77
6.3. Analisis Fungsi Produksi
Analisis fungsi produksi didasarkan pada data yang terkumpul dari 30 responden. Data yang dikumpulkan meliputi data produksi sebagai variabel yang
dijelaskan atau dependen Y, sedangkan data mengenai jumlah benih, jumlah pupuk urea, jumlah pupuk kompos, jumlah pupuk phonska, jumlah pestisida
nabati, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan oleh petani responden per luasan lahan yang diusahakan dijadikan sebagai variabel yang menjelaskan atau
independen Xi pada penelitian ini. Faktor produksi yang digunakan dalam usahatani petani responden dikonversi ke dalam luasan lahan yang sama, sehingga
perbandingan faktor usahatani yang lebih mempengaruhi pada setiap faktor produksi, layak untuk dibandingkan karena pada satuan yang sama. Data rata-rata
penggunaan faktor-faktor produksi per hektar yang digunakan dalam usahatani padi sehat di Gapoktan Silih asih disajikan pada Tabel 22 berikut.
Tabel 22. Rata-Rata Penggunaan Faktor-Faktor Produksi per Hektar pada Usahatani Padi Sehat Gapoktan Silih Asih di Desa Ciburuy pada
Musim Tanam Desember 2010-Maret 2011 No.
Uraian Satuan
Jumlah 1.
Benih Kg
18,46 2.
Kompos Kg
2726,68 3.
Urea Kg
61,62 4.
Phonska Kg
140,85 5.
Pestisida Nabati Kg
49,66 6.
Tenaga Kerja Liter
178,72
6.3.1 Analisis Model Fungsi Produksi Padi Sehat
Berdasarkan hasil olahan minitab dengan menggunakan data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka dapat diketahui hubungan antara faktor
produksi dan hasil produksi pada petani padi sehat anggota kelompok tani secara bersama-sama. Hubungan tersebut dapat dilihat dari nilai F
–hitungnya, apabila nilai F
–hitung lebih besar dari nilai F–tabelnya maka dapat dikatakan secara bersama-sama faktor-faktor produksi yang digunakan berpengaruh terhadap
produksi padi sehat.
78 Uji-F yang diperoleh adalah sebesar 16,47; dan nilai p-value yang
diperoleh pada uji ini adalah 0,000. Karena nilai p-value pada uji F lebih kecil dari α 5 persen maka dapat dikatakan F-hitung nyata pada tingkat kepercayaan 99
persen. Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi berkaitan atau berkorelasi terhadap produksi
padi atau dengan kata lain variabel benih, pupuk kandang, pupuk urea, pupuk phonska, perstisida nabati dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh
nyata terhadap produksi petani padi sehat anggota Gapoktan Silih Asih. Kondisi dilapangan menunjukkan bahwa faktor-faktor produksi ini sangat
mempengaruhi produksi padi sehat, yang mana penggunaan dari faktor-faktor produksi ini baik benih, pupuk, pestisida hingga tenaga kerja tidak dapat
dilepaskan dari budidaya padi sehat anggota kelompok tani, karena masing- masing faktor produksi memiliki peranan dalam perkembangan, pertumbuhan,
dan produktivfitas tanaman padi sehat. Uji signifikansi model produksi pada petani padi sehat Gapoktan Silih Asih dapat dilihat pada Tabel 23.
Tabel 23. Uji Signifikansi Model Produksi Usahatani Padi Sehat Gapoktan Silih Asih di Desa Ciburuy pada Musim Tanam Desember 2010-Maret 2011
Sumber Ragam
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat
Jumlah Kuadrat Tengah
F-Hitung Peluang
Regresi 6
2,95722 0,49287
16,47 0,000
Galat 23
0,6884 0,02993
Total 41
3,64563 Keterangan:
Nyata pada tingkat kepercayaan 99 Selain dilihat dari nilai F-hitungnya, model dapat dikatakan akurat atau
tidaknya dilihat dari nilai koefisien determinasinya R-sq. Koefisien determinasi R-sq ini dapat menggambarkan apakah model yang dihasilkan baik atau tidak
dalam meramalkan kondisi ke depan, apabila nilai R-sq nilainya lebih besar dari 50 persen, maka dapat dikatakan bahwa model ini layak digunakan karena dapat
meramalkan kondisi kedepan secara akurat. Berdasarkan model fungsi produksi diperoleh nilai R-sq sebesar 81,1 persen untuk petani responden Gapoktan Silih
Asih. Angka tersebut berarti bahwa variabel bebas benih, pupuk kompos, pupuk urea, pupuk phonska, pestisida nabati, dan tenaga kerja dapat menjelaskan
79 sebesar 81,1 persen variabel tidak bebas hasil produksi, dan sisanya sebesar 18,9
persen dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model komponen error.
Nilai koefisien korelasi R-sq adj menunjukkan akan adanya perubahan apabila terdapat penambahan faktor produksi yang dimasukan ke dalam model.
Penambahan faktor produksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan pada nilai R-sq nya dan nilai derajat bebasnya, dimana nilai R-sq akan semakin besar. Untuk
melihat pengaruh dari masing-masing-masing faktor produksi atau variabel independen terhadap variabel dependen produksi yang dihasilkan, dapat
dilakukan dengan menggunakan uji-t. Dari Pengolahan data Tabel 22 di atas diperoleh pendugaan fungsi produksi, dimana faktor-faktor yang diduga
mempengaruhi produksi padi sehat Gapoktan silih Asih di Desa Ciburuy adalah benih X
1
, kompos X
2
, urea X
3
, phonska X
4
, tenaga kerja X
5
, dan pestisida nabati X
6
. Hasil Parameter penduga fungsi produksi tersebut disajikan pada Tabel 24.
Tabel 24. Hasil Parameter Penduga Fungsi Produksi per Hektar Petani Responden pada Usahatani Padi Sehat Gapoktan Silih Asih di Desa Ciburuy pada
Musim Tanam Desember 2010-Maret 2011 Penduga
Koefisien Regresi
Simpangan Baku
T-hitung Peluang VIF Konstanta
4,485 1,385
3,24 0,004
Benih X
1
0,1535 0,1269
1,21 0,239
1,6 Kompos X
2
0,25823 0,06404
4,03 0,001
1,9 Urea X
3
-0,23751 0,09729
-2,44 0,023
1,8 Phoska X
4
0,14418 0,04475
3,22 0,04
1,1 Tenaga Kerja X
5
0,06135 0,04995
1,23 0,232
1,1 Pestisida Nabati X
6
0,4139 0,139
2,98 0,07
1,6 R-sq
81,10 R-sq adjusted
76,20
Keterangan: Nyata pada tingkat kepercayaan 95
Nyata pada tingkat kepercayaan 90 Nyata pada tingkat kepercayaan 85
80 Berdasarkan data pada Tabel 24 dapat dilihat nilai koefisien regresi
masing-masing faktor, nilai t hitung dan nilai p-valuenya. Pada tabel terlihat bahwa faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usaha tani padi sehat
berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 persen dan 95 persen. Nyata pada selang kepercayaan 99 persen berarti bahwa faktor produksi tersebut sangat
berpengaruh atau responsif terhadap produksi padi sehat, atau faktor produksi tersebut berpengaruh terhadap produksi padi sehat sebesar 99 persen. Nyata pada
selang kepercayaan 95 persen berarti bahwa, faktor produksi yang digunakan berpengaruh atau responsif terhadap produksi padi sehat sebesar 95 persen.
Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 99 persen terhadap produksi padi sehat adalah pupuk kandang, pupuk urea dan
tenaga kerja. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada selang kepercayaan 95 persen terhadap produksi padi sehat adalah benih, pupuk ponska
dan pestisida nabati. Sedangkan faktor-faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata atau tidak mempengaruhi terhadap produksi padi sehat adalah pupuk n, dan
pestisida padat. Dari uji-t terlihat bahwa variabel urea X
1
tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi sehat pada tingkat kepercayaan 95 persen, variabel
kompos berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 , variabel urea berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 , variabel phonska berpengaruh
nyata pada tingkat kepercayaan 95 , variabel tenaga kerja tidak berpengaruh nyata pada tingkat kepercayaan 95 , dan variabel pestisida nabati berpengaruh
nyata pada tingkat kepercayaan 90 Uji multikoliniaritas dapat dilihat dari nilai VIF yang kurang dari 10,
dilihat dari hasil output Minitab pada petani padi sehat anggota Gapoktan Silih Asih tidak terdapat masalah multikoliniaritas, karena tidak ada nilai VIFnya yang
lebih dari 10. Untuk analisis asumsi homoskedastisitas, dilakukan dengan pendekatan grafik, dimana grafik pencar untuk petani padi sehat untuk petani
responden Gapoktan Silih Asih dapat dilihat pada Lampiran 10, yang menunjukkan bahwa gambar diagram pencar dari petani gapoktan tidak
membentuk pola
atau acak,
sehingga tidak
mengalami gangguan
81 heterokedastisitas. Fungsi produksi usahatani padi sehat petani responden
Gapoktan Silih Asih diduga sebagai berikut: Ln Y = 4,49 + 0.153 ln X
1
+ 0,258 ln X
2
– 0,238 ln X
3
+ 0,144 ln X
4
+ 0,0614 ln X
5
+ 0,414 ln X
6
6.3.2. Analisis Elastisitas Produksi Padi Sehat