8
percobaannya. Dengan demikian, peserta didik dapat belajar dari pengalaman sendiri melalui percobaannya.
Sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Supriyanti
2009 dengan judul “Penggunaan Metode Eksperimen sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar IPA Peserta Didik Kelas IV SD Negeri Cangkol 2
Plupuh Kabupaten Sragen Tahun 20092010”. Dari hasil penelitian tindakan kelas dari jumlah peserta didik 22 pada kondisi awal memperoleh nilai rata-rata 64,
pada siklus I nilai rata-ratanya 71 dan pada siklus II rata-ratanya 80. Dilihat dari hasil belajar yang diperoleh peserta didik, dapat diambil kesimpulan bahwa
metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Keefektifan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran Daur Air di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sumbang Banyumas”. Dengan harapan, peneliti
dapat membandingkan hasil belajar dan aktivitas peserta didik antara yang pembelajarannya menerapkan metode eksperimen dengan yang menerapkan
metode ceramah.
1.2 Identifikasi Masalah
Pembelajaran IPA menitikberatkan kajian pada kemampuan dasar kerja ilmiah atau keterampilan proses. Peserta didik perlu diajak dan dilatih untuk
melakukan kerja ilmiah supaya dapat mengenal lingkungan alam sekitar. Untuk itu, seorang guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang efektif dan
efisien guna meningkatkan keterampilan proses peserta didik.
9
Pada kenyataannya, pembelajaran IPA yang dilaksanakan oleh guru masih kurang menekankan pada penguasaan kemampuan dasar kerja ilmiah atau
keterampilan proses. Selain itu, dalam pembelajaran guru kurang menghadirkan kejadian-kejadian di lingkungan alam sekitar, sehingga timbul berbagai
permasalahan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V yaitu Slamet Waluyo, S.Pd terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi,
yaitu: 1
Metode pembelajaran yang digunakan masih menerapkan metode ceramah dan belum memanfaatkan lingkungan sekitar.
2 Masih kurangnya aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPA.
3 Belum digunakannya alat peraga secara optimal dalam pembelajaran
IPA.
1.3 Pembatasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, agar permasalahan menjadi lebih terarah diperlukan pembatasan masalah sehingga penelitian menjadi
lebih efektif dan efisien. Hal yang akan dibatasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Penelitian akan membandingkan pembelajaran IPA yang menerapkan
metode eksperimen dan metode ceramah. 2
Penelitian memfokuskan pada mata pelajaran IPA materi Daur Air.
1.4 Rumusan Masalah
10
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu:
1 Adakah perbedaan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Daur
Air melalui penerapan metode eksperimen dibandingkan dengan metode ceramah?
2 Apakah hasil belajar peserta didik peserta didik dalam pembelajaran
Daur Air melalui penerapan metode eksperimen lebih baik dibandingkan metode ceramah?
3 Adakah perbedaan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air
melalui penerapan metode eksperimen dibandingkan dengan metode ceramah?
4 Apakah aktivitas peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui
penerapan metode eksperimen lebih baik dibandingkan metode ceramah?
1.5 Tujuan Penelitian