5
actors. Selanjutnya, pelaku yang terlibat bersedia menginvestasikan kembali sebagian manfaat yang diterimanya untuk membangun dan mengelola hutan secara
berkelanjutan. Dengan demikian, bagaimanakah karakteristik kelembagaan KIBARHUT di Pulau Jawa ?
Kelembagaan KIBARHUT tersebut diharapkan mempunyai kinerja yang mampu memberikan manfaat insentif positif bagi para pelakunya. Para pelaku
selanjutnya secara sukarela bersedia menginvestasikan kembali sebagian keuntungan yang diperolehnya, untuk membangun dan mengelola hutan KIBARHUT secara
berkelanjutan. Dengan demikian, apakah kelembagaan KIBARHUT mempunyai kinerja yang dapat memberikan insentif positif bagi para pelakunya sehingga
menjamin terwujudnya hubungan kemitraan yang berkelanjutan ? Pembangunan hutan KIBARHUT tidak hanya mempunyai keterkaitan ke
belakang backward linkages berupa ketersediaan input produksi, tetapi juga mempunyai keterkaitan ke depan forward linkages berupa pasar produknya. Pasar
kayu KIBARHUT dan jaminan pasar yang diberikan oleh INPAK merupakan salah satu daya tarik arena aksi kelembagaan KIBARHUT. Sehingga, bagaimanakah
struktur pasar dan saluran pemasaran kayu KIBARHUT di Pulau Jawa ? Pemahaman terhadap permasalahan penelitian dimaksud diharapkan dapat
mensintesa kelembagaan KIBARHUT yang mampu mendukung keberlangsungan dan keberlanjutan pembangunan hutan KIBARHUT di Pulau Jawa.
C. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini mengkaji kelembagaan kemitraan yang mendukung terwujudnya kelembagaan KIBARHUT secara berkelanjutan. Secara khusus, tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah: 1.
Menganalisis karakteristik kelembagaan KIBARHUT di Pulau Jawa 2.
Menganalisis kinerja kelembagaan KIBARHUT di Pulau Jawa 3.
Menganalisis pemasaran kayu KIBARHUT di Pulau Jawa 4.
Menganalisis peluang keberlanjutan kelembagaan KIBARHUT di Pulau Jawa
D. Kegunaan Penelitian
Keluaran hasil penelitian ini diharapkan berguna dan dapat dimanfaatkan untuk: 1.
menjadi bahan masukan dan informasi penting bagi pemerintah dalam mengembangkan kebijakan kemitraan pembangunan hutan di masa mendatang.
6
2. kalangan akademisi dan peneliti dalam mengembangkan penelitian lanjutan dan
menjadi bahan pembanding tentang pola kemitraan, berdasarkan konsep atau teori kontrak kemitraan dan adopsinya di lapangan.
3. membantu masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pelaku usaha dan pihak
lain dalam mengembangkan dan melaksanakan serta memberikan pendampingan pelaksanaan kemitraan untuk membangun hutan.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Analisis diarahkan pada penilaian tentang kelembagaan yang mendukung keberlanjutan hubungan kemitraan dalam rangka pembangunan hutan tanaman
sehingga menghasilkan keluaran yang berdampak dan memberikan manfaat insentif positif bagi para pelakunya. Jalinan kerjasama ekonomi dan keterlibatan para pelaku
tersebut dilakukan berdasarkan asas kemitraan, sehingga kajian dalam penelitian ini menggunakan konsep teori kemitraan agency theory, khususnya tentang hubungan
kelembagaan kemitraan antar para pelaku agency relationship. Cakupan penelitian adalah kegiatan kemitraan dalam rangka pembanguna hutan
yang dilakukan INPAK bersama rakyat KIBARHUT yaitu i petani pemilik lahan, atau ii petani dan pemilik lahan perorangan, perusahaan swasta, dan pemegang
izinkuasa pengelolaan hutanlahan negara, dengan atau tanpa keterlibatan pelaku lain mitra antara. Kegiatan kemitraan oleh institusi yang bukan INPAK adalah tidak
termasuk cakupan penelitian ini.
F. Kebaruan Novelty
1. Kebaruan fokus penelitian dalam mengungkapkan jalinan hubungan
pertukaran ekonomi antara INPAK dan rakyat, beserta implikasinya terhadap keberlanjutan usaha membangun hutan, serta secara tuntas scholar
menganalisis dan mensintesis kelembagaan KIBARHUT dengan pendekatan teori kemitraan agency theory khususnya hubungan kemitraan agency
relationship .
2. Kebaruan keilmuan terkini advance karena fokus penelitian, berdasarkan
review hasil-hasil penelitian sebelumnya, menghasilkan fakta belum adanya penelitian mengenai hubungan kemitraan antara INPAK bersama rakyat dalam
rangka pembangunan hutan KIBARHUT dalam konteks analisis kelembagaan.