Sifat-Sifat Koloid Sistem Koloid

Salah satu ciri khas koloid yaitu partikel padat dari suatu zat padat tersuspensi dalam zat lain terutama dalam bentuk cairan. Hal ini merupakan dasar dari berbagai hasil industri yang dibutuhkan manusia. Penggunaan koloid juga dapat menghasilkan campuran hasil industri tanpa saling melarutkan secara homogen. Selain itu juga bersifat stabil, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama. Koloid yang dapat menstabilkan hasil industri ini dinamakan koloid pelindung. Misalnya es krim yang ditambah gelatin. Adanya gelatin di es krim menyebabkan es krim tidak cepat meleleh.

4. Sifat-Sifat Koloid

4.1 Efek Tyndall Suatu sifat khas yang membedakan sistem koloid dengan larutan adalah dengan percobaan Tyndall. Bila suatu larutan disinari dengan seberkas cahaya sinar tampak maka berkas sinar tadi akan diserap dan hanya sebagian kecil yang dipancarkan. Bila seberkas sinar dilewatkan pada sistem koloid maka sinar tersebut akan dihamburkan oleh pertikel koloid sehingga sinar yang melalui sistem koloid akan teramati berupa jalur cahaya. Sifat khas koloid yang dapat menghamburkan berkas cahaya dikenal dengan nama efek Tyndall. Dalam kehidupan sehari-hari efek Tyndall dapat dilihat dalam peristiwa sebagai berikut : 1 Berkas cahaya proyektor tampak jelas di gedung bioskop yang banyak asap rokoknya 2 Sorot cahaya mobil berkasnya tampak jelas pada daerah yang berkabut 4.2 Gerak Brown Gerak Brown adalah gerak zig-zag dari partikel koloid yang hanya dapat diamati dengan mikroskop ultra. Gerak Brown itu disebabkan adanya tumbukan dari partikel koloid yang terdispersi. Bila partikel dari sistem koloid dilihat dengan mikroskop akan tampak senantiasa partikel-partikel koloid bergerak lurus tetapi arahnya tidak menentu. 4.3 Adsorpsi Partikel koloid dapat mengadsorpsi ion atau muatan listrik. Adsorpsi adalah proses penyerapan dipermukaan. Partikel koloid dari FeOH 3 bermuatan positif dalam air karena mengadsorpsi ion positif, sedangkan partikel koloid As 2 S 3 dalam air bermuatan negatif karena mengadsorpsi ion negatif. Proses penyerapan dipermukaan koloid disebut adsorpsi koloid. Contoh : 1 Penyembuhan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri 2 Pemutihan gula tebu 4.4 Elektroforesis Elektrolisis adalah suatu cara untuk menunjukkan bahwa partikel koloid dapat bermuatan. 4.5 Koagulasi Penggumpalan partikel koloid disebut kogulasi. Dispersi koloid biasanya mengadsorpsi ion yang sejenis. Oleh karena itu, diperlukan konsentrasi tertentu larutan elektrolit bermuatan lawan, yang akan menetralkan muatan koloid sehingga partikel koloid dapat bergabung menjadi partikel besar. Bila larutan elektrolit tersebut mencukupi maka elektrolit tersebut akan menggumpalkan koloid. Penggumpalan koloid dapat dilakukan secara mekanis, fisis, dan kimia. 4.6 Koloid Pelindung Koloid pelindung merupakan sifat koloid yang dapat melindungi koloid lain. Ada beberapa koloid yang tidak mengalami penggumpalan jika ditambahkan koloid lain. Koloid yang dapat memberikan efek kestabilan disebut koloid pelindung. Koloid pelindung membentuk kestabilan di sekililing partikel koloid sehingga melindungi muatan partikel koloid tersebut. Contoh : 1 Tinta tidak mengendap karena dicampur dengan koloid pelindung 2 Susu tidak menggumpal karena ditambah kasein dalam susu sebagai koloid pelindung 3 Pada pembuatan es krim dicampurkan koloid pelindung yang berguna mencegah pengkristalan es krim 4.7 Dialisis Pemurnian koloid disebut dialisis. Dialisis dilakukan dengan cara memasukkan koloid yang akan dimurnikan ke dalam kantung yang dibuat dari selaput semipermiabel. Selaput semipermiabel dapat melewatkan molekul- molekul air atau ion-ion, tetapi tidak dapat dilewati oleh partikel-partikel koloid. Prinsip dialisis saat ini digunakan sebagai proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal.

5. Koloid Liofil dan Liofob

Dokumen yang terkait

Pengaruh model PBL (Problem Based Learning) terhadap pemahaman konsep siswa pada materi kesetimbangan kimia

9 55 255

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMPREDIKSI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

0 9 108

LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

1 29 135

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN AKTIVITAS BERKARAKTER DAN MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI

0 6 197

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS VII

1 8 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kel

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Dan Pemahaman Konsep Matematika (PTK Pada Siswa Kela

0 1 13

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS POTENSI LOKAL DIPADU PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMA KELAS X.

0 1 19

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS VIDEO UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA.

0 0 2

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TURUNAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS CERTAINLY OF RESPONSE INDEX UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 7