Analisis Lingkungan Internal Analisis Lingkungan Perusahaan

71 Pengawas Ekspor Nasional, promosi juga dilakukan dengan cara memasang iklan di internet.

6.2 Analisis Lingkungan Perusahaan

Analisis lingkungan perusahaan meliputi analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal.

6.2.1 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal dilakukan dengan meninjau faktor-faktor yang terdapat di dalam perusahaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Faktor-faktor internal perusahaan meliputi manajemen, pemasaran, keuangan, produksi, penelitian dan sistem informasi menajemen.

6.2.1.1 Manajemen

Manajemen PT Agroindo Usaha Jaya mempunyai tugas untuk melakukan perencanaan dan pengorganisasian dari tingkat atasan sampai bawahan sehingga hubungan kerja yang baik yang ada di perusahaan dapat tercipta dan tetap tejaga. Pengorganisasian dan koordinasi pada PT Agroindo Usaha Jaya dilakukan melalui rapat, hal ini di maksudkan agar evaluasi kinerja lebih efektif, efisien dan dapat terealisasi. Beberapa sentra produksi buah manggis telah dikuasai oleh pihak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan buah manggis, hal ini karena PT Agroindo Usaha Jaya tidak mempunyai kebun manggis sendiri. Proses pendistribusian manggis telah dilakukan dengan baik oleh perusahaan, sehingga tidak adanya komplen terhadap ketepatan waktu pengiriman manggis. Berdasarkan pengalaman kerja dan organsasi yang dimiliki, perusahaan mampu 72 menguasai daerah produksi dan menjaga ketepatan waktu dalam pendistribusian. Sehingga hal tersebut menjadi kekuatan bagi perusahaan. Tenaga kerja yang ada pada perusahaan mempunyai latar belakang yang berbeda-beda baik dalam hal pendidikan, usia, dan jenis kelamin. Rata-rata tenaga kerja yang ada pada perusahaan berpendidikan SMP dan SMU sehingga dukungan kualitas SDM yang dimiliki perusahaan dirasakan sangat kurang. Rendahnya tingkat pendidikan karyawan dan kurangnya pelatihan yang dilakukan, menjadi salah satu kelemahan bagi perusahaan. Karyawan hanya menjalankan aktifitas sesuai rencana yang dirancang oleh para staf kantormanajer. Struktur organisasi PT Agroindo Usaha Jaya adalah struktur fungsional, dimana pola pengambilan keputusan yang bersifat penting diambil oleh pemilik sebagai direktur. Sedangkan untuk kegiatan harian dilakukan oleh manajer dan bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing sehingga koordinasi antar bagian dapat terkendali secara baik. Data pendidikan, usia, dan jenis kelamin tenaga kerja pada PT Agroindo Usaha Jaya dapat di lihat pada Tabel 10. Pada Tabel 10 terlihat tingkat pendidikan tamatan SMP memiliki jumlah paling dominan yakni sebanyak 10 orang dengan persentase sebesar 41,7 persen sedangkan untuk pendidikan UniversitasAkademi hanya 3 orang saja dengan persentase sebesar 12,5 persen. Berdasarkan tingkat usia tenaga kerja di PT Agroindo Usaha Jaya memiliki sebaran yang berkisar antara 20 tahun sampai lebih dari 40 tahun, terlihat bahwa sebaran usia yang terbanyak adalah terdapat pada umur 31-40 tahun yaitu sebanyak 12 orang dengan persentase 50 persen. 73 Tabel 10. Pendidikan, Usia, dan Jenis Kelamin Tenaga Kerja PT Agroindo Usaha Jaya Kategori Jumlah Persentase Pendidikan • SD 4 16,7 • SMP 10 41,7 • SMU 7 29,16 • Universitas 3 12,5 Total 24 100 Usia • 20-25 3 12,5 • 26-30 6 25 • 31-40 12 50 • 40 3 12,5 Total 24 100 Jenis Kelamin • Pria 13 54,17 • Wanita 11 45,83 Total 24 100 Sumber : PT Agroindo Usaha Jaya, 2007 Jenis kelamin pria lebih mendominasi yakni sebanyak 13 orang dengan persentase 54,17 persen, maka pengelolaan produksi perusahaan lebih banyak di kendalikan oleh pria. Tenaga kerja perusahaan terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja lepas. Tenaga kerja tetap terdiri dari 12 orang, 4 orang tenaga kerja kantor, 8 tenaga kerja di gudang. Jumlah tenaga kerja tidak tetap berfluktuasi maksimum 25 orang.

6.2.1.2 Keuangan

PT Agroindo Usaha Jaya mempunyai sumberdaya keuangan yang baik dimana modalnya berasal dari tiga orang pemegang saham sekaligus sebagai pemilik. Modal awal pendirian PT Agroindo Usaha Jaya adalah sebesar Rp 300 juta. Modal sendiri inilah yang merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki perusahaan, karena perusahaan tidak mempunyai beban kepada pihak manapun 74 sehingga keuntungan yang diperoleh dapat digunakan untuk pengembangan usaha. Kondisi keuangan perusahaan berada pada kondisi yang baik, hal ini diperlihatkan tidak terjadinya penundaan pembayaran gaji karyawan dan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya.

6.2.1.3 Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan penelitian dan pengembangan pada PT Agroindo Usaha Jaya dilakukan dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Diantaranya menjalin kerjasama dengan Litbang Departemen Pertanian tentang mutu dan kualitas buah manggis dan Badan Pengembangan Ekspor Nasional BPEN tentang pengembangan ekspor buah manggis.

6.2.1.4 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi yang digunakan PT Agroindo Usaha Jaya dalam kegiatan sehari-hari dalam penyampaian informasi dan laporan serta dalam kegiatan promosi dan transaksi adalah dengan menggunakan telepon, faximile, komputer dan internet. Sistem informasi yang ada di PT Agroindo Usaha Jaya saat ini kurang di manfaatkan secara optimal, hal ini dapat dilihat dari kurangnya informasi pasar di negara tujuan dan kurangnya promosi yang dilakukan oleh perusahaan. Selama ini PT Agroindo Usaha Jaya hanya mengandalkan kolega-kolega yang berada di negara tujuan ekspor untuk memperoleh informasi pasar dan melakukan promosi. Kolega-kolega yang dimiliki perusahaan di negara tujuan ekspor merupakan kekuatan bagi perusahaan dalam memasarkan produknya. 75 Akan tetapi hal ini juga menjadi salah satu kelemahan bagi perusahaan karena informasi dan promosi yang diperoleh kurang maksimal. Hal ini dapat di lihat dari rendahnya laju pertumbuhan volume nilai ekspor manggis PT Agroindo Usaha Jaya sebesar 7,57 persen per tahun.

6.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Perubahan Kadar Enzim AST, ALT serta Perubahan Makroskopik dan Histopatologi Hati Mencit Jantan (Mus musculus L) strain DDW setelah diberi Monosodium Glutamate (MSG) diban

1 68 118

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Hitung Leukosit dan diferensiasi Leukosit Tikus (Rattus noevegicus L.) Jantan Setelah Dipapari Kebisingan

0 58 58

Evaluasi Lahan Untuk Pengembangan Tanaman Manggis (Garcinia mangostana L.) di Kabupaten Mandailing Natal

4 42 82

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Fungsi Hati, Jumlah Eritrosit dan Kadar Hemoglobin Tikus (Rattus norvegicus) yang Dipapari dengan Karbon Tetraklorida (CCl4)

3 53 59

Kajian Alokasi Bauran Pemasaran Manggis (Garcinia mangostana Linn) pada PT. Agroindo Usaha Jaya, Jakarta

9 67 119

Strategi Pemasaran Ekspor Buah-Buahan pada PT. Agroindo Usaha Jaya

2 19 113

Sistem penunjang keputusan perencanaan pengembangan agroindustri Manggis (Garcinia mangostana Linn) (studi kasus di Kabupaten Bogor)

1 17 233

STRATEGI BAURAN PEMASARAN EKSPOR PADA PT JAYA ASRI GARMINDO di KARANGANYAR.

0 0 16