yang terbatas menggunakan teknologi secara sederhana yang turun temurun diperoleh dalam kegiatan usahataninya. Tingkat pendidikan juga mempengaruhi keaktifan petani dalam berdiskusi atau mencari informasi tentang kendala usahataninya dalam meningkatkan produksi atau pendapatnnya. Tingkat pendidikan yang terbatas cenderung memiliki keengganan atau kesulitan dalam menanyakan setuatu hal yang tidak diketahui. Tingkat pendidikan petani responden di Gapoktan Silih Asih terdiri dari petani yang tidak sekolah hingga SMA atau sederajat seperti yang dapat dilihat pada Tabel 9. Petani Responden pada umumnya hanya menempuh pendidikan tingkat dasar atau SD karena jumlahnya terdiri dari 20 orang atau mencapai 66,67 persen petani yang temasuk dalam latar pendidikan SD, kemudian diikuti oleh petani responden tamatan SLTASMA, tamatan SLTP, dan yang terakhir adalah petani responden yang tidak sekolah yakni berjumlah 2 orang atau 6,67 persen. 57 Tabel 9. Karakteristik Responden Petani Padi Sehat Berdasarkan Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Orang Persentase Tidak Sekolah 2 6,67 SD 20 66,67 SLTP 3 10,00 SLTASMA 5 16,67 Jumlah 30 100,00

5.3.4. Jumlah Tanggungan Petani

Petani responden pada penelitian berdasarkan karakteristik ini, dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok petani yang memiliki jumlah jumlah tanggungan keluarga lebih kecil dari empat, antara empat dan enam, dan kelompok petani responden yang memiliki jumlah tanggungan keluarga diatas enam. Jumlah tanggungan petani mempengaruhi pendapatan yang akan diperoleh dari suatu usahatani, karena semakin tinggi jumlah tanggungan artinya semakin tinggi pula pengeluaran petani, sehingga tidak mampu mengembangkan pertanian yang diusahakan. Jumlah tanggungan petani pada umumnya berada pada kisaran 4 sampai 6 orang, yakni mewakili 53,33 persen. Cenderung hasil petanian padi sehat dialokasikan pada biaya kehidupan khususnya kebutuhan pokok petani, serta untuk membayar modal pinjaman input usahatani selama penanaman. Jumlah tanggungan petani dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Karakteristik Responden Petani Padi Sehat Berdasarkan Jumlah Tanggungan Keluarga Jumlah Tanggungan Orang Jumlah Responden Orang Persentase 4 10 33,33 4-6 16 53,33 6 4 13,33 Jumlah 30 100,00

5.3.5. Keikutsertaan dalam Mengikuti PelatihanPenyuluhan