Uji Daya Beda Hasil Uji Coba

69 Berdasarkan tabel hasil taraf kesukaran soal dapat dilihat bahwa soal yang berkategori mudah berjumlah 12 soal, sedang berjumlah 20 soal, dan sukar berjumlah 8 soal.

4.1.1.4 Uji Daya Beda

Menurut Arikunto 2011: 211, pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang bodoh berkemampuan rendah. Uji daya beda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal terhadap peserta didik yang berkemampuan tinggi dan rendah. Uji daya beda soal dihitung menggunakan rumus: D = B A B B A A P P J B j B − = − Keterangan : D = daya pembeda soal = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar = = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar ingat, P sebagai indeks kesukaran 70 = = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Untuk menafsirkan hasil perhitungan daya beda soal yang menunjukkan soal tersebut baik sekali, baik, cukup, atau jelek untuk digunakan, maka dapat dilihat melalui klasifikasi berikut: D = 0,00 – 0,20 = jelek poor D = 0,20 – 0,40 = cukup satisfactory D = 0,40 – 0,70 = baik good D = 0,70 – 1,00 = baik sekali excellent D = negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Tabel 4.4. Hasil Uji Daya Beda Soal No. Soal BA PA BB PB D Kptsn No. Soal BA PA BB PB D Kptsn 1 18 0,90 8 0,40 0,50 Baik 21 18 0,95 10 0,50 0,45 Baik 2 18 0,90 5 0,25 0,65 Baik 22 16 0,80 12 0,60 0,20 Jelek 3 17 0,85 8 0,40 0,45 Baik 23 18 0,90 19 0,95 -0,05 Jelek 4 19 0,95 10 0,50 0,45 Baik 24 18 0,90 19 0,95 -0,05 Jelek 5 17 0,85 5 0,25 0,60 Baik 25 16 0,80 18 0,90 -0,1 Jelek 6 6 0,30 0 0,00 0,30 Cukup 26 16 0,80 10 0,50 0,30 Cukup 7 5 0,25 2 0,10 0,15 Jelek 27 19 0,95 14 0,70 0,25 Cukup 8 5 0,25 2 0,10 0,15 Jelek 28 17 0,85 12 0,60 0,25 Cukup 9 19 0,95 13 0,65 0,30 Cukup 29 17 0,85 13 0,65 0,20 Jelek 10 6 0,30 0 0,00 0,30 Cukup 30 19 0,95 13 0,65 0,30 Cukup 11 18 0,90 8 0,40 0,50 Baik 31 18 0,90 15 0,75 0,15 Jelek 12 13 0,65 6 0,30 0,35 Cukup 32 16 0,80 18 0,90 -0,1 Jelek 13 17 0,85 6 0,30 0,55 Baik 33 18 0,90 16 0,80 -0,1 Jelek 14 17 0,85 11 0,55 0,30 Cukup 34 14 0,70 20 1,00 -0,3 Jelek 15 18 0,90 10 0,50 0,40 Cukup 35 19 0,95 10 0,50 0,45 Baik 16 17 0,85 9 0,45 0,40 Cukup 36 16 0,80 18 0,90 -0,1 Jelek 17 7 0,35 0 0,00 0,35 Cukup 37 17 0,85 19 0,95 -0,1 Jelek 18 19 0,95 13 0,65 0,30 Cukup 38 19 0,95 9 0,45 0,50 Baik 19 17 0,85 11 0,55 0,30 Cukup 39 18 0,90 18 0,90 0,00 Jelek 20 17 0,85 9 0,45 0,40 Cukup 40 17 0,85 10 0,50 0,35 Cukup 71 Berdasarkan tabel hasil uji daya beda soal, dapat dilihat bahwa soal yang layak untuk digunakan berjumlah 26 soal dan yang 14 soal tidak layak untuk digunakan karena memiliki daya soal yang jelek. Setelah instrumen selesai diuji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda, maka diperoleh soal-soal yang layak untuk digunakan untuk dijadikan sebagai soal pre-test dan post-test. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10.

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian