28
Hasil pengolahan data secara vertikal diketahui bahwa prioritas utama alternatif strategi yang direkomendasikan adalah alternatif strategi pengembangan
peran lembaga penunjang agribisnis buah manggis dalam penyediaan bibit unggul dan inovasi teknologi budidaya guna menghasilkan tanaman manggis yang
memiliki produktivitas tinggi, berorientasi dengan mutu yang dapat bersaing di pasar internasional.
2.2.2. Studi Mengenai Pemasaran dan Ekspor Manggis
Penelitian Asrar 2001 tentang pemasaran manggis Indonesia mengemukakan bahwa terdapat dua pola pemasaran manggis pada lokasi I
Kecamatan 2x11 Enam Lingkung dan tiga pola pemasaran manggis pada lokasi II Kecamatan Lubuk Alung. Lembaga pemasaran yang terlibat adalah pedagang
pengumpul tingkat desa pengepul, pedagang antar kota PAK, pedagang besar PB dan pedagang pengecer PP. Pola 1 relatif lebih dominan dibandingkan pola
dua dan tiga karena pertimbangan harga yang diterima lebih tinggi dan proses pembayaran yang tunai. Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan pola 1
lokasi I adalah total marjin pemasaran paling kecil sebesar 48,132 persen dari total harga akhir dan farmers share paling besar mencapai 51,868 persen dari
total harga akhir. Berdasarkan hasil analisis marjin pemasaran dan keterpaduan pasar serta indikator-indikator efisiensi pemasaran farmers share, maka sistem
pemasaran buah manggis dari kedua lokasi belum efisien. Penelitian Pakpahan 2006 tentang Analisis Sistem Pemasaran Manggis
mendapatkan enam pola pemasaran manggis pada lokasi I Desa Babakan dan enam pola pemasaran manggis pada lokasi II Desa Karacak. Lembaga
pemasaran yang terlibat adalah pedagang pengumpul antar desa, pedagang
29
pengumpul antar kota, eksportir, supermarket, dan pedagang pengecer . Hasil analisis marjin pemasaran menunjukkan pola pemasaran enam lokasi I merupakan
saluran pemasaran yang paling efisien karena memiliki total marjin pemasaran yang paling kecil yaitu sebesar 70 persen dan farmer share yang terbesar yaitu
sebesar 30 persen. Pada lokasi II, saluran pemasaran yang efisien merupakan saluran pemasaran enam karena memiliki total marjin pemasaran terkecil sebesar
74 persen dan farmers share terbesar sebesar 26 persen. Penelitian Novansi 2006 tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Volume Ekspor Beberapa Buah-Buahan Penting Indonesia. Menganalisis perkembangan ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia menurut negara
tujuan ekspor dan menganalisis pengaruh faktor-faktor harga domestik, harga ekspor, nilai tukar rupiah, volume ekspor ke negara lain dan volume ekspor
periode sebelumnya terhadap volume ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia. Perkembangan ekspor beberapa buah-buahan penting Indonesia seperti
pisang, manggis, mangga dan rambutan selama tahun 2002-2003 cenderung menurun. Penurunan yang terjadi masing-masing untuk pisang adalah sebesar
99,23 persen, manggis 83,55 persen, mangga 32,78 persen dan rambutan 184 persen. Tetapi pada tahun 2004 ekspor beberapa buah-buahan tersebut kecuali
manggis kembali menunjukkan peningkatan sebesar 182 persen pisang, 287 persen mangga, dan 51,13 persen ranbutan. Pada tahun yang sama 2002-
2004 ekspor nenas menunjukkan perilaku yang cenderung menurun dengan rata- rata penurunan sebesar 75,97 persen atau rata-rata sebesar 455.830 kg.
30
2.3. Perbedaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu