Metode Ceramah Landasan Teori

27

2.2.8 Metode dalam Pembelajaran IPA

Seperti pada uraian sebelumnya, bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran Devi 2010: 1. Dalam pembelajaran IPA, penggunaan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan materi yang akan dipelajari. Oleh karena itu, seorang guru tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran, akan tetapi harus terampil menggunakan dan memilih berbagai macam metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik peserta didik. Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA, antara lain: 1 Metode Ceramah; 2 Metode Demonstrasi; 3 Metode Eksperimen; 4 Metode Diskusi; 5 Metode Bermain Peran; 6 Metode Simulasi; dan 7 Metode Permainan. Pada pelaksanaannya, metode-metode tersebut dapat dipilih guru sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi yang akan disampaikan. Tujuannya supaya peserta didik dapat dengan mudah menyerap materi-materi yang disampaikan oleh gurunya.

2.2.9 Metode Ceramah

Metode ceramah ini, merupakan suatu metode yang tidak pernah tertinggal dalam setiap pembelajaran. Hal ini, disebabkan karena dalam setiap pembelajaran tentu membutuhkan penjelasan dari seoranag guru. Di bawah ini merupakan penjelasan tentang metode ceramah menurut beberapa para ahli. 28 Menurut Djamarah dan Zain 2010: 97 metode ceramah merupakan metode tradisional, karena sejak dahulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Sementara, Gintings 2010: 43 mengemukakan bahwa dalam metode ceramah guru menyampaikan materi secara lisan dan peserta didik mendengarkan, mencatat, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan dievaluasi. Selanjutnya, Devi 2010: 7 mengemukakan bahwa metode ceramah merupakan metode dimana guru lebih banyak memberikan informasi kepada peserta didik, sehingga menjadikan peserta didik pasif dalam pembelajaran. Kemudian, Sanjaya 2010: 7 menyatakan bahwa metode ceramah dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran melalui penuturan secara lisan atau penjelasan langsung pada sekelompok peserta didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode ceramah adalah cara penyajian materi pembelajaran yang dilakukan guru secara satu arah. Dalam pembelajaran guru menjelaskan materi secara lisan kepada peserta didik. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pelaksanaan metode ceramah dalam pembelajaran yang dikemukakan oleh Sudjana 2010: 77, yaitu: 1 Tahap persiapan, yaitu tahap guru untuk menciptakan kondisi belajar yang baik sebelum mengajar dimulai. 2 Tahap penyajian, yaitu tahap guru menyampaikan bahan ceramah. 3 Tahap asosiasi komparasi, yaitu tahap memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghubungkan dan membandingkan bahan ceramah yang telah diterimanya. 29 4 Tahap generaliasasi atau kesimpulan, yaitu tahap peserta didik menyimpulkan hasil ceramah, umumnya peserta didik mencatat materi yang telah diceramahnkan oleh guru. 5 Tahap evaluasi, yaitu tahap terakhir yang dilakukan guru untuk mengadakan penilaian terhadap pemahaman peserta didik mengenai materi yang telah diberikan guru. Evaluasi dapat berbentuk lisan, tulisan, tugas, dan lain-lain. Adapun kelebihan metode ceramah yang dikemukakan oleh Djamarah dan Zain 2010: 97, yaitu: 1 Guru mudah menguasai kelas. 2 Guru mudah mengorganisasikan kelas. 3 Dapat diikuti oleh jumlah peserta didik yang besar. 4 Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. 5 Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik. Sementara, Gintings 2010: 43 mengatakan bahwa kelebihan-kelebihan metode ceramah, yaitu: 1 Dapat digunakan untuk mengajar peserta didik dalam jumlah yang banyak secara bersamaan. 2 Tujuan pembelajaran dapat didefinisikan dengan mudah karena hanya menggunakan ceramah. 3 Guru dapat mengendalikan isi, arahan, dan kecepatan pembelajaran karena inisiatif yang utama terletak pada guru. 30 4 Ceramah yang inspiratif dapat menstimulasikan peserta didik untuk belajar lebih lanjut secara mandiri. Selain kelebihan, metode ceramah juga memiliki kelemahan. Kelemahan- kelemahan metode ceramah menurut Djamarah dan Zain 2010: 97, yaitu: 1 Mudah menjadi verbalisme. 2 Bila selalu digunakan dan terlalu lama akan membosankan. 3 Menyebabkan peserta didik menjadi pasif. Gintings 2010: 43 juga mengemukakan kelemahan-kelemahan metode ceramah, yaitu: 1 Hanya cocok untuk kemampuan kognitif. 2 Komunikasi cenderung satu arah. 3 Sangat bergantung pada kemampuan kemunikasi verbal penyaji. 4 Ceramah yang kurang inspiratif akan menurunkan antusias belajar peserta didik.

2.2.10 Metode Eksperimen