4.2.2 Pengembangan Media DST Berbasis PBL
Berdasarkan hasil analisis potensi dan masalah yang terdapat di SMA Negeri 1 Blora mengindikasikan diperlukannya variasi media pembelajaran
interaktif. Salah satu media pembelajaran interaktif yang dapat dikembangkan adalah media pembelajaran DST berbasis PBL. Media yang dikembangkan dapat
mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa, penyampaian materi pelajaran yang lebih cepat dan mudah, menarik bagi siswa, serta pembelajaran lebih
menyenangkan. Media pembelajaran DST berbasis PBL pada materi koloid dikembangkan
dengan menggabungkan beberapa komponen seperti point of view, dramatic question, materi, gambar, voice, soundtrack, serta soal latihan yang mencakup
soal diskusi dan soal evaluasi. Setiap komponen tersebut memiliki kelebihan dan peran masing-masing. Komponen pertama adalah point of view yang berisi judul
media pembelajaran dan informasi awal tentang isi materi yang ditampilkan diawal membuka media pembelajaran materi koloid. Tujuan ditampilkannya
komponen ini adalah menjadikan siswa lebih fokus dan termotivasi untuk belajar menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan. Komponen kedua adalah
dramatic question yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan mengarahkan siswa dalam memperoleh informasi. Pertanyaan ini berupa pemberian masalah
yang nantinya mengantarkan siswa untuk menemukan suatu konsep. Menurut Atan et al 2005 pembelajaran dengan menghadapkan siswa pada sebuah
permasalahan dapat mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui sebelumnya.
Komponen ketiga adalah penjelasan materi koloid yang terdiri dari pengertian koloid, jenis koloid, sifat koloid, cara pembuatan koloid, serta aplikasi
koloid dalam kehidupan sehari-hari. Materi tersebut disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang ingin dicapai. Materi yang
ditampilkan dapat langsung dipilih sesuai dengan urutan sub bab materinya. Setiap pilihan konsep, di dalamnya tersedia deskripsi mengenai subjeknya dan
animasi konsep pada setiap sub bab materi agar memudahkan siswa dalam belajar khususnya pada materi koloid yang bersifat abstrak. Komponen keempat adalah
gambar, materi koloid disajikan dengan menunjukkan gambar animasi pada setiap sub babnya. Hal ini bertujuan agar dapat menarik dan memotivasi siswa untuk
belajar. Gambar animasi koloid dapat memvisualisasikan materi koloid yang masih bersifat abstrak, sehingga membantu siswa dalam memahami materi.
Sadiman et al. 2010 mengungkapkan gambar digunakan untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, serta memvisualisasikan sesuatu yang bersifat
abstrak menjadi konkrit. Komponen kelima adalah voice yang berisi suara dalam bentuk narasi yang
dimasukkan dalam menyampaikan informasi. Suara ini diisi oleh seorang narator. Hal ini bertujuan untuk merangsang partisipasi aktif pendengaran siswa dan
mengembangkan daya imajinasinya serta meningkatkan daya tarik media karena terdapat aspek audio di dalamnya. Komponen keenam adalah soundtrack yang
berisi musik pendukung yang dapat mendukung penyampaian proses informasi menjadi lebih menarik. Media pembelajaran yang dikembangkan diiringi musik
yang ringan, yang bertujuan untuk membuat siswa merasa nyaman. Komponen
terakhir adalah soal latihan, berupa soal diskusi terkait materi koloid. Soal diskusi dalam media pembelajaran bertujuan membantu siswa untuk lebih memahami
materi dan merangsang aktivitas siswa khususnya dalam berkomunikasi secara lisan seperti dalam mengutarakan pendapat, bertanya ataupun menjawab
pertanyaan terkait dengan materi yang sedang dipelajari. Komponen-komponen yang terdapat dalam media pembelajaran DST
berbasis PBL tersebut disatukan menggunakan software Flash. Flash mampu menggabungkan antara teks, gambar, animasi, suara, dan musik dalam suatu
kemasan yang menarik. Flash biasanya digunakan untuk membuat animasi, hiburan, dan berbagai web Sunyoto, 2010. Kelebihan tersebut menjadikan media
pembelajaran DST lebih menarik, menyenangkan, mudah dipelajari baik secara individual maupun secara kelompok, memberikan keleluasaan bagi pengguna
dalam berinteraksi dengan media, sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajar siswa. Selaras dengan hal tersebut Aji 2011 menyatakan dengan
penerapan media pembelajaran menggunakan Macromedia Flash berpengaruh terhadap motivasi dan minat siswa serta meningkatkan prestasi belajar siswa.
Pembuatan media pembelajaran DST secara keseluruhan termasuk penyatuan komponen-komponen dalam media pembelajaran membutuhkan ketelitian dan
kemampuan yang tinggi. Kekurangtelitian dalam membuat media pembelajaran menjadikan proses pembuatan media pembelajaran yang dikembangkan memakan
waktu yang cukup lama. Media pembelajaran DST berbasis PBL pada materi koloid yang sudah
selesai dibuat kemudian mendapatkan validasi, kritik dan saran dari ahli media,
ahli materi, dan ahli bahasa. Media pembelajaran DST berbasis PBL direvisi berdasarkan saran dari para ahli, kemudian diuji cobakan pada siswa. Uji coba
dilakukan dua kali uji coba skala kecil yang dilakukan pada 12 siswa di luar uji coba skala besar dan uji coba skala besar yang dilakukan pada 32 siswa kelas XI
MIA 4 SMA Negeri 1 Blora. Uji coba skala kecil dilakukan dengan memberikan produk media kepada siswa, kemudian siswa diberi penjelasan mengenai konten
yang ada dalam media tersebut. Selanjutnya dibagikan angket respon siswa untuk mengetahui respon mereka mengenai produk media yang dikembangkan. Uji coba
skala kecil dilakukan pada siswa yang sudah mendapatkan materi koloid sehingga tidak dilakukan pembelajaran dalam uji coba ini. Sedangkan uji coba skala besar
dilakukan dengan pembelajaran menggunakan media yang dikembangkan, kemudian mengumpulkan data respon siswa dan guru, hasil belajar kognitif serta
ranah afektif dan psikomotorik siswa. Setelah media pembelajaran sudah melalui proses-proses tersebut, maka media pembelajaran yang dikembangkan dapat
diterapkan dalam pembelajaran secara umum.
4.2.3 Kelayakan Media DST Berbasis PBL Menurut Ahli