7 Evaluasi, yakni cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan
hasilnya. Evaluasi dilakukan terhadap seluruh komponen kegiatan belajar mengajar dan sekaligus memberikan balikan bagi setiap komponen belajar
mengajar Fitriani, 2011 Mulyasa 2007 menyatakan bahwa proses pembelajaran dikatakan
berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75 siswa terlibat secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran.
2.1.3 Keterampilan Proses dalam Pembelajaran Kimia
Proses pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menekankan pada pendekatan ilmiah yang menuntut siswa untuk berproses ilmiah dengan tujuan
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan siswa untuk menemukan dan mengemukakan sendiri fakta, konsep, nilai serta sikap dalam diri siswa sendiri.
Menurut Mulyasa 2007, pendekatan keterampilan proses sains merupakan pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, aktivitas dan
kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, keterampilan
proses adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran, siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan suatu interaksi dalam objek konkret sampai pada
penemuan konsep. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa sains merupakan satu kesatuan
sistem yang mempunyai pola keteraturan tertentu dan diperoleh melalui studi komprehensif, teliti dan sistematis, sehingga dalam kegiatan pembelajaran, sains
tidaklah hanya mengedepankan produk atau hasil saja melainkan proses
pencapaian pembelajarannya. Jika pembelajaran menekankan pada aspek proses maka pengalaman belajar siswa lebih bersifat langsung, karena dalam hal ini
belajar sains bagi siswa bukanlah menghafal teori atau konsep semata, melainkan mengimplementasikan atau mengkonstruksi pengetahuan secara langsung dan
menerapkannya pada kehidupan nyata. Keterampilan tersebut tidak dapat dipisahkan atau ditawar lagi
keberadaannya dalam proses pembelajaran kimia. Keterampilan proses dalam pembelajaran merupakan keterampilan-keterampilan dasar yang harus dimiliki
oleh siswa dalam memproses pelajaran kimia. Adanya keterampilan proses sains ini siswa dapat menemukan dan mengembangkan konsep dalam materi kimia.
Peran dan fungsi keterampilan proses juga tidak berhenti sampai disini saja, melainkan akan berlanjut kepada pengembangan kemampuan siswa berikutnya
melalui proses interaksi antara kemampuan keterampilan memproses informasi sebelumnya dengan konsep melalui proses belajar mengajar hingga
mengembangkan sikap dan nilai pada diri siswa. Kegiatan pembelajaran kimia yang berorientasikan keterampilan proses,
menekankan siswa untuk mengembangkan sikap ilmiah. Sikap ilmiah dalam pelaksanaannya ini hanya akan muncul atau bahkan berkembang jika siswa
dianggap sebagai seorang saintis muda di kelas. Anak memerlukan lebih banyak doing science daripada listening to scientific knowledge. Hal ini berarti,
peningkatan scientific attitude dapat berlangsung jika dalam pembelajaran kimia guru mengurangi peran “pengkhutbah” dan meningkatkan peran fasilitator melalui
kegiatan praktis kimia scientific activities yang mendorong anak doing science
seperti pengamatan, pengujian, dan penelitian serta jenis keterampilan lainnya Syafitri, 2010.
2.1.4 Media Pembelajaran