Perumusan Hubungan Kontraktual KIBARHUT
158
saling mengenal karena seluruh petani di lokasi contoh mengetahui, bahwa principal adalah INPAK yang memanfaatkan dan menggunakan kayu hasil panen dari hutan
yang dikelola petani. Adanya saling kenal mengenal merupakan modal awal bagi para pelaku untuk membangun dan mewujudkan kerjasama. Gibbons 2005
mengungkapkan bahwa adanya interaksi yang sudah lama dan terus menerus diantara para pelaku repeated games memudahkan terbangunnya kerjasama diantara pelaku.
Proses perkenalan yang sudah terbangun lama ditindaklanjuti pendekatan principal
guna kemungkinan ditingkatkan menjadi suatu kerjasama usaha. Pendekatan dilakukan melalui berbagai cara, baik secara formal jalur resmi melalui pejabat
pemerintah seperti Kepala Dinas Kehutanan, Camat, Kepala Desa, pimpinan instansi dan perusahaan atau informal melalui kelompok tani, tokohelite desa dan pemuka
agama, dan sawmill di sekitar lokasi target. Kegiatan dilanjutkan dengan sosialiasi. Sosialisasi secara garis besar adalah tentang : i penjelasan peran, hak dan
kewajiban masing-masing; ii persyaratan lahan kerjasama; iii bagi hasil yang diterima sesuai proporsi; iv bentuk bagi hasil yang diterimakan para pelaku; v
harga ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku saat panen; vi teknis pemanenan dan konfirmasi penjualan kayu hasil KIBARHUT; vii bantuan non kayu
untuk menghasilkan pendapatan selama masa tunggu panen kayu. Sosialisasi harus merupakan upaya para pelaku untuk membuka diri secara transparan dan ajang
negosiasi sehingga tercapai komitmen kuat untuk melangkah ke tahap selanjutnya yaitu pembuatan perjanjian atau kontrak kemitraan.
Kontrak kemitraan didasarkan pada proporsionalitas hak dan kewajiban, serta tidak ada klausul dalam kontrak yang disembunyikan sehingga menghindarkan moral
hazard suatu hubungan kemitraan. Upaya ini dilengkapi dengan adanya bantuan mitra
antara yang berperan menjaga komitmen dan memotivasi agents untuk mematuhi dan
melaksanakan kontrak. Keterlibatan dan peran mitra antara harus mendapatkan penghargaan yang sewajarnya, sebagaimana dinyatakan Muhammad 2004 bahwa
masalah agency relationship seringkali muncul karena ada pelaku atau pihak yang tidak ikut memperoleh bagian dari apa yang dihasilkan oleh hubungan kemitraan
antara principal dan agents. Pada sisi lain, principal juga harus mencermati pemilihan mitra antara karena
adanya salah pilih menyebabkan manfaat yang diharapkan tidak dapat menjadi
159
kenyataan. Kegagalan hubungan kelembagaan KIBARHUT dengan mediasi Keltan Desa yang pengurusnya adalah pamong desa selaku mitra antara dan agen
perubahan di kontrak non-formal, merupakan fenomena yang banyak terjadi di desa. Agen perubahan di desa, umumnya, berkumpul pada satu kelompok atau orang
tertentu, sehingga kinerja dan dampaknya pada perilaku petani untuk peningkatan produktivitas adalah sangat rendah Effendy, 2009. Untuk menghindarkan kegagalan
yang sama, pemilihan mitra antara yang sudah banyak berkiprah pada berbagai sektor pembangunan dan tugas formal sedapat mungkin dihindari. Principal juga sedapat
mungkin melibatkan pelaku yang merupakan tokoh warga yang mempunyai pengaruh dan disegani agents, dan memiliki petugas teknis yang secara rutin dan berkala
mengunjungi agents. Keberhasilan sosialisasi hingga bersepakat bekerjasama dalam suatu kontrak
kemitraan didukung pengalaman agents berhubungan dengan principal atau petugasnya selama ini. Berdasarkan uraian di atas, model usulan prosedur perolehan
kontrak pada kelembagaan KIBARHUT disajikan dengan bagan alir sebagaimana pada Gambar 22.
160
Gambar 22 Bagan alir model usulan design prosedur perolehan kontrak KIBARHUT
Organisasi khusus KIBARHUT Kebijakan pemerintah:
a. Pasal 83, 84c, dan 99 di PP No.
62007 jo. No. 32008 b.
Pasal 32 Permenhut No. P.35Menhut - II2008 jo. No. P.9Menhut-II2009
Visi dan Misi Kebijakanstrategi perusahaan:
i peluang usaha dengan pasar jelas dan harga pasar,
ii optimalisasi lahan kurang produktif, iii kesinambungan
pasokan bahan baku Organisasi khusus
K
IBARHUT
dibentuk – sinergi dengan divisi
penyediaan bahan baku Informasi kegiatan
hubungan kontraktual KIBARHUT
Informasi kegiatan hubungan kontraktual
KIBARHUT berminat
berminat
Permohonan kerjasama
Kelengkapan dokumen: copy KTP, copy bukti pemilikan lahan, surat pernyataan bermeterai dari ahli warisnama di
lahan bahwa lahan tidak dalam sengketa Fasilitasi jika
diperlukan Permohonan kerjasama
Materi Sosialisasi Sosialisasi KIBARHUT di
KecDesaINPAK hak dan kewajiban, draft kontrak
Sosialisasi KIBARHUT di Mitra AntaraINPAK hak
dan kewajiban, draft Seleksi
Memenuhi Syarat Daftar Petani, lahan luas dan lokasi, jenis
input produksi dibutuhkan Surat Perjanjian kontrak
KIBARHUT – tingkat pertama Daftar menjadi
petani mitra siap dokumen
Surat Perjanjian kontrak KIBARHUT – tingkat kedua
Petani mitra Tidak
lengkap ManajemenDireksi
INPAK
Pemerintah PusatKabupaten KecamatanDesa
Mitra Antara Mediator Petani Kelompok Petani
160
161
Berdasarkan uraian tersebut diatas maka terdapat hal yang diatur secara formal dalam kontrak tertulis dan adanya norma sosial atau kebiasaan yang melekat dan
dipercaya peserta, sehingga menjadi rules-in-use di action arena Kelembagaan KIBARHUT. Ketentuan formal dalam kontrak KIBARHUT sebagaimana tertuang
pada Lampiran 6, dan norma atau ketentuan informal yang ada di lapangan dapat disederhanakan menjadi rules-in-use seperti pada Tabel 35.
Tabel 35 Aturan digunakan rules-in-use Kelembagaan KIBARHUT
Aturan Uraian Aturan tentang posisi position rules
• Petani • Sebagai Hulu upstream parties atau agents;
• INPAK • Selaku Hilir downstream party atau principal.
• Mitra antara • Terlibat pada action arena dengan karakteristik hubungan kontraktual 2
tingkat, yaitu sebagai agents pada hubungan tingkat pertama, tapi sebagai principal
pada hubungan tingkat kedua. • pihak lain
Supplier, sawmill, koperasi adalah pihak yang tidak diatur dalam kontrak tetapi ada keterlibatannya di lapangan
Guna keberlanjutan action arena maka perlu adanya keterlibatan pihak lain yang tidak terikat secara langsung peserta, yaitu:
• Bank – penyedia danamodal kredit ke petani yang disalurkan melalui INPAK dalam bentuk pinjaman atau kredit tunda tebang
• Pemerintah – fasilitasiinsentif pelaksanaan
Aturan pembatasan boundary rules
• Petaniagents • Anggota kelompok hubungan 2 tingkat dan mendaftar sebagai pelaku
• Menyediakan lahan, dan memiliki bukti legalitas kepemilikan yang sah kontrak di lahan milik.
• Melakukan pengolahan dan persiapan lahan • Mengangkut bibit danatau input produksi lainnya yang dipasok principal
ke lokasi tanam dengan biaya agents. • INPAKprincipal • Menyediakan bibit berkualitas siap tanam, jika memungkinkan melibatkan
juga mitra antara dan agents dalam pelaksanaannya • Menyediakan sebagian input produksi lainnya
• Memiliki petugas lapangan dan struktur organisasi khusus KIBARHUT • Mitra antara
• Menyediakan lahan garapan pada kontrak di lahan Negara • Memiliki kemampuan managerial untuk mengadministrasikan pelaksanaan
kegiatan dan mengorganisasikan petani • Memiliki petugas lapangan dan struktur organisasi pelaksana KIBARHUT
• Kontribusi terhadap input
produksi • Input petani di lahan milik : Lahan, tenaga kerja, ajir, alat, pupuk obat,
pemeliharaan, keamanan, input untuk tanaman tumpangsari. • Input petani di lahan non milik: tenaga kerja, ajir, alat, pupuk dan obat,
pemeliharaan, keamanan, dan input untuk tanaman tumpangsari. • Kontribusi INPAK dan mitra antara mencakup bibit, input produksi lainnya
sesuai kesepakatan pupuk, obat, biaya dan pelaksanaan penyuluhan, biaya monev, biaya keamanan, biaya pengendalian hama dan penyakit, biaya
angkutan bibit dan input produksi lainnya, dan kontribusi lainnya yang tidak tercakup sebagai kewajiban kontribusi input produksi dari petani.
162
Tabel 35 lanjutan
Aturan Uraian Aturan kewenangan authority rules
• Petaniagents • Menentukan waktu pemanenan dengan mempertimbangkan saran mitra
antara atau menetapkan bersama-sama
• Berwenang dalam pemasaran kayu kontrak di lahan milik dan mendapat jaminan pasar dan harga wajar dari INPAK
• Penebangan dilakukan dengan sepengetahuan pelaku lainnya • Menanam palawija di antara jalur tanaman pokok
• INPAKprincipal • Membantu dan memberikan bimbingan teknis silvikultur, penyuluhan, dan sosialisasi kegiatan
• Menentukan waktu pelaksanaan pemanenan bersama agents danatau bersama mitra antara.
• Mempunyai kewenangan terhadap hasil panen danatau mendapat prioritas pertama pembelian kayu hasil panen KIBARHUT
• menjamin pasar kayu KIBARHUT dengan harga berlaku saat panen • Mitra antara
• Mandat dari petani untuk melakukan kerjasama KIBARHUT khusus di Tipe 3 mempunyai kewenangan melakukan pemasaran kayu.
• Menentukan waktu pemanenan danatau menyarankan waktu pemanenan. • Melakukan sebagian wewenang INPAK dalam hal supervisi, penyuluhan,
sosialisasi, monitoring, dan pengamanan tanaman
Aturan pencakupan scope rules
• Pemanenan • Kebiasaan tebang butuh di Masyarakat petani peserta diantisipasi dan
menjadi perhatian INPAK sebagai kebiasaan yang juga dilakukan aktor petani peserta KIBARHUT, sehingga ukuran diameter pohon layak
tebang disesuaikan dengan trend pasar. • Kredit tunda tebang, fasilitasi untuk mendukung penundaan tebangan oleh
petani dengan pemberian subsidi bunga kredit. • Penyediaan tenaga penebangan, dan moda angkutan guna memfasilitasi
peningkatan insentif positif berbentuk nilai tambah yang lebih tinggi • Pemasaran
• Penjualan kayu hasil panen dijual dan dipasarkan ke principal yang diprioritaskan atau diharuskan
• Saluran pemasaran secara langsung, melalui atau oleh mitra antara, melalui koperasi, atau melalui sawmill afiliasi
• Pemberian premium price terhadap kayu yang dipasarkan melalui saluran pemasaran KIBARHUT ke principal
Aggregation rules
• Jaminan keamanan
tanaman dan pengawasan
• Menjaga keberhasilan dan keamanan tanaman • Aturan yang mengatur para pelaku melaksanakan kewajiban yang telah
disepakati bersama atau terkena sanksi • semua pelaku secara bersama-sama terlibat dalam pengamanan tanaman
• Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala • Melibatkan tokoh desa dan agama yang dipercaya dan menjadi panutan
• Menempatkan petugas lapangan • Hubunganikatan
kontraktual • Kontrak tertulis formal; dapat menjadi akta autentik di pengadilan
• Disusun oleh semua pihak secara proporsional antara hak dan kewajiban pelaku, transparan, dan bertujuan untuk keberlangsungan usaha.
• ada pengaturan proporsi input produksi input share dan bagi hasil kayu profit sharing
• hubungan 2 tingkat: i tingkat pertama antara principal dan mitra antara; ii tingkat kedua antara mitra antara dan agents
163
Tabel 35 lanjutan
Aturan Uraian Aturan kejelasan kegiatan dan informasi information rules
• kejelasan kegiatan • Obyek perjanjian tidak dapat dialihkan • Jenis tanaman pokok ditetapkan bersama dan tidak dapat diganti
• Bantuan input produksi principal dilarang dipergunakan pada lahan yang tidak didaftarkan dikerjasamakan
• Lahan dikerjasamakan dalam kerangka KIBARHUT tidak dapat dialih fungsikan selama pelaksanaan KIBARHUT
• menyeimbangkan informasi dan
pengetahuan • Melakukan invetarisasi tegakan secara berkala
• Melakukan kunjungan dan sosialisasi rutin oleh petugas lapangan • Kesepakatan penetapan harga berdasarkan harga pasar saat panen
• Kesepakatan kualitas dan standard kayu • Jaminan pasar kayu hasil panen KIBARHUT
Payoff rules
• Biaya costs • Biayaongkos kirim input produksi sampai dengan lokasi pendaratan
ditanggung principal kewajiban principal. • Biaya penanaman dan pemeliharan ditanggung agents atau jika
disepakati ditanggung bersama oleh pelaku yang terlibat • Biaya monev dan pembinaan ditanggung principal dan mitra antara,
sedangkan pelaksanaannya menjadi tanggung jawab semua pelaku • Biaya pengamanan tanaman ditanggung dan dilaksanakan semua pelaku
• Biaya panen ditanggung para pelaku secara proporsional sesuai perolehan output share bagi hasilnya
• Benefit rewards • Agents pada kontrak di lahan Negara mendapat payoff berupa hak menggarap lahan tanpa mengeluarkan biaya sewa lahan
• hasil panen tanaman non-kayu seluruhnya menjadi hak agents • Bagi hasil kayu: agents memperoleh proporsi bagi hasil yang paling
besar pada kontrak di lahan milik dibandingkan pada lahan Negara. Semua pelaku mendapatkan bagi hasil sesuai proporsi pengorbanan
yang dikeluarkan untuk melaksanakan KIBARHUT • Insentif principal: Insentif perizinan dan salah satu sumber bahan baku
untuk penyusunan RPBBI • jaminan pasar kayu dan harga berlaku saat panen
• SengketaSanksi • Pembayaran bagi hasil berkurang secara proposional berdasarkan tingkat pengurangan pohon karena pencurian
• Pelaku tidak melaksanakan kewajiban yang telah disepakati mendapat sanksi sesuai ketentuan hukum yang berlaku
• Memanfaatkanmenjual kayu pohon seluruhnyasebagian tanpa sepengetahuan pihak lainnya
• Sengketa diselesaikan secara musyawarah mufakat dan arbritase, pengadilan negeri ditetapkan
Tabel 35 menunjukkan bahwa aturan yang diterapkan dan digunakan di lapangan tidak selalu dalam bentuk aturan tertulis secara formal. Artinya, para pelaku
harus memiliki perilaku yang sesuai aturan sosial atau norma kebiasaan habitual di lingkungan masyarakat guna keberlanjutan hubungan.
164
Keteraturan hubungan terjadi jika terdapat pemahaman umum yang sama, dimengerti oleh semua pelaku, dan ditegakkan secara sukarela enforceable contract.
Penegakan aturan enforcement merupakan aksi para pelaku untuk menjaga kepatuhan dan keteraturan hubungan. Ketidakpatuhan adalah pilihan yang selalu ada
tetapi ada resiko dan sanksi yang harus ditanggung. Tidak tersedia atau tidak lengkapnya aturan yang mengatur tentang sanksi dan kejelasan hak dan kewajiban
menyebabkan adanya kemungkinan pelaku bersikap oportunis. Pada sisi lain, tidak adanya kejelasan dan kepastian hak pemanfaatan atau penggunaan lahan sebagai
manfaat non finansial yang dinikmati oleh pelaku juga mengandung resiko ketidakpatuhan dan perilaku oportunis dalam upaya memperpanjang hak
pemanfaatanpenggunaan lahan. Kepatuhan pelaku terhadap aturan yang diatur pada Kelembagaan KIBARHUT
tidak hanya ditegakkan dengan pengaturan sanksi, tetapi juga dengan dilakukannya pengawasan dan adanya jalinan komunikasi diantara para pelakunya information
rules . Pengawasan secara intensif, aktif, teratur dan terus menerus terhadap
pelaksanaan kegiatan dan perilaku para pelakunya dapat terwujud jika ada pengaturan penyampaian informasi dan jalinan komunikasi. Jalinan informasi dan komunikasi
yang intensif dan rutin oleh principal dan agents menghasilkan pemahaman dan komitmen agents untuk memasok kayu ke principal yang lebih tinggi pada kontrak
formal dibandingkan pada kontrak non-formal. Manfaat dari adanya pertukaran kontrak ekonomi dikonseptualisasikan tidak
hanya sebagai siapa mendapatkan apa dan berapa banyak, kapan dan bagaimana tetapi juga harus menjelaskan mengapa diperlukan dan untuk apa, siapa yang
berperan, apa yang dikuasainya, dan bagaimana pemanfaatannya. Kontrak KIBARHUT sebagai suatu kontrak komersial juga memuat tenggang waktu
pencapaian kontrak, mengalokasikan sumberdaya secara berkeadilan fairness berdasarkan keseimbangan hak yang harus diterima dan kewajiban yang harus
dikeluarkan, serta sarana hukum untuk hak gugat atau penyelesaian perselisihan. Mengacu pada argumen tersebut, maka usulan model alternatif susunan kontrak pada
kelembagaan KIBARHUT adalah dideskripsikan sebagaimana pada Tabel 36.
Tabel 36 Usulan model alternatif susunan kontrak kelembagaan KIBARHUT
No Komponen Aspek
yang perlu
diatur Pelaku
Penjelasan agents
mitra antara Principal 1. Siapa berperan sebagai apa
1. Sebutan
perjanjian kerjasama
• Sebutannama perjanjian kerjasama, penyebutan selan- jutnya penyingkatan, tempattanggal dibuat dan ditan-
datanganinya kontrak dinyatakan secara jelas dan rinci • Identitas yang jelas memudahkan penegakan hak dan
kewajiban jika terjadi sengketa 2.
Identitas para pelaku
• Identitas dicantumkan dan didefinisikan secara jelas, dan pelaku yang menandatangani perjanjian
disebutkan kapasitasnya sebagai apa. 3.
Ahli waris • Ahli warispengganti diatur dan dinyatakan secara jelas
2. Siapa mengerjakan apa 1.
Lingkup kerjasama
• Maksud dan tujuan kerjasama • Berguna untuk mengefisienkan klausul selanjutnya
karena tidak perlu pengulangan • Penjelasan ketentuan teknis diperlukan guna
menghindari kerancuan definisi dan pemahaman para pelaku terhadap pekerjaan yang menjadi
cakupan kerjasama atau kemitraan • Definisi klausul penting yang hanya berlaku pada
kontrak dan yang berlaku umum • Pekerjaan yang menjadi cakupan kerjasama meliputi
kegiatan penanaman, pemeliharaan, pembinaan, penjagaan keamanan, pemanenan, pemasaran
• Ketentuan teknis pekerjaan 2.
Lokasi dan luas lahan
• Lokasi berdasarkan letak administrasi sebagaimana tercantum dalam bukti kepemilikan lahan SHM,
SPPT, girikleter C • Dapat dibuktikan bahwa lahan bukan merupakan
lahan jarahan, bermasalah danatau dalam sengketa • Legalitas pemilikan lahan merupakan syarat mutlak
yang harus dipenuhi guna memudahkan penegakan hak dan pelaksanaan kewajiban pada waktu panen
• menghindari kemungkinan terganggunya kelancaran produksi disebabkan masalah keabsahan dan
persengketaan areal • Luas lahan KIBARHUT
• Keabsahan lahan dan jaminan lahan tidak dalam sengketa dikuatkan dengan surat pernyataan
bermeterai dari petani, ahli warisatas nama lahan, dan pihak pemerintahan Kepala Desa
• Kompilasidaftar kepemilikan lahan, mencakup informasi mengenai pemilik, lokasi, dan luas
3. Hubungan
kontraktual • Proporsi bagi hasil panen kayu dinyatakan secara jelas
dan cara atau bentuk-bentuk pemenuhannya • kayu hasil panen dikuasai bersama, dan INPAK
memiliki prioritas pertama membeli kayu hasil KIBARHUT
16 5
166
Tabel 36 lanjutan
No Komponen Aspek
yang perlu
diatur Pelaku
Penjelasan agents
mitra antara principal • Struktur organisasi KIBARHUT
• Pengorganisasian petani mitra dan administrasi pelaksanaan KIBARHUT dilaksanakan INPAK
danatau mitra antara, termasuk penyediaan tenaga administrasi, tenaga lapangan dan jika
memungkinkan tenaga teknis kehutanan
4. Komunikasi
dan informasi • Mekanismearus komunikasi dicantumkan
• Guna memudahkan proses pelaksanaan kegiatan, khususnya pada saat penebangan
• meyakinkan para pelaku bahwa jenis kayu dikelola adalah menguntungkan
• Penyediaan danatau pemberian akses informasi harga pasar, prospek pasar jenis kayu yang dikerjasamakan,
dan kebutuhan industri akan bahan baku kayu tersebut diinformasikan secara periodik
5. Pemanenan
• Pelaksanaan penebangan oleh petani atau dengan melibatkan petani dan kelompok petani
• Menstimulus petani untuk memperoleh nilai jual yang lebih tinggi dengan menjual dalam bentuk KB,
dan memilih saluran pemasaran yang terpendek dan langsung ke industri.
• Kredit tunda tebang memfasilitasi pelaksanaan tebangan dilakukan ketika pohon telah mencapai
ukuran 20cm • Implikasinya adalah pemerintah perlu membantu
memberikan insentif atau mempermudah INPAK mendapatkan pembiayaan
• Pemanenan dilakukan jika pohon mencapai diameter atau ukuran yang ditentukan dan disepakati
• Pemberian fasilitas kredit tunda tebang jika dikehendaki petani, dengan jaminan tanaman
KIBARHUT yang setidaknya telah berumur 4 tahun
6. Jangka waktu
perjanjian kemitraan
• Penjelasan lamaperiode perjanjian kerjasama, dapat dinyatakan dalam satuan tahun atau daur danatau
gabungan keduanya • Proses produksi tanaman KIBARHUT sampai siap
panen berjangka waktu lama tahunan dan adanya daur yang berbeda untuk setiap jenis, sehingga
penegasan periode waktu kerjasama mutlak diperlukan agar tidak menimbulkan konflik karena
salah tafsir dan beda persepsi • Mencantumkan tahun dimulainya perjanjian kerjasama
dan tahun berakhirnya perjanjian kerjasama 7.
Perpanjangan kerjasama
• Perpanjangan kerjasama dapat dilakukan atas kesepakatan para pelaku yang terikat dan dilengkapi
alasan spesifik yang jelas • Alasan spesifik meliputi: pertumbuhan tanaman
terhambat, adanya trubusantunassirung berasal dari tanaman daur kesatu, dan lainnya yang ditentukan
dan disepakati para pelaku 16
6
167
Tabel 36 lanjutan
No Komponen Aspek
yang perlu
diatur Pelaku
Penjelasan agents
mitra antara principal 3. Siapa memiliki sumberdaya apa
1. Input
Produksi • Ketersediaan lahan siap tanam dengan luas dan lokasi
yang sesuai dengan klausul kontrak • tanggungjawab petani danatau mitra antara untuk
menyediakan lahan siap tanam sesuai kontrak yang sudah disepakati
• Ketersediaan bibit dan sulamannya, dalam jumlah yang cukup berdasarkan luas lahan dan jarak tanam
yang dipergunakan • tanggungjawab INPAK untuk pemenuhannya
• biaya bibit dan biaya angkut ke lokasi pendaratan bibit yang telah ditentukan ditanggung oleh INPAK
• Bibit diserahterimakan di lokasi tanam kecuali dijelaskan lain
• Ketersediaan tenaga kerja untuk penyiapan lahan, penanaman, pemeliharaan
• Ketersediaan tenaga administrasi, tenaga lapangan dan tenaga teknis kehutanan
• Pengendalian hama dan penyakit masih terbatas pelaksanaannya sehingga adanya petugas teknis
kehutanan akan sangat membantu • Ketersediaan pupuk dan input produksi lainnya
• kewajiban pemenuhan input produksi lainnya harus dinyatakan dengan jelas dan tertulis, sehingga ada
kejelasan kontribusi input produksi yang menjadi tanggungjawab masing-masing pelaku KIBARHUT
• Input produksi terkait tanaman tumpangsari merupakan kewajiban petani untuk memenuhinya
• semua input produksi tanaman non kehutanan yang dibutuhkan untuk usahatani tanaman tumpangsari
menjadi tanggungjawab petani 2.
Jaminan Pasar • Adanya jaminan pasar dan harga kayu berdasarkan
harga pasar yang berlaku • jaminan pasar dan harga yang sesuai berdasarkan
harga pasar yang berlaku saat panen 4. Siapa memperoleh sumberdaya apa
1. Panen kayu
• Proporsi bagi hasil kayu ditentukan secara jelas, tertulis transparan dan proporsional
• Proporsi dihitung berdasarkan keseimbangan hak dan kewajiban
2. Manfaat non-
kayu • Hasil panen tanaman tumpangsari seluruhnya
merupakan hak petani • Dinyatakan secara jelas, khususnya pada
KIBARHUT yang dilaksanakan bukan pada lahan milik petani yaitu petani selaku penggarap
167
168
Tabel 36 lanjutan
No Komponen Aspek
yang perlu
diatur Pelaku
Penjelasan agents
mitra antara principal • INPAK berhak memanfaatkan surat kontrak untuk
mendapatkan kemudahan pelayanan administrasi pemerintah
• Berdasarkan Psl 32 Permenhut No. P.35Menhut- II2008 jo. No. P.9Menhut-II2009 maka syarat
administrasi pemenuhan pasokan bahan baku industri dapat dilakukan dengan mencantumkan
kontrak KIBARHUT yang telah dilaksanakan
• INPAK mengupayakan mengarahkan pencapaian sertifikasi pengelolaan hutan rakyat secara lestari
• Mengantisipasi kemungkinan pelaksanaan verifikasi guna menjustifikasi penghargaan ke INPAK
• Petani wajib membantu memberikan informasi yang diperlukan jika ada pihak lain termasuk pemerintah
berniat melakukan verifikasi
3. Pemasaran
kayu • INPAK berhak dan wajib membeli semua kayu hasil
panen KIBARHUT dengan harga pasar saat panen • Hak dan kewajiban menjual dan membeli kayu hasil
panen menjadi klausul yang saling mengikat • Pemberlakuan harga pasar saat panen dan pemba-
yaran yang dilakukan secara cash and carry akan meningkatkan kepercayaan petani terhadap INPAK
• Adanya perbedaan harga kayu di pasar berdasarkan kelas diameter dan panjang log, maka syarat-syarat
teknis, jika ada, harus menjadi klausul yang dijelas- kan sehingga tidak menjadi konflik sewaktu panen
• Petani wajib menjual semua kayu hasil panen KIBARHUT ke INPAK
• Harga dan syarat-syarat teknis ditentukan secara jelas • Kewajiban petani menjual kayu hasil KIBARHUT ke
INPAK menjadi batal jika petugas INPAK tidak dapat dihubungi atau jika selama paling lama 2 minggu tidak
ada aksi tindak lanjut yang dilakukan INPAK 5. Siapa mempertanggungjawabkan apa
1. Bimbingan
teknis • Melaksanakan bimbingan teknis teknis silvikultur,
penanaman, pemeliharaan, perlindungan, pengamanan tegakan, dan pemanenan
• Perlakuan petani terhadap tegakan harus dapat dikontrol dan dibenarkan secara teknis silvikutur.
• Implikasinya adalah INPAK danatau mitra antara harus memiliki tenaga lapangan dan tenaga teknis
kehutanan yang memadai,kompeten dan berdedikasi • Biaya bimbingan teknis ditanggung oleh INPAK
2. Monitoring
dan evaluasi monev
tegakan • INPAK berhak melaksanakan monitoring dan evaluasi
monev dan invetarisas tegakan untuk memperoleh informasi tegakan yang dikerjasamakan
• Petani selaku agents tahu persis berapa jumlah pohon yang ada di lahannya, tetapi principal tidak
mengetahui informasi tersebut secara lengkap karenanya principal harus mengeluarkan biaya
agency costs untuk mengumpulkanmendapatkan informasi tersebut
• Biaya monev dan inventarisasi tegakan ditanggung oleh INPAK
1 68
169
Tabel 36 lanjutan
No Komponen Aspek
yang perlu
diatur Pelaku
Penjelasan agents
mitra antara principal 3.
Keamanan tegakan
• Pengamanan tegakan menjadi tanggungjawab semua pelaku yang terikat kontrak KIBARHUT
• Wujud partisipasi bersama dari para pelaku dalam pelaksanaan kegiatan untuk memperoleh hak
manfaat yang diharapkan • Pelaksanaan pengamanan tegakan dilakukan petani
dengan bantuan, bimbingan dan arahan mitra antara dan INPAK
• Pengamanan tegakan dilakukan oleh masing-masing pelaku, dengan biaya ditanggung oleh masing-masing
pelaku kecuali ditentukan lain 4.
Laporan dan pelaporan
• Laporan perkembangan tanaman meliputi jumlah tanaman, tinggi, dan diameter dibuat minimal sekali
dalam setahun • Kegiatan yang seharusnya dilaksanakan oleh
agents , tetapi operasionalnya merupakan kegiatan
yang bersamaan dengan monev dan inventarisasi tegakan sehingga merupakan perwujudan
partisipasi bersama para pelaku KIBARHUT • Format dasar laporan perlu dibuat dan disosialisasikan
ke seluruh petani mitra dan kelompoknya 5.
Biaya-biaya panen
• Kegiatan pemanenan dilaksanakan oleh petani dengan memperhatikan saran dan arahan dari INPAK danatau
mitra antara • INPAK menerima kayu dalam bentuk logs di
lokasipabrik, sehingga biaya tebang dan angkut menjadi tanggungan petani selaku penjual
• Penjualan oleh petani tetap dilakukan dalam bentuk logs atau KB, tetapi petani mengeluarkan biaya
jasa untuk tebang, potong, angkut yang telah disediakandicarikan oleh INPAK.
• Biaya tebangan, potong, dan angkuttransport ditanggung oleh petani kecuali dijelaskan lain
• Pembelian oleh INPAK dalam bentuk logs KB dan jika diminta petani, maka INPAK harus dapat
mengupayakan tenaga tebang dan alat angkutan yang pembayarannya dikurangkan dari jumlah hasil
penjualan kayu yang diterima petani dari INPAK
6. Pajak-pajak
• Pajak dan retribusi terkait kayu hasil KIBARHUT ditanggung oleh INPAK selaku pembeli kecuali
dijelaskan lain • Pemenuhan tanggungjawab ke Negara
• Pajak dan retribusi terkait lahan ditanggung oleh petani atau mitra antara selaku pemilik pemegang
kuasa lahan kecuali ditentukan lain 169
170
Tabel 36 lanjutan
No Komponen Aspek
yang perlu
diatur Pelaku
Penjelasan agents
mitra antara principal 7.
Perubahan persetujuan
• Perubahan organisasi, status, pejabat, atau pimpinan organisasi wajib diberitahukan ke pelaku yang lain dan
melaksanakan serah terima pekerjaan secara sah sesuai keperluannya
• Pemberitahuan dan serah terima diperlukan sehingga tidak mempengaruhi klausul kerjasama
yang sudah disepakati, kelangsungan kerjasama dan menghilangkan potensi konflik.
• Perubahan danatau penambahan klausula addendum dalam perjanjian kerjasama diajukan secara tertulis ke
pelaku lainnya disertasi alasan spesifik yang jelas untuk perundingan dan peninjauan kembali
• Usulan perubahan karena adanya ketidaksesuaian kontrak dan pelaksanaan ditinjau dan dirundingkan
kembali oleh para pelaku, dan hasil kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian tambahan
6. Siapa menanggung sanksi apa 1.
Wanprestasi • Para pelaku tidak diperkenankan mengalihkan
perjanjian kerjasama yang menjadi obyek perjanjian ke pihak lain
• Segala bentuk ingkar janji harus mendapat sanksi untuk mencegah kemungkinan perilaku oportunis
• Klaim dapat dikenakan oleh dan untuk semua pelaku
• Standard bibit siap tanam: berumur 2,5 – 3 bulan, tingginya mencapai 25-30 cm, diameter batang
minimal 3mm pada leher akar, daun utuh dan batang tidak rusak, tanah dan perakaran bagus
dalam kantong plastik yang tidak pecah
• Untuk meminimalkan perilaku oportunis pasca kontrak post contractual opportunist behavior
dari agents karena agents tahu persis berapa jumlah pohon yang ada di lahannya, tetapi principal tidak
mengetahui informasi tersebut secara lengkap
• Implikasinya: i monev harus dilaksanakan principal
secara berkala untuk memantau tegakan, dan ii kebijakan kredit tunda tebang harus
dilaksanakan untuk menghindari kemungkinan penjualan pohon atau tanaman ukuran kecil atau
berumur muda • Salah satu pihak melakukan pelanggaran kesepakatan
maka dikenakan sanksi danatau denda sesuai derajat pelanggarannya
• Kualitas bibit tidak memenuhi standar bibit siap tanam di lapangan sehingga dapat menghambat
keberhasilan tumbuh tanaman • Bibit bantuan ditanam pada lahan non kerjasama
sehingga menyulitkan dilakukannya monev dan inventarisasi tegakan
• Input produksi lainnya yang menjadi bantuan dimanfaatkan pada lahan yang tidak dikerjasamakan
• Tidak diperkenankan memanfaatkanmenjual kayu pohon hasil KIBARHUT baik secara keseluruhan
sebagiannya tanpa sepengetahuan dan persetujuan pelaku yang lain
170
171
Tabel 36 lanjutan
No Komponen Aspek
yang perlu
diatur Pelaku
Penjelasan agents
mitra antara principal 2.
Pembatalan kerjasama
• Pelaku tidak melaksanakan seluruh kewajibannya berdasarkan perjanjian dan kesepakatan
• Kerjasama dinyatakan bermasalah sehingga para pelaku secara sepihak berhak menyelesaikannya
secara hukum • Klaim dapat dikenakan oleh dan untuk semua
pelaku • Pelaku melakukan alih fungsi lahan yang
dikerjasamakan tanpa persetujuan pelaku lainnya • Kegagalan menyediakan kayu atau membeli kayu
karena sebab-sebab yang tidak bisa dihindari wajib diberitahukan ke pelaku lainnya secepat mungkin
danatau selambatnya 3 bulan sebelumnya • Adanya kegagalan atau keberhasilan tanaman
yang rendah dan tutupnya produksi industri harus diinformasikan secepat mungkin sehingga pelaku
lain dapat mencari pasar alternatif 3.
Force majeure
• Keadaan memaksa force majeure: didefinisikasn secara jelas
• force majeure atau keadaan memaksa meliputi kondisi iklim yang ekstrim, bencana alam,
perang, konflik sosial, dan kondisi lain yang berlaku umum danatau disepakati para pelaku
• Para pelaku dibebaskan dari segala tanggungjawab dan kontrak dapat diteruskan jika keadaan sudah
pulih 7. Siapa berlindung ke siapa
1. Perselisihan
• Perselisihan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat dengan melibatkan tokoh dan aparat desa
atau pihak lain yang independen yang disepakati dan ditentukan sebagai penengah
• penegakan hak pada kontrak KIBARHUT dapat dilakukan secara informal melalui suatu
hubungan sosial yang terbangun di desa, keterlibatan mitra antara, dan adanya penetrasi
jaringan pemasaran yang kuat sampai ke hulu. • Jika tidak berhasil, maka diselesaikan melalui
pengadilan dengan domisili yang disepakati bersama dan dituangkan dalam kontrak
Jumlah 47 53
53 Keberimbangan antara aspek yang harus diatur
pada tiap-tiap pelaku terlibat diharapkan menjamin pencapaian efisiensi kesepakatan optimal
hubungan principal-agents
171
172