74 biasanya dibawa oleh tenaga kerja luar keluarga tersebut adalah cangkul dan
parang. Sehingga alat pertanian yang dimiliki sendiri dan digunakan untuk usahatani padi sehat adalah cangkul, ember dan parang; karena dalam usahatani
juga digunakan tenaga kerja dalam keluarga, dan biasanya tenaga kerja dalam keluarga tersebut akan membawa alat pertaniannya sendiri untuk digunakan.
Berdasarkan hal tersebut sehingga diperlukan perhitungan penyusutan alat. Penyusutan alat hanya dihitung pada alat-alat yang dimiliki petani. Penyusutan
alat pertanian terbesar terdapat pada cangkul, yakni Rp 11.597,86 atau sebesar 62,92 persen seperti yang ditunjukkan pada Tabel 20.
Tabel 20. Penyusutan Alat-Alat Pertanian yang Digunakan pada Usahatani Padi Sehat di Gapoktan Silih Asih Desa Ciburuy Periode Tanam Desember
2010-Maret 2011 Nama
alat Nilai Ekonomis
Rp,00 Nilai Sisa
Rp Umur
Ekonomis Tahun
Penyusutan Rp
Cangkul 62.166,67
15.002,78 4,07
11.597,68 62,92 Parang
34.333,33 16.002,78
3,40 5.391,34 29,25
Ember 7.916,67
3.486,11 3,07
1.444,75 7,84
Jumlah 104.416,67
34.491,67 10,53
18.433,76 100,00
6.2.3. Analisis Pendapatan Usahatani dan RC Rasio Padi Sehat
Pendapatan merupakan salah satu indikator keberhasilan kegiatan usahatani. Pendapatan usahatani juga dapat memberikan gambaran mengenai
keuntungan dari kegiatan usahatani. Pendapatan usahatani padi sehat yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari selisih antara penerimaan dengan biaya
yang dikeluarkan untuk melaksanakan usahatani tersebut. Analisis pendapatan dapat dibedakan berdasarkan biya yang dikeluarkan, yaitu pendapatan atas biaya
tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas biaya tunai pada usahatani ini diperoleh dari hasil
pengurangan antara penerimaan dengan biaya tunai, sedangkan pendapatan atas biaya total diperoleh dari hasil pengurangan antara penerimaan dengan biaya total.
Berdasarkan hasil analisis penerimaan padi sehat sebesar Rp 13.472.023,81; biaya tunai sebesar Rp 6.404.348,26; dan biaya total sebesar Rp 11.066.984,25; maka
75 diperoleh pendapatan atas biaya tunai sebesar Rp 7.067.675,55; dan pendapatan
atas biaya total sebesar Rp 2,405.039,56. Keberhasilan usahatani petani responden padi sehat Gapoktan Silih Asih
juga dapat digambarkan oleh hasil analisis penerimaan atas biaya yang dikeluarkan RC rasio pada usahatani tersebut. Analisis usahatani ini
menunjukkan berapa penerimaan yang akan diperoleh petani dari setiap biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani padi sehat. Nilai RC rasio yang
diperoleh dibedakan berdasarkan biaya tunai dan biaya total, sehingga dalam analisis RC rasio usahatani padi sehat terdapat RC rasio atas biaya tunai dan RC
rasio atas biaya total. RC atas biaya tunai diperoleh dari hasil pembagian antara penerimaan dengan biaya tunai, sedangkan RC atas biaya total dapat diperoleh
dari hasil perbandingan antara penerimaan dengan biaya total. Nilai RC atas biaya tunai dan biaya total pada penelitian ini dapat
dikatakan layak untuk diusahakan karena nilai RC atas kedua pengelompokan biaya tersebut lebih besar dari satu. Nilai RC rasio atas biaya tunai yang
diperoleh pada usahatani padi sehat adalah 2,10; yang artinya dari setiap satu rupiah yang dikeluarkan petani responden sebagai biaya tunai untuk usahataninya
dapat menghasilkan tambahan penerimaan sebesar Rp 2,10 rupiah. Sedangkan nilai RC rasio atas biaya total yang diperoleh bedasarkan Tabel 25 di atas adalah
1,22; dengan pengertian setiap pengeluaran biaya sebesar 1 rupiah maka akan diperoleh tambahan penerimaan sebesar Rp 1,22 rupiah. Nilai RC rasio tersebut
menunjukkan bahwa nilai RC rasio atas biaya tunai lebih tinggi dari RC atas biaya total. Hal ini dikarenakan oleh biaya tunai lebih kecil dibanding biaya total,
biaya tunai hanya terdiri dari biaya tunai sedangkan biaya total terdiri dari biaya tunai dan biaya diperhitungkan. Hasil analisis pendapatan dan RC rasio pada
usahatani padi sehat dapat dilihat pada Tabel 21 berikut.
76 Tabel 21. Analisis Pendapatan dan RC Rasio Usahatani Padi Sehat Gapoktan
Silih Asih Desa Ciburuy pada Musim Tanam Desember 2010-Maret 2011
No. Komponen
Jumlah Harga per Satuan
Rpsatuan Nilai Rp
A Biaya tunai
1. Benih Kg
18,46 7.000,00
129.202,78 1,17
2. Pupuk kompos Kg
2.726,68 300,00
818.003,49 7,39
3. Pupuk urea Kg
61,62 2.000,00
123.237,78 1,11
4. Pupuk phonska Kg
140,85 3.000,00
422.537,81 3,82
5. Pestisida nabati liter
49,66 1.500,00
74.483,99 0,67
6. Tenaga kerja Luar
Keluarga HOK 121,31
21.666,67 2.628.468,06
23,75 7.
Sewa lahan -
- 2.101.851,85
18,99 8.
Sewa ternaktraktor -
- 106.562,50
0,96 Jumlah biaya tunai
- -
6.404.348,26 B
Biaya yang diperhitungkan biaya tidak tunai 1.
Penyusutan alat -
- 18.862,08
0,17 2.
Tenaga kerja dalam keluarga HOK
57,40 21.666,67
1.243.773,91 11,24
3. Sewa lahan lahan
milik sendiri -
- 3.400.000,00
30,72 Jumlah biaya yang
diperhitungkan -
- 4.662.635,99
- C
Total biaya -
- 11.066.984,25 100,00
D Pendapatan atas
Biaya Tunai -
- 7.067.675,55
- E
Pendapatan atas Biaya Total
- -
2,405.039,56 -
F RC Rasio atas Biaya
Tunai
2,10
G RC Rasio atas Biaya
Total
1,22
77
6.3. Analisis Fungsi Produksi