87
4.5.1 Hasil Belajar
Pre-test di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan pada hari Selasa, 24 April 2012. Berdasarkan hasil analisis data pre-test kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa data kedua kelompok tersebut berdistribusi normal. Oleh karena itu, dilanjutkan dengan uji homogenitas
kepada kedua kelompok. Dari hasil analisis menyatakan bahwa data kedua kelompok adalah homogen.
Selanjutnya, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pembelajaran terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan perlakuan yang
berbeda, yakni kelompok eksperimen menggunakan metode eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan metode ceramah. Setelah pembelajaran
diberikan, kemudian kedua kelompok diberikan post-test. Post-test pada kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Rabu, 25 April
2012 dan kelompok eksperimen dilaksanakan pada Kamis, 26 April 2012. Post- test ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik antara
yang mendapat pembelajaran melalui metode eksperimen dan metode ceramah. Kemudian, lebih baik yang mana dan sejauh mana peningkatan penguasaan materi
setelah pembelajaran berlangsung. Dari hasil uji prasyarat analisis data post-test kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdistribusi normal dan homogen. Berdasarkan kriteria pengujian, jika data berdistribusi normal dan
homogen maka dilanjutkan dengan uji T. Diperoleh hasil uji hipotesis pertama dan kedua, yaitu hasil belajar t
hitung
t
tabel
6,229 1,998 dengan signifikansi
88
0,05 yaitu 0,00. Maka, Ho
1
ditolak atau Ha
1
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Daur Air
melalui metode eksperimen dibandingkan metode ceramah. Uji hipotesis kedua menghasilkan hasil belajar t
hitung
t
tabel
6,229 1,669 dengan signifikansi 0,05 yaitu 0,00. Maka, Ho
2
ditolak atau Ha
2
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui metode
eksperimen lebih baik dibandingkan metode ceramah. Berdasarkan kedua hasil uji hipotesis dapat dianalisa bahwa ada
peningkatan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran Daur Air melalui penerapan metode eksperimen dibandingkan metode ceramah. Dengan demikian,
metode eksperimen lebih efektif untuk membelajarkan materi Daur Air di kelas V. Perbedaan hasil belajar ini diakibatkan oleh penerapan metode eksperimen yang
dipilih oleh guru dalam membelajarkan materi Daur Air pada kelompok eksperimen. Dalam pembelajaran, seorang guru harus bisa memilih metode yang
tepat untuk membelajarkan materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Metode yang dipilih hendaknya metode yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan
kemampuan berpikir peserta didik, sehingga materi yang disampaikan guru mudah dimengerti dan dipahami oleh peserta didik.
Selain itu, penerapan metode eksperimen dalam pembelajaran Daur Air ternyata dapat memberikan hasil yang lebih baik. Hal ini dikarenakan dengan
melakukan percobaan, peserta didik mampu menemukan dan membangun konsep yang ditanamkan guru dan berdasarkan konsep yang telah dimilikinya, sehingga
pengetahuan yang diperoleh akan bertahan lebih lama dibandingkan hanya
89
menerima pengetahuan dari guru. Oleh karena itu, hasil belajar peserta didik pada kelompok eksperimen lebih meningkat dibandingkan pada kelompok kontrol.
Hal di atas, akan berbeda jika pembelajarannya menerapkan metode ceramah, peserta didik akan cepat merasa bosan dalam menerima materi yang
disampaikan oleh gurunya, sehingga mengakibatkan hasil belajar menjadi tidak optimal.
4.5.2 Aktivitas