II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Hutan Tanaman
Hutan tanaman didefinisikan sebagai tegakan hutan yang dibangun melalui kegiatan penanaman dalam rangka proses penghijauan atau penghutanan kembali
FAO, 2005; Farrelly, 2007; Schirmer, 2007. Evans 1992 mengartikan hutan tanaman sebagai hutan yang dibangun dan dikelola melalui kegiatan permudaan
buatan atau penaburanpenanaman bibit pohon dengan sengaja artificial forest atau man-made forest
, sehingga merupakan hutan dengan tegakan seumureven-aged forest
atau tidak seumuruneven-aged forest Daniel et al., 1987. Berbagai istilah yang disepadankan dengan hutan tanaman adalah forest plantations FAO, 2005;
Farrelly, 2007; Schirmer, 2007 atau man-made forest Singh et al., 2004; Hiratsuka et al
., 2005, dan kebun kayu Maturana et al., 2005. Hutan tanaman merupakan tegakan hutan dan pohon berkayu jenis tertentu yang
ditanam secara khusus untuk keperluan penyediaan kayu bakar dan bahan baku untuk INPAK, atau menyediakan jasa untuk mencegah erosi, konservasi tanah dan
sebagainya. Hutan tanaman merupakan sebuah sumber daya yang tumbuh a growing resources
yang tidak dapat dibiarkan tumbuh tanpa memeliharanya. Pemeliharaan yang sesuai dan pada saat yang tepat, dapat mengarahkan pertumbuhan tegakan agar
mendapatkan hasil akhir yang diinginkan, dalam kualitas maupun kuantitasnya. Karenanya, pertimbangan pemilihan jenis pohon yang ditanam umumnya terbatas dan
memiliki karakteristik khas, seperti jenis cepat tumbuh fast growing species atau FGS, persyaratan pengelolaan yang tidak rumit dan produktivitas tinggi.
Hutan tanaman telah dijadikan cara untuk menghasilkan kayu bundar sekaligus mengurangi deforestasi. FAO 2005 menyatakan bahwa 34,1 pembangunan hutan
ditujukan untuk memasok bahan baku kayu bagi industri pengolahan kayu atau secara komersial untuk keperluan industri, mencakup kayu untuk konstruksi, panel kayu dan
furniture , dan bahan baku serpih untuk industri pulp dan kertas. Pembangunan hutan
di dunia sebagian besar atau sekitar 48,7 ditujukan untuk keperluan non industri seperti kayu bakar, keperluan rumah tangga, dan jasa lingkungan. Sekitar 9,3
pembangunan hutan tanaman ditujukan untuk konservasi tanah dan air, serta 7,8