Penerimaan Usahatani Analisis Pendapatan Usahatani Petani Responden

68 gabah dibersihkan dari sisa-sisa daun dan kotoran lain dengan cara diangin- anginkan.

6.1.10. Kegiatan Pasca Panen

Kegiatan pasca panen meliputi kegiatan bagi hasil panen dan pengangkutan. Bagi hasil panen biasanya dilakukan di lahan. Kedua belah pihak pemilik dan buruh panen memperoleh bagiannya masing-masimg sesuai sistem bagi hasil yang disepakati. Sistem bagi hasil panen ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Bagi hasil yang dilakukan kemudian dilanjut dengan pengangkutan hasil yang menjadi bagian petani.

6.2. Analisis Pendapatan Usahatani Petani Responden

6.2.1. Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani merupakan nilai yang diperoleh dari total produksi usahatani yang dikelola oleh petani responden pada Gapoktan Silih Asih pada jangka waktu tertentu. Penerimaan hasil penjualan produksi disebut juga sebagai pendapatan kotor karena belum dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada usahatani. Output yang dihasilkan dari usahatani padi sehat di Gapoktan ini adalah gabah. Gabah merupakan bulir padi yang telah dirontokkan melalui kegiatan panen. Gabah dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu Gabah Kering Panen GKP dan Gabah Kering Giling GKG. GKP merupakan gabah yang sudah di panen namun belum mendapat perlakuan pengeringan, sedangkan GKG merupakan hasih produksi padi yang sudah dipanen serta sudah mendapat perlakuan pengeringan. Gabah yang dihasilkan dan biasanya dijual oleh petani padi sehat di Desa Ciburuy adalah GKP. Gabah yang baru di panen di jual ke koperasi milik anggota Gapoktan Silih Asih yang disebut dengan Koperasi Lisung Kiwari. Hasil penjualan output produksi sudah dapat diperoleh petani sebelum melakukan proses pengeringan pada output yang dihasilkan. Sehingga dapat menghemat waktu, tidak menguras tenaga, dan menghemat biaya, karena walaupun tidak mengeluarkan materi pada proses pengeringan namun waktu dan tenaga yang dikeluarkan jika diibaratkan dengan mengupah tenaga kerja maka dalam usahatani hal tersebut dapat dikatakan sebagai biaya tidak tunai namun diperhitungkan. 69 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, diperoleh produktivitas rata-rata padi sehat dari petani responden sebesar 2615,67 kg dengan luasan lahan rata-rata 0,52 hektar ha. Bila luas lahan dikonbversikan ke dalam satu hektar maka diperoleh produktivitas padi sehat. Produktivitas padi sehat yang diperoleh oleh petani responden Gapoktan Silih Asih adalah 5388,81 kilo gram kg per ha. Nilai penerimaan yang diperoleh petani merupakan nilai dari perhitungan hasil panen dari seluruh petani responden yang dikalikan dengan harga GKP rata- rata yang sudah terlebih dahulu dikonversi ke dalam luasan satu hektar. Analisis penerimaan usahatani petani responden yang dilakukan tidak dikurangi dengan iuran-iuran seperti iuran pengairan, zakat produksi, dan sebagainya, karena hal ini dilakukan bukan atas dasar kewajiban, namun tergantung keiklasan dari para petani, dan biasanya iuran ini berlaku pada petani yang menggarap lebih dari satu ha lahan. Seluruh petani responden, menjual GKP yang dihasilkan dari usahataninya ke koperasi Lisung Kiwari. Harga yang ditetapkan oleh pihak koperasi adalah sama ke seluruh anggota. Seluruh anggota Gapoktan Silih Asih bergabung menjadi anggota Gapoktan, sehingga harga jual output yang diperoleh oleh seluruh petani responden adalah sama, yakni Rp 2.500,00 per kg. Penerimaan yang diperoleh petani padi sehat dari produktivitas rata-rata sebesar 5388,81 kg per ha dan harga Rp 2.500,00 per kg adalah Rp13.472.024,00. Adapun rincian penerimaan padi dari petani responden Gapoktan Silih Asih dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Produktivitas, Harga, dan Penerimaan Rata-Rata Usahatani Padi Sehat Gapoktan Silih Asih Desa Ciburuy pada Musim Tanam Desember 2010-Maret 2011 No. Uraian Satuan Nilai 3. Produktivitas kgha 5.388,81 4. Harga Rpkg 2.500,00 5. Penerimaan Rp 13.472.024,00

6.2.2. Analisis Biaya Usahatani