11 5.
Mendaur ulang limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan untuk mengembalikan nutrisi ke lahan sehingga meminimalkan penggunaan
sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. 6.
Mempromosikan penggunaan tanah, air, dan udara secara sehat, serta meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan oleh praktek-praktek
pertanian. 7.
Menangani produk pertanian dengan penekanan pada cara pengolahan yang hati-hati untuk menjaga integritas organik dan mutu produk pada seluruh
tahapan. 8.
Bisa diterapkan pada seluruh lahan pertanian yang ada melalui suatu periode konversi, dimana lama waktunya ditentukan oleh faktor spesifik lokasi seperti
sejarah lahan serta jenis tanaman dan hewan yang akan diproduksi. Tujuan dan keuntungan yang dapat diperoleh dari pengembangan
pertanian organik yaitu: a.
Meningkatkan pendapatan petani karena adanya efisiensi pemanfaatan semberdaya dan
“Impressive Premium” produk. b.
Menghasilkan pangan yang cukup, aman dan berkualitas sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus daya saing produk agribisnis.
c. Menciptankan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi petani.
d. Meminimalkan semua bentuk polusi yang dihasilkan dari kegiatan pertanian.
e. Meningkatkan dan menjaga produktivitas lahan pertanian dalam jangka
panjang, serta memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. f.
Menciptakan lapangan kerja baru dan keharmonisan sosial di pedesaan.
2.3. Kegunaan Pertanian Organik
Budidaya pertanian organik menintikberatkan keselarasan alam, melalui keragaman hayati dan pengoptimalan penggunaan asupan alami yang berada di
sekitar melalui proses daur ulang bahan-bahan alami. Pupuk organik merupakan keluaran maupun sisa dari setiap budidaya pertanian, yang merupakan sumber
unsur hara makro dan mikro yang telah tersedia dengan sendirinya dalam sisa tanaman tersebut. Pupuk hayati dan pupuk organik berdaya ameliorasi ganda
dengan berbagai macam proses yang saling mendukung, berfungsi dalam menyuburkan tanah dan sekaligus mengkonservasikan serta menyehatkan
12 ekosistem tanah dan menghindarkan kemungkinan terjadinya pencemaran
lingkungan. Sumber pupuk organik pada umumnya adalah kotoran hewan, bahan
tanaman, dan limbah serta limbah agroindustri. Kotoran hewan yang sering digunakan sebagai pupuk kandang berasal dari hewan ternak besar dan ternak
kecil. Bahan tanaman dapat berasal dari rerumputan, semak, perdu, dan pohon, adapun limbah pertanaman dapat berasal dari jerami padi, batang jagung, sekam
dan lain sebagainya. Tanah yang dibenahi dengan pupuk organik mempunyai struktur tanah yang baik sehingga tanah tersebut mempunyai kemampuan
mengikat air lebih besar daripada tanah yang kandungan bahan organiknya rendah. Pada umumya nilai pupuk yang terkandung pada pupuk organik terutama
unsur makro nitrogen N; fosfor P; dan kalium K adalah rendah, oleh karena itu kebutuhan pupuk organik haruslah dalam jumlah yang banyak. Akan tetapi
pupuk organik juga mengandung unsur mikro esensial yang lainnya. Fungsi lain dari pupuk organik adalah membantu dalam mencegah terjadinya erosi dan
retakan pada tanah. Sutanto dalam Rachmiyanti 2007 menjelaskan bahwa kegunaan
budidaya organik pada dasarya ialah meniadakan atau membatasi kemungkinan adanya dampak negatif yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimiawi. Hal-
hal yang mencakup kegunaan budidaya organik dalam meniadakan atau membatasi keburukan budidaya kimiawi dan kemungkinan resiko terhadap
lingkungan adalah: 1.
Menghemat penggunan hara tanah, sehingga umur produktif tanah lebih panjang.
2. Melindungi tanah dari erosi dan mencegah degradasi tanah karena kerusakan
struktur tanah. 3.
Meningkatkan penyediaan lengas tanah sehingga terhindar dari kemungkinan terjadinya resiko kekeringan, memperbaiki ketersediaan hara tanah dan hara
yang berasal dari pupuk mineral, dan menghemat penggunaan pupuk yang hargaya relatif tinggi.
4. Menghindari kemungkinan terjadinya ketimpangan unbalance hara, bahkan
dapat memperbaiki neraca balancehara dalam tanah.
13 5.
Melindungi tanaman dari cekaman stress unsur-unsur pencemar tanah seperti Fe, Al, Mn atau jenis logam berat lainnya.
6. Tidak membahayakan kehidupan flora dan fauna tanah, bahkan dapat
menyehatkan dan memelihara ekosistem tanah. 7.
Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. 8.
Sebagai teknologi berkemampuan ganda sumber hara dan pembenah tanah, sehingga cocok sekali diterapkan pada tanah-tanah berpersoalan ganda.
2.4. Gambaran Umum Padi