Hasil Pretest dan Postest Siswa

78 Tabel 17. Hasil Pengisian Angket Terbuka Pertanyaan Respon No. Presensi Jawaban Apakah dengan pemberian tugas dan diskusi dapat membuat pemahaman konsep kalian lebih baik? Mengapa? Positif + 12 Iya, misalnya jika saat diterangkan guru belum mengerti maka bisa ditanyakan kepada teman karena kebanyakan jika bertanya pada teman labih bisa terbuka daripada pada guru. Negatif - 01 Tidak selalu, karena seringkali setelah tugas dikerjakan tidak dipelajari lagi. Apakah metode pembelajaran kolaboratif ini bisa membantu anda dalam berdiskusi? Jelaskan. Positif + 24 Ya, dengan pembelajaran ini, seseorang yang lebih mengetahui dibanding saya mengajarkan apa yang saya tidak ketahui. Negatif - 18 Bisa, tapi jeleknya saya malah kurang menguasai materi itu dibanding teman sekelompok. Bagaimana pendapat anda mengenai metode pembelajaran kolaboratif ini? Apa saja keuntungan dan kekurangan saat berdiskusi dengan metode pembelajaran kolaboratif? Positif + 17 Sangat bagus dan sangat setuju, karena lebih jelas, cepat memahami, percaya diri, lebih tenang, lebih santai, mudah mengetahui. Negatif - 23 jika ada yang pemalas dalam kelompok maka kelompok tidak dapat maksimal dalam pembelajaran. Apakah anda mengalami kesulitan selama proses diskusi dengan menggunakan metode pembelajaran kolaboratif ini? Kalau ada, apa saja kesulitan tersebut? Berikan saran untuk pengembangan metode pembelajaran kolaboratif ini. Positif + 20 Tidak, justru dengan metode pembelajarn kolaboratif kebanyakan para siswa mampu dengan cepat memahami materi yang ada. Negatif - 19 Dalam metode kolaboratif sering timbul rasa tidak kompak yang menyebabkan kurangnya komunikasi. Saran: dalam metode ini harus terbentuk suatu pemimpin yang berkomitmen untuk membagi tugas agar metode ini berjalan dengan lancar. Apakah anda setuju kalau metode pembelajaran kolaboratif ini diterapkan dalam pelajaran? Mengapa? Positif + 29 Setuju, karena metode ini lebih baik dan lebih menyenangkan daripada metode yang diberikan oleh guru karena hanya membuat tegang dan mengantuk. Negatif - 03 Kurang setuju, karena jika diterapkan terus- menerus maka akan bisa merusak kemandirian siswa untuk belajar karena ada beberapa siswa yang memilih menggantungkan pendapat dari teman juga dalam mengerjakan tugas.

6. Hasil Pretest dan Postest Siswa

Pretest dilaksanakan pada saat sebelum kegiatan tindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang diikuti oleh 31 siswa. Postest dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu di akhir siklus I dan siklus II dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa di setiap akhir siklus. Postest siklus I diikuti oleh 32 siswa dan postest siklus II diikuti oleh 30 siswa. Hasil pretest, postest siklus I dan postest siklus II yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 18 sd Tabel 20. Tabel 18. Hasil Pre-test Siswa Nilai 8,3 8,0 7,6 7,3 7,0 6,6 6,3 6,0 5,6 Jumlah Siswa 3 3 5 7 5 1 1 4 2 79 Tabel 19. Hasil Post-test Siklus I Siswa Nilai 9,3 8,6 8,0 7,3 6,6 Jumlah Siswa 1 8 11 6 6 Tabel 20. Hasil Post-test Siklus II Siswa Nilai 9,3 8,6 8,0 7,3 Jumlah Siswa 3 7 18 2

B. Pembahasan

Pembahasan terhadap hasil penelitian ini adalah pembahasan mengenai peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Membaca Gambar Skesa menggunakan Metode Pembelajaran Kolaboratif dan peningkatan prestasi belajar siswa setelah adanya penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif.

1. Peningkatan Keaktifan Siswa

Melihat hasil observasi yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat diketahui bahwa penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif berdampak positif dalam meningkatkan keaktifan siswa, baik dari ranah afektif maupun psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor siswa dalam observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran di siklus I dan siklus II. Peningkatan keaktifan siswa ranah afektif dari siklus I hingga siklus II dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21. Peningkatan Keaktifan Siswa Ranah Afektif siklus I dan Siklus II Siklus Pertemuan Jumlah Skor Jawaban dalam 1 Kelas Rerata Skor Jawaban dalam 1 Kelas Persentase Rata-rata Siswa dalam 1 kelas Persentase Rata-rata Per Butir Soal I 1 1055 3,40323 68,06 68,07 2 1162 3,63125 72,63 72,63 II 1 1224 3,82500 76,50 76,50 2 1253 3,91563 78,31 78,31 Total Peningkatan Siklus I - Siklus II 198 0,51240 10,25 10,24 Keterangan: Hasil Observasi Keaktifan Siswa Ranah Afektif dapat dilihat di Lampiran 12

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA

0 5 73

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 32

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 2 KISARAN T.A 2015/2016.

0 3 30

Penerapan Metode Tutorial pada Mata Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Garut.

1 24 91

Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X TGB B pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Sukoharjo.

0 0 20

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 0 223

PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK FABRIKASI LOGAM PADA MATA PELAJARAN TEORI LAS OXY-ACETYLENE DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 4 166

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Di SMK PIRI 1 Yogyakarta.

0 1 148