46 TR
i
= Y
i
. P
yi
Dimana: TR = penerimaan total usahatani Rp
Y
i
= hasil produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani i Kg P
yi
= harga jual produk per unit RpKg
4.9.2. Analisis Biaya
Analisis biaya digunakan untuk mengetahui biaya-biaya yang dikeluarkan dalam usahatani padi sehat. Dalam analisis ini biaya dibedakan menjadi dua yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap fixed cost adalah sama setiap tahunya, sedangkan biaya variabel variabel cost jumlah biayanya disesuaikan
dengan jumlah yang akan diproduksi. Penjumlahan antara kedua biaya ini menghasilkan total biaya total cost. Cara menghitung biaya tetap, biaya variabel,
dan biaya total secara matematis adalah:
1. Biaya tetap, FC =
n i
i i
P X
1
.
d 2.
Biaya variable, VC =
n j
j j
P X
1
3. Total biaya, TC = FC + VC
Keterangan : FC = Fixed Cost
Xi = jumlah fisik yang membentuk biaya tetap
Xj = jumlah fisik yang membentuk biaya variabel
Pi = harga input tetap
Pj = harga input variabel
n = macam imput
VC = Variable Cost TC = Total Cost
Biaya tetap juga memiliki salah satu biaya yang memerlukan perhitungan matematis, yaitu biaya penyusutan. Biaya penyusutan pada dasarnya bertitik tolak
pada harga perolehan cost sampai dengan modal tersebut dapat memberikan manfaat. Salah satu cara yang digunakan dalam menghitung penyusutan adalah
dengan metode “garis lurus”, yakni; membagi selisih antara nilai pembelian
47 dengan nilai sisa yang ditafsirkan dibagi umur ekonomi dari alat tersebut. Rumus
matematis biaya penyusutan dengan metode “garis lurus” Suratiyah, 2009 adalah:
Penyusutan =
is UmurEkonom
mis NilaiEkono
=
N Ns
Nb
Keterangan Nb
: nilai pembelian Rp Ns : nilai sisa Rp
N : umur ekonomi alat
4.9.3. Analisis Pendapatan
Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengukur keberhasilan usahatani. Analisis pendapatan usahatani digunakan untuk mengetahui seberapa
besar tingkat pendapatan pada usahatani padi organik di Desa Ciburuy. Pendapatan usahatani dapat diperoleh dari pengurangan antara biaya-biaya cost
dari semua penerimaan revenue, biaya-biaya tersebut yang telah dikeluarkan selama periode usahatani.
Hal-hal yang mungkin terjadi dalam perhitungan pendapatan yaitu : 1 jika biaya usahatani lebih besar dari penerimaan maka usahatani dikatakan rugi,
2 jika biaya usahatani sama dengan penerimaan maka usahatani berada pada titik impas dan 3 jika biaya usahatani lebih kecil dari penerimaan maka usahatani
dikatakan untung. Selisih antara penerimaan usahatani dan biaya usahatani merupakan pendapatan usahatani yang secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:
Keterangan : P
= pendapatan bersih usahatani Rp TP = total penerimaan usahatani Nilai Produksi Rp
Bt = biaya Tunai Rp
Btt = biaya Tidak Tunai Rp P = harga output Rp
Q = jumlah output kg
4.10. Analisis RC Rasio