5. Respon guru
Hasil analisis respon guru mengenai pengembangan media pembelajaran DST berbasis PBL menunjukkan respon positif. Guru memberikan respon terhadap
media pembelajaran yang dikembangkan yang selanjutnya akan digunakan untuk perbaikan media pembelajaran. Data respon guru terhadap media DST berbasis
PBL untuk pembelajaran kimia disajikan pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Rekapitulasi Skor Respon Guru terhadap Media Pembelajaran
pada Uji Coba Skala Besar
Responden Perolehan Skor
Skor Maksimal Kriteria
GR-01 56
60 Sangat Baik
GR-02 58
60 Sangat Baik
GR-03 51
60 Sangat Baik
Berdasarkan hasil perolehan data respon guru tersebut dapat diketahui bahwa ketiga guru kimia memberikan respon sangat baik dengan rerata perolehan skor
sebesar 55.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Identifikasi Potensi dan Masalah di SMA Negeri 1 Blora
Hasil angket yang diberikan pada guru kimia SMA Negeri 1 Blora menunjukkan bahwa media pembelajaran yang selama ini digunakan dalam
pembelajaran materi koloid adalah LKS, LDS, buku paket, gambar, video, dan media slide Microsoft Power Point. Ketersediaan media cetak, visual, dan audio
visual sudah terwakili, namun ketersediaan media pembelajaran interaktif masih sangat terbatas. Penyebab keterbatasan media pembelajaran interaktif dikarenakan
kurangnya informasi dan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran interaktif, sehingga guru enggan untuk membuat media pembelajaran interaktif.
Penyebab lain yaitu lamanya waktu dalam membuat media pembelajaran juga menjadi pertimbangan guru mengingat banyaknya materi yang harus diajarkan
guru, sehingga guru kurang mengeksplorasi dan berkreasi dalam membuat media pembelajaran interaktif untuk masing-masing materi.
Sosialisasi Kurikulum 2013 yang dilaksanakan belum merata, hanya sebagian guru saja yang telah mengerti konsep dari Kurikulum 2013 ini. Guru
biasanya hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi kelompok dalam proses pembelajaran kimia. Pembelajaran menggunakan metode PBL pemberian
masalah belum pernah dilakukan. Pembelajaran Kurikulum 2013 menekankan siswa untuk mengenal sendiri pelajaran yang diberikan guru dengan mencari
informasi dari berbagai sumber. Siswa bukan hanya mengandalkan buku sebagai sumber belajar, tetapi juga sumber belajar lain yang ada di sekitar siswa, seperti
internet, belajar dari masalah sehari-hari, dan media audio visual. Setiap siswa memiliki sifat yang unik ditambah dengan pengalaman dan lingkungan yang
berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa. Guru harus mampu berpikir, untuk membuat pembelajaran menjadi
menyenangkan dan dapat mengembangkan karakter siswa dengan memanfaatkan sumber lain. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat menggunakan perangkat
pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif dalam menampilkan ide. Media pembelajaran DST berbasis PBL merupakan salah satu media yang
dapat mengatasi masalah tersebut. Media yang dikembangkan dapat mengakomodasi berbagai karakteristik siswa, selain itu dapat menyajikan materi
pelajaran dengan lebih jelas. Menurut Yulmaini dan Septina 2008 metode
pembelajaran menggunakan media DST membuat penyampaian informasi lebih cepat dan mudah, dapat mempermudah siswa untuk memperoleh informasi yang
efektif dan menarik siswa untuk mempelajari kimia. Pemberian masalah dalam media pembelajaran juga merupakan salah satu
hal yang menyebabkan siswa tertarik dan termotivasi dalam proses pembelajaran. Pembelajaran berbasis masalah PBL menekankan kepada siswa tentang
permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam menerapkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan
sehari-hari. Menurut guru pemberian masalah yang terdapat dalam media pembelajaran kemungkinan membuat siswa untuk saling bertukar pendapat,
bekerja sama dengan teman, berinteraksi dengan guru, dan merespon pemikiran siswa lainnya sehingga pembelajaran akan lebih mudah bermakna bagi siswa.
Selaras dengan pernyataan tersebut menurut Wulandari Surjono 2013 PBL sangat efektif digunakan sebagai metode pembelajaran karena dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, membantu siswa mengembangkan pengetahuannya, menciptakan lingkungan belajar yang
menyenangkan dan disukai siswa, dan merangsang siswa untuk belajar secara kontinu, sehingga keseluruhannya sangat membantu dalam memotivasi dan
memudahkan siswa dalam belajar. Pemberian masalah dalam media DST ini juga membuat media pembelajaran ini lebih interaktif karena terjadi interaksi antara
siswa dengan media tersebut.
4.2.2 Pengembangan Media DST Berbasis PBL