89
menerima pengetahuan dari guru. Oleh karena itu, hasil belajar peserta didik pada kelompok eksperimen lebih meningkat dibandingkan pada kelompok kontrol.
Hal di atas, akan berbeda jika pembelajarannya menerapkan metode ceramah, peserta didik akan cepat merasa bosan dalam menerima materi yang
disampaikan oleh gurunya, sehingga mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak optimal.
4.5.2 Aktivitas
Aktivitas peserta didik diperoleh dari nilai aktivitas peserta didik sebelum dilakukannya penelitian yaitu pada pembelajaran sebelumnya dan sesudah
penelitian yaitu pada proses pembelajaran. Penilaian aktivitas peserta didik ini dilakukan oleh guru kelasnya, supaya dalam menilai lebih teliti karena sudah hafal
nama-nama peserta didiknya.
Berdasarkan uji prasayarat analisis data aktivitas sebelum penelitian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa data kedua
kelompok tersebut berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pembelajaran terhadap kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan perlakuan yang berbeda, yakni kelompok eksperimen menggunakan metode eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan metode
ceramah. Penilaian aktivitas sesudah penelitian dilakukan pada saat proses pembelajaran pada kedua kelompok berlangsung. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui perbedaan aktivitas peserta didik, lebih baik yang mana dan sejauh mana peningkatan keaktifan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.
90
Dari hasil uji prasyarat analisis data aktivitas sesudah penelitian pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan kriteria pengujian, jika data berdistribusi normal dan homogen maka dilanjutkan dengan uji T. Diperoleh
hasil uji hipotesis pertama dan ketiga, yaitu aktivitas peserta didik t
hitung
t
tabel
9,106 1,998 dengan signifikansi 0,05 yaitu 0,00. Maka, Ho
3
ditolak atau Ha
3
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui metode eksperimen dibandingkan metode
ceramah. Uji hipotesis keempat menghasilkan aktivitas peserta didik t
hitung
t
tabel
9,106 1,669 dengan signifikansi 0,05 yaitu 0,00. Maka, Ho
4
ditolak atau Ha
4
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui metode eksperimen lebih baik dibandingkan
metode ceramah. Berdasarkan kedua hasil uji hipotesis dapat dianalisa bahwa ada
peningkatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui penerapan metode eksperimen dibandingkan metode ceramah. Dengan demikian,
metode eksperimen efektif untuk pembelajaran Daur Air. Karena metode eksperimen dapat mengarahkan aktivitas peserta didik menjadi aktivitas belajar
yang bermakna, sehingga peserta didik menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran. Dalam pembelajaran peserta didiklah yang melakukan percobaan
sendiri dan membangun pengetahuan sendiri. Penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran Daur Air ternyata
dapat juga memberikan keaktifan peserta didik yang lebih baik. Hal ini
91
dikarenakan dengan melakukan percobaan, peserta didik mampu menemukan dan membangun konsep yang ditanamkan guru dan berdasarkan konsep yang telah
dimilikinya, sehingga peserta didik lebih aktif untuk menemukan pengetahuan sendiri dibandingkan yang hanya menerima pengetahuan saja dari guru. Melalui
metode eksperimen ini, peserta didik juga akan lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri.
Hal tersebut disebabkan karena penerapan metode eksperimen dapat menarik perhatian peserta didik untuk memusatkan perhatiannya pada materi yang
akan disampaikan, sehingga materi dapat tersampaikan dengan efektif dibandingkan dengan metode ceramah. Selain itu, metode eksperimen juga belum
pernah diterapkan pada sekolah tersebut, sehingga peserta didik lebih tertarik karena dengan metode eksperimen peserta didik belajar dari hal yang konkrit
menuju ke hal yang abstrak. Hal tersebut sesuai dengan teori Piaget, yang mengemukakan bahwa anak seusia SD masih termasuk ke dalam tahap
operasional konkrit. Jadi, hasil belajar dan aktivitas peserta didik dapat meningkat dibandingkan pembelajaran sebelumnya.
Berbeda dengan kelompok kontrol yang menerapkan metode ceramah dalam pembelajarannya. Metode ceramah ini merupakan metode yang menjadikan
peserta didik pasif dalam proses pembelajaran karena peserta didik hanya menerima materi yang disampaikan guru, sehingga tidak ada aktivitas peserta
didik dalam pembelajaran.
4.6 Keterbatasan dan Kelebihan Penelitian