48
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Agroindo Usaha Jaya Jl. H. Buang No.24 RT.0707, Ulujami, Pangsanggrahan, Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan
secara sengaja purposive. Aspek masalah yang dianalisis mencakup kondisi internal dan eksternal yang dihadapi oleh PT Agroindo Usaha Jaya. Pengambilan
data dilakukan pada bulan Juni 2007 sampai bulan Agustus 2007.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari pihak manajemen melalui
wawancara. Pengamatan langsung di lapangan dan pengisian kuisioner dilakukan dengan pihak yang dianggap paling berkompeten di PT Agroindo Usaha Jaya
sebanyak tiga orang Direktur, Manajer Accounting dan Manajer Ekspor, serta satu orang Manajer Pemasaran dari PT Alindojaya Pratama sebagai perusahaan
pesaing. Data sekunder diperoleh dari dokumen, laporan manajemen PT Agroindo Usaha Jaya, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik BPS, serta literatur-
literatur atau tulisan-tulisan yang berhubungan dengan penelitian.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling
. Responden dipilih secara sengaja dan memiliki kontribusi besar dalam perumusan dan pelaksanaan strategi di PT Agroindo Usaha Jaya. Pemilihan
49
responden tersebut dilakukan dengan alasan dapat mewakili perusahaan dan memiliki wewenang mengenai data- data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Data primer diperoleh dengan pengamatan langsung ke PT. Agroindo Usaha Jaya sehingga mengetahui situasi dan kondisi yang ada di lapangan.
Pengisian kuisioner dipandu oleh peneliti. Wawancara dan kuisioner dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang berpengaruh
terhadap kinerja perusahaan serta penentuan bobot dan peringkat untuk masing- masing faktor tersebut. Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan perusahaan,
literatur-literatur yang relevan dengan penelitian, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistik BPS, Badan Pengembangan Ekspor Nasional BPEN, pemasok,
serta perusahaan pesaing yaitu PT Alindojaya Pratama. 4.4. Pengolahan dan Analisis Data
4.4.1. Tahap Pengolahan Data
Analisis data dimulai dengan mengidentifikasi faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, sedangkan faktor eksternal berupa peluang dan ancaman
dianalisis secara kualitatif. Setelah mengetahui faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka dilakukan pembobotan. Pembobotan dilakukan
untuk menentukan prioritas dari identifikasi faktor-faktor internal, sedangkan pengolahan dan analisis kuantitatif digunakan dengan alat batu komputer melalui
program Microsoft Excel. Bentuk penilaian pembobotan untuk matrik IFE dapat dilihat pada Tabel 5.
50
Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Perusahaan
Faktor Strategi Internal A
B C
D ...
Total A
B C
D ...
Total Sumber: Rangkuti, 2004
Matrik EFE digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman perusahaan. Setelah mengetahui faktor yang
menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan, maka dilakukan pembobotan. Pembobotan dilakukan untuk menentukan prioritas dari identifikasi faktor-faktor
eksternal dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Perusahaan
Faktor Strategi Eksternal A
B C
D ...
Total A
B C
D ...
Total Sumber: Rangkuti, 2004
Penentuan bobot dilakukan dengan cara mengajukan identifikasi faktor - faktor strategis internal dan eksternal yang telah dirumuskan bersama kepada
pihak perusahaan. Penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode Paired Comparison.
Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu internal dan eksternal perusahaan. Untuk menentukan
bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2, dan 3, skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :
1. = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2. = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
51
3. = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel
terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus :
ai =
Keterangan : a
i
= bobot variabel ke-i X
i
= nilai variabel ke-i i
= 1, 2, 3, ....., n n = jumlah variabel
Sumber : Rangkuti, 2004 Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membentuk matriks IFE dan
EFE Rangkuti, 2004 adalah : 1 Menentukan beberapa faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan
serta faktor-faktor strategi yang menjadi peluang dan ancaman, kemudian menempatkannya pada kolom pertama.
2 Memberikan bobot terhadap faktor-faktor tersebut pada kolom dua dengan skala mulai dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 sangat penting.
Pembobotan didasarkan atas tingkat kepentingan relatif faktor tersebut bagi kesuksesan perusahaan. Total bobot yang diberikan harus sama dengan satu.
3 Memberikan rating 1 sampai 4 pada kolom tiga untuk menunjukkan efektifitas perusahaan dalam merespon faktor-faktor tersebut. Untuk matriks
IFE untuk faktor yang bersifat positif yaitu dengan skala 1= kekuatan yang kecil, 2= kekuatan yang sedang, 3= kekuatan yang besar, 4= kekuatan yang
n
X
i
Xi i
=1
52
sangat besar. Untuk faktor kelemahan merupakan kebalikan dari faktor kekuatan yaitu : 1= kelemahan yang sangat berarti, 2= kelemahan yang cukup
berarti, 3= kelemahan yang kurang berarti, 4= kelemahan yang tidak berarti. Sedangkan untuk matriks EFE untuk faktor peluang yang bersifat positif yaitu
dengan skala 1= peluang kecil, 2= peluang sedang, 3= peluang tinggi, 4= peluang sangat tinggi. Untuk faktor ancaman yang bersifat negatif merupakan
kebalikan dari faktor peluang yaitu : 1= ancaman sangat besar, 2= ancaman besar, 3= ancaman sedang, 4= ancaman kecil.
4 Mengalikan bobot dengan rating untuk mendapatkan skor pembobotan untuk memperoleh total skor pembobotan.
5 Jumlahkan skor pembobotan pada kolom empat untuk memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategi internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan
lainnya dalam kelompok perusahaan yang sama. Matriks IFE dan EFE diilustrasikan pada Tabel 7 dan Tabel 8.
Tabel 7. Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE
Faktor-faktor Strategis Internal Bobot
Xi Rating
Yi Skor Pembobotan
Xi.Yi Kekuatan
- -
-
Kelemahan -
- -
Total Xi = 1.0
X i . Y i Sumber: Rangkuti, 2004
53
Tabel 8. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE
Faktor-faktor Strategis Eksternal Bobot
Xi Rating
Yi Skor Pembobotan
Xi.Yi Peluang
- -
-
Ancaman -
- -
Total X i = 1.0
Xi.Yi Sumber: Rangkuti, 2004
4.4.2. Tahap Analisis
Matriks SWOT diperoleh dari hasil identifikasi Matriks Evaluasi Faktor Internal IFE yaitu berupa kekutan dan kelemahan dan Matriks Evaluasi Faktor
Eksternal EFE yaitu berupa peluang dan ancaman. Dalam matriks SWOT diperlihatkan kesesuaian antara kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman seperti pada Gambar 5.
Internal Eksternal
Strength S
Faktor Kekuatan
Weakness W
Faktor Kelemahan
Opportunities O
Faktor Peluang
Strategi SO
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang.
Strategi WO
Ciptakan strategi yang meminimkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang
Threaths T
Faktor Ancaman
Strategi ST
Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman.
Strategi VVI
Ciptakan strategi yang meminimkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Gambar 5. Matriks Analisis SWOT. Sumber: Rangkuti, 2004
54
Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi perusahaan dengan memadukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki
perusahaan. Langkah untuk menyusun matriks SWOT adalah : 1 Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.
2 Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan. 3 Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.
4 Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan. 5 Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi SO yang tepat. 6 Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi WO. 7 Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi ST. 8 Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi WT.
4.4.3. Tahap Pengambilan Keputusan
Tahap terakhir dalam perumusan strategi adalah tahap keputusan. QSPM adalah alat yang memungkinkan penyusunan strategi untuk mengevaluasi
alternatif strategi secara obyektif dan dengan penilaian intuitif yang baik berdasarkan faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal yang telah
diidentifikasi sebelumnya. Langkah-langkah dalam pembuatan tahap keputusan dengan QSPM adalah membuat daftar peluang dan ancaman dari faktor eksternal
dan kekuatan serta kelemahan dari faktor internal. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
55
1 Memberikan bobot untuk masing-masing faktor internal dan eksternal. Bobot ini identik dengan bobot yang ada pada matriks IFE dan matriks EFE.
2 Menuliskan alternatif strategi yang akan dievaluasi 3 Menentukan nilai daya tarik AS Attractiveness Score, jika faktor yang
bersangkutan ada pengaruhnya terhadap alternatif strategi yang sedang dipertimbangkan. Kisaran nilai 1 sampai 4, dengan nilai 1 = tidak menarik,
nilai 2 = agak menarik, nilai 3 = cukup menarik dan nilai 4 = sangat menarik. Jika faktor yang bersangkutan tidak berpengaruh terhadap alternatif strategi
yang dipertimbangkan, maka tidak diberikan nilai AS. 4 Hitung total nilai daya tarik, dengan mengalikan bobot dengan nilai AS.
5 Menghitung penjumlahan total nilai daya tarik TAS Total Attractiveness Scrore
, nilai total tertinggi merupakan strategi yang lebih menarik dan paling baik.
Tabel 9. Matriks QSPM Quantitative Strategic Planning Matrix
Alternatif strategi Strategi I
Strategi II Strategi III
Faktor Kunci Bobot
AS TAS
AS TAS
AS TAS
Kekuatan -
-
Kelemahan -
-
Peluang -
-
Ancaman -
-
Sumber: Rangkuti, 2004
56
4.4.4. Tahap Formulasi Strategi
Setelah mengolah dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, lalu penelitian dilanjutkan dengan langkah berikutnya yaitu
perumusan strategi. Perumusan strategi dilakukan dengan tiga tahap seperti pada Gambar 6.
Tahap 1 : Masukan Input Stage 1. Matrik Evaluasi Faktor InternalIFE 2. Matrik Evaluasi Faktor eksternalEFE
Tahap 2 : Pencocokan Matching Stage Matrik Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats SWOT
Tahap 3 : Pengambilan Keputusan Decision Stage Quantitative Strategic Planning Matrix
QSPM Gambar 6. Tahap Formulasi Strategi.
Sumber: Rangkuti, 2004 Tahap pertama adalah tahap masukan dengan menggunakan Evaluasi
Faktor Internal IFE untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan PT. Agroindo Usaha Jaya serta menggunakan Evaluasi
Faktor Eksternal EFE untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman perusahaan .
Tahap kedua adalah tahap pencocokan dengan menggunakan matrik SWOT, matrik SWOT ini untuk mendapatkan alternatif strategi berdasarkan
kekuatan dan kelemahan, peluang serta ancaman yang dihadapi perusahaan PT. Agroindo Usaha Jaya.
57
Tahap ketiga adalah tahap keputusan dengan menggunakan QSPM untuk mendapatkan prioritas strategi yang paling tepat bagi perusahaan.
58
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Agroindo Usaha Jaya berdiri pada tanggal 17 Oktober 1991, didirikan oleh 3 tiga orang pemegang saham yang salah satunya adalah Saleh Husein
Baagil. Sampai sekarang masih menjadi karyawan dan juga sebagai pemegang saham perusahaan, para pemegang saham tersebut antara lain: Saleh Husein
Baagil, Muhammad Garamah, dan Zaky Abdurrahman. PT. Agroindo Usaha Jaya memulai usahanya dengan modal awal sebesar Rp 200.000.000,-.
Sejak awal berdiri PT. Agroindo Usaha Jaya bergerak dalam bidang perdagangan dalam negeri, impor dan ekspor buah-buahan, sayur-sayuran, dan
rempah-rempah. Seiring dengan berjalannya waktu, akhirnya PT. Agroindo Usaha Jaya memutuskan untuk bergerak di bidang ekspor saja karena dirasa paling
menguntungkan. Perusahaan telah beberapa kali berpindah tempat, kantor pertama bertempat
di Jl. Cililitan Kecil I, Jakarta Timur, kemudian pindah ke Jl. Danau Bawah I No.22-A daerah Bendungan Hilir di Jakarta Pusat, setelah itu berpindah tempat
lagi di Gg. Halimah daerah Kebayoran Lama, sampai akhimya bertempat di Ulujami, Jakarta Selatan tempat kantor yang sekarang dengan alamat Jl. H.
Buang No.24 RT 00707 Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pasanggrahan, Jakarta Selatan, sedangkan gudang tempat pengumpulan dan pengepakan sejak awal
sudah berada di Ulujami. PT. Agroindo Usaha Jaya didirikan dihadapan notaris Anis Husein Abdat,
SH berdasarkan akta tertanggal 17 Oktober 1991 dan baru disahkan pada tanggal
59
31 Oktober 1991 No.55, adapun surat-surat yang telah dimiliki oleh perusahaan tersebut adalah:
1. Surat Keterangan Domisili Perusahaan No.061.759.2 dari Kelurahan Ulujami.
2. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dari pihak Kantor Pelayanan Pajak Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dengan No. 1.567.4-022.
3. Tanda Terdaftar Perusahaan dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia dengan No. 09051619904 tertanggal 7 Nopember 1998.
4. Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP dari Departemen Perdagangan Republik Indonesia dengan No. 12.95009-01PM1991 tertanggal 31 Oktober 1991.
Tanggal 27 April 1992 pemegang saham bertambah satu orang, oleh karena itu perusahaan harus mengubah surat-surat yang telah dimiliki yakni:
1. Akta perubahan dari notaris mengenai perubahan pemegang saham. 2. Surat Pengesahan dari Departemen Kehakiman.
PT Agroindo Usaha Jaya juga telah terdaftar di BPEN Badan Pengembangan Ekspor Nasional sebagai salah satu perusahaan pengekspor
Hortikultura sejak tahun 2003. Setiap tiga bulan pihak BPEN melakukan pengawasan dan pengambilan data kegiatan ekspor PT Agroindo Usaha Jaya.
Perusahaan ini mempunyai kapasitas ekspor 15-25 ton per tahun dengan Negara tujuan ekspor Timur Tengah yaitu Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qattar dan
Bahrain. Negara tujuan Eropa yaitu Prancis dan Belanda.
60
5.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi PT Agroindo Usaha Jaya adalah perusahaan keluarga yang berorientasi pada tindakan. Pemimpin berkomitmen untuk terus memperbaiki
mutu dari hubungan yang menguntungkan dengan pemegang stakeholder pemilik, karyawan, pemasok, pemerintah dan masyarakat, sehingga
mendapatkan nilai tambah bagi perusahaan. Misi PT Agroindo Usaha Jaya adalah melakukan bisnis secara efektif,
efisien dan bertanggungjawab untuk mencapai laba keuangan yang proporsional dalam jangka panjang serta memberikan manfaat kepada pemilik perusahaan.
Tanggungjawab terhadap konsumen dan pelanggan yang mengkonsumsi buah dari perusahaan.
Perusahaan berusaha
mengembangkan, memproduksi
dan memasarkan dengan biaya yang efektif serta perusahaan menerima,
mengembangkan, memotivasi, memberikan penghargaan dan mempertahankan karyawan yang mempunyai kredibilitas tinggi.
5.3 Struktur dan Fungsi Organisasi