Pengendalian Hama dan Penyakit Pemeliharaan Pematang Sawah

66 pertama, penyiangan bersifat menghilangkan rumput pengganggu dengan cara dibenamkan.

6.1.6. Pemupukan

Kandungan unsur hara yang terdapat dalam tanah tidak cukup untuk kebutuhan tanaman, karena ketersediannya terbatas. Sehingga kebutuhan hara tanah perlu ditambah dari luar dengan pupuk organik maupun pupuk anorganik kimia. Kegiatan pemupukan yang dilakukan petani pada sehat yaitu 2 sampai 3 kali pemupukan. Pemupukan untuk padi ini dilakukan tiga kali untuk pupuk urea, sementara pupuk phonska diberikan sekaligus saat pemupukan pertama. Dosis pupuk rata-rata yang diberikan per hektar adalah 62 kilogram urea, 141 kilogram pupuk phonska. Petani padi sehat di Desa Ciburuy menggunakan pupuk dasar yaitu kompos dan LOF Liquid Organic Fertilizer. Namun penanaman pada periode yang diteliti tidak menggunakan LOF. Pemupukan dasar ini berguna untuk menggemburkan tanah, menambah bahan organik, menambah hara tanah. Pupuk dasar kompos ditabur pada waktu membajak. Komposisi pupuk kompos jerami sebanyak 1 sampai 5 ton per hektar. Pemupukan susulan pertama dilakukan pada 21 hingga 25 HST. Komposisi pupuk yang diberikan pada waktu ini adalah 32 kilogram urea, 90 kilogram Ponska. Kedua jenis pupuk ini ditabur sampai merata dalam petakan secara homogen, dilakukan sesudah daun padi tidak ada embun. Pemupukan susulan kedua dilakukan pada 45 hingga 25 HST. Komposisi pupuk yang diberikan pada waktu ini adalah 30 kilogram urea, dan 50 kilogram phonska. Kedua jenis pupuk ini ditabur sampai merata dalam petakan secara homogen, dilakukan sesudah daun padi tidak ada embun.

6.1.7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Kegiatan pengendalian hama dan dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati yang ramah terhadap lingkungan. Biasanya pestisida nabati dibuat sendiri oleh petani. Bahan-bahan yang digunakan petani untuk pestisida nabati diperoleh dari lingkungan sekitar yang telah diketahui efektif dalam mengendalikan hama. Bahan-bahan tersebut antara lain; daun picung, daun 67 mimba, daun tuba, dan kacang babi. Cara pembuatan pestisida nabati terdapat pada Lampiran 8. Pengendalian hama dan penyakit tanaman ini bertujuan untuk memutus siklus hama penyakit tanaman, keadaan hama ada dalam batas tidak membahayakan, meningkatkan daya tahan fisik tanaman, produksi secara ekonomis mengguntungkan dan lingkungan tetap lestari, menekan hama utama padi penggerek batang, menekan populasi hama secara umum agar produksi secara ekonomi menguntungkan dan lingkungan tetap lestari. Pestisida nabati disemprot merata dengan dosis larutan rata-rata sebesar 50 liter per hektar pada 45 HST dengan dosis larutan 2 sampai 5 cc per liter air. Penanganan hama penyakit tanaman juga dilakukan dengan pergiliran varietas, penggunaan pupuk kompos, penggunaan pupuk suplemen organik, dan pengumpanan, sanitasi lingkungan, penggunaan varietas yang tahan hama penyakit tertentu, penggunaan agensi hayati, nematoda patogen serangga dan jamur beauveria, pelestarian musuh alami predator hama.

6.1.8. Pemeliharaan Pematang Sawah

Kegiatan pemeliharaan pematang dilakukan untuk mengurangi gulma atau mencegah perkembangan hama pengganggu tanaman disekitar tanaman. Pematang yang dipenuhi dengan rumpun gulma menjadi tempat yang tempat perkembangannya hama, sehingga perlu dibersihkan untuk mencegah kemungkinan tersebut. Pemeliharaan pematang sawah dilakukan dengan membersihkan gulma seluruh bagian pematang sawah, baik bagian tepi pematang maupun dinding pematang sistem terasering. Kegiatan ini diselesaikan dengan menggunakan cangkul dan parang. Pemeliharaan pematang sawah dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

6.1.9. Panen