35
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Permintaan pangan nasional yang cukup tinggi tiap tahunnya dipengaruhi oleh peningkatan jumlah penduduk yang tinggi dan pola konsumsi beras sebagai
makanan pokok utama yang belum dapat diubah oleh masyarakat Indonesia. Salah satu program pemerintah tahun 1986 yang bertujuan dalam peningkatan produksi
beras pertanian dalam rangka memenuhi pangan nasional adalah revolusi hijau. Revolusi hijau teknologi modern berkembang pesat dan mampu mencukupi
kebutuhan pangan penduduk dan bahkan mampu menghantar Indonesia menjadi negara swasembada beras pada tahun 1984. Namun setelah itu produksi beras pun
semakin menurun seiring dengan semakin lemahnya unsur hara dalam tanah dan tercemarinya perairan akibat penggunaan teknologi modern ini, kemudian
kesehatan manusia pun terganggu akibat program ini. Dampak lain dari program ini adalah meningkatnya ketergantungan petani
terhadap benih unggul, pupuk kimia, dan pestisida buatan yang justru menjadi faktor utama yang merusak struktur tanah. Ketergantungan petani tersebut
membuat harga input benih, pupuk, pestisida, dsb. menjadi tinggi padahal harga output yang diterima petani rendah atau tidak sebanding dengan harga input yang
dikeluarkan. Harga input yang tinggi disebabkan oleh tingginya permintaan yang tidak diimbangi dengan supply input permintaan penawaran, sedangkan harga
output yang rendah dipengaruhi oleh posisi tawar petani rendah karena kurangnya akses pasar dan tidak transparanya informasi pasar ke pihak petani. Jika harga
input lebih besar daripada harga output maka petani mengalami kerugian, atau secara ekonomi usahatani tersebut tidak berguna untuk diusahakan.
Program revolusi hijau dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduk tidak lagi dapat dipertahankan. Sehingga perkembangan revolusi hijau yang
semakin menurun memunculkan program baru yang saat ini berkembang yaitu pertanian organik. Pertanian organik yang bersifat ramah lingkungan atau berciri
ekologis dan berkelanjutan merupakan konsep pertanian yang dapat menjadi salah satu solusi dari masalah-masalah pertanian yang ada saat ini. Pertanian organik
memiliki konsep pertanian yang dapat meningkatkan hasil produksi padi dengan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan sehingga dapat memberikan
keuntungan usahatani bagi petani maupun keuntungan bagi masyarakat karena
36 mengkonsumsi produk pertanian yang aman dan sehat. Perkembangan
pengetahuan dan pendapatan miningkatkan kesadaran konsumen dalam mengkonsumsi produk sehat sehingga permintaan produk beras organik pun
menigkat. Peningkatan permintaan beras organik inilah yang menjadi peluang yang baik bagi petani untuk meningkatkan dan mengembangkan usahataninya
dalam produksi padi organik. Sistem usahatani yang dilakukan secara organik sudah dilaksanakan oleh
petani-petani yang bergabung dalam Gapoktan Silih Asih yang terletak di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Jawa Barat. Benih yang digunakan
sudah diproduksi sendiri oleh petani. Pemakaian pupuk kimia sudah mulai dikurangi dan ditambah dengan penggunaan pupuk kompos yang dibuat sendiri
oleh petani, sehingga hasil produksi dari Gapoktan ini disebut sebagai padi sehat. Selain itu, Pestisida nabati yang digunakan juga dibuat sendiri oleh para petani
dalam membasmi hama dan penyakit tanaman. Usahatani padi sehat di Gapoktan Silih Asih sudah berdiri sejak tahun
2002 dan masih tetap bertahan hingga saat ini, bahkan produksi ini pun sudah tergolong kontiniu. Produksi padi organik yang masih bertahan menggambarkan
bahwa petani-petani yang ada dalam Kelompok Gapoktan Silih Asih merasa nyaman dalam usahatani ini. Kenyamanan yang dimaksud kepuasan petani
terhadap keuntungan yang diperoleh. Produksi beras sehat di Gapoktan ini mengalami fluktuasi setiap musim tanam sehingga mempengaruhi pendapatan
usahatani yang diperoleh. Secara teoritis, produksi dapat menggambarkan penggunaan input faktor produksi dalam suatu usahatani. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan untuk melihat fakta di lapangan untuk menganalisis pendapatan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi usahatani
padi sehat di Gapoktan Silih Asih. Dengan harapan agar bermanfaat bagi petani atau pihak lain dalam penyajian informasi tentang usahatani padi organik dan
sebagai rekomendasi bagi pihak pemerintah dalam pembuatan kebijakan. Pendapatan usahatani petani dapat mengukur tingkat keberhasilan petani.
Pendapatan usahatani ini dapat diperoleh setelah analisis penerimaan dan analisis pengeluaran dilakukan. Pendapatan merupakan hasil akhir yang diperoleh petani
sebagai bentuk imbalan atas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki dalam
37 usahataninya, sehingga petani harus melakukan tindakan yang efisien dalam
menggunakan sumberdaya yang ada. Dan analisis faktor-faktor produksi usahatani padi sehat berfungsi untuk melihat input-input apa saja yang dapat mempengaruhi
produksi usahatani padi organik di Gapoktan Silih Asih. Hasil analisis pendapatan dan faktor-faktor produksi usahatani akan menjadi rekomendasi bagi pihak-pihak
yang membutuhkan. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Kerangka Operasional Penelitian Analisis usahatani padi sehat di Gapoktan Silih Asih Desa
Ciburuy Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor
Pendapatan Usahatani 1.
Penerimaan Usahatani
2. Biaya Usahatani
3. Pendapatan
Usahatani 4.
RC rasio Faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi padi sehat
1. Benih
2. Pupuk kompos
3. Pupuk urea
4. Pupuk phonska
5. Tenaga Kerja
6. Pestisida nabati
Rekomendasi Produksi padi sehat di Gapoktan Silih Asih mengalami
38
IV METODE PENELITIAN 4.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat dengan responden petani organik di
Kelompok tani Lisung Kiwari. Pengumpulan data penelitian dilakukan mulai bulan September 2010 hingga Maret 2011. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut merupakan salah satu sentra pertanian yang mengembangkan padi organik yang
sudah memiliki lumbung padi dan tempat penyimpanan sendiri. Sedangkan hal- hal yang menjadi pertimbangan terhadap pemilihan Gapoktan Silih Asih itu
sendiri karena produksi padi organik sudah ada sejak awal berdirinya Gapoktan Silih Asih dan masih bertahan hingga saat ini, kepercayaan publik terhadap
produk sudah tinggi, serta produksi padi sehat yang dilakukan pun tergolong sudah kontiniu atau berkelanjutan.
4.2. Jenis dan Sumber Data