2. Jenis-Jenis Koloid
Seperti yang sudah diketahui bahwa wujud fase benda terdiri dari padat, cair, dan gas. Tiap wujud tersebut dapat menjadi medium pendispersi ataupun fase
terdispersi, kecuali untuk gas. Gas sebagai fase terdispersi pada medium pendispersi gas tidak membentuk koloid. Gas dengan gas merupakan campuran
yang homogen. Berdasarkan hal tersebut, sistem koloid dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti yang tercantum dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Jenis-Jenis Koloid
No Fase
Terdispersi Medium
Pendispersi Nama Koloid
Contoh
1 Gas
Cair Busabuih
Busa sabun 2
Gas Padat
Busa padat Karet busa
3 Cair
Gas Aerosol cair
Kabut 4
Cair Cair
Emulsi Susu, santan
5 Cair
Padat Emulsi padat
Mentega 6
Padat Gas
Aerosol padat Asap, debu
7 Padat
Cair Sol
Cat, kanji 8
Padat Padat
Sol padat Paduan logam
3. Koloid dalam Industri
Banyak produksi industri yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini berupa koloid, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk-
produk lain. Contoh sistem koloid yang berupa bahan makanan yaitu susu, mayones, margarin, krim salad, dan jeli. Dalam industri bangunan, misalnya cat
tembok, cat kayu, cat besi, lem kayu, lem kaca, lem plastik. Dalam industri farmasi contohnya kapsul dari gelatin dan emulsi obat-obatan yang distabilisasi
dengan protein.
Salah satu ciri khas koloid yaitu partikel padat dari suatu zat padat tersuspensi dalam zat lain terutama dalam bentuk cairan. Hal ini merupakan dasar dari
berbagai hasil industri yang dibutuhkan manusia. Penggunaan koloid juga dapat menghasilkan campuran hasil industri tanpa
saling melarutkan secara homogen. Selain itu juga bersifat stabil, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama. Koloid yang dapat menstabilkan hasil
industri ini dinamakan koloid pelindung. Misalnya es krim yang ditambah gelatin. Adanya gelatin di es krim menyebabkan es krim tidak cepat meleleh.
4. Sifat-Sifat Koloid