32
3. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya Meity Taqdir Qodratillah
dkk., 2008: 1213. Definisi lain dari prestasi menurut Hamdani 2011: 137, yaitu hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual
maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. Menurut Hamdani 2011: 138-139, prestasi pada dasarnya
adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu
perubahan tingkah laku. Jadi, prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi yang
diperoleh dalam proses belajar mengajar. Belajar menurut Winkel 1996: 53-55, adalah suatu aktivitas mental atau
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pemahaman, ketrampilan dan sikap. Perubahan
ini bersifat relatif, konstan dan berbekas. Perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru maupun penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh. Hasil
belajar dapat berupa hasil yang utama, dapat juga berupa hasil sebagai efek sampingan. Proses belajar dapat berlangsung dengan penuh kesadaran, dapat juga
tidak demikian. Sri Rumini, dkk. 1991: 59, menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang relatif menetap, baik yang dapat diamati maupun tidak dapat diamati
33 secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam
interaksinya dengan lingkungan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu aktivitas, yang berupa peningkatan pemahaman, ketrampilan maupun sikap, yang bersifat relatif,
konstan dan berbekas yang dapat diukur dengan suatu evaluasi dengan kriteria tertentu.
Beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Faktor dari dalam
diantaranya: a kecerdasan; b faktor jasmani atau fisiologis; c sikap; d minat; e bakat; dan f motivasi. Faktor dari luar terdiri dari: a keadaan keluarga; b
keadaan sekolah; dan c lingkungan masyarakat Hamdani, 2011: 139-144. Prestasi belajar yang dicapai siswa tidak lepas dari bentuk aktivitas yang
dilakukan dalam pembelajaran karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku dengan melakukan kegiatan. Dengan kata lain,
tidak ada proses belajar kalau tidak ada aktivitas Sardiman A.M., 2012: 95. Belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku karena hasil
pengalaman yang diperoleh............................................................................ belajar memiliki beberapa maksud, antara lain untuk: a mengetahui suatu
kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya tidak pernah diketahui; b dapat mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
berbuat, baik tingkah-laku meupun ketrampilan; c mampu mengombinasi- kan dua pengetahuan atau lebih ke dalam suatu pengertian baru, baik
ketrampilan, pengetahuan, konsep maupun sikaptingkah laku; d dapat memahami danatau menerapkan pengetahuan yang diperoleh.
Dengan melihat beberapa maksud belajar seperti disebut di atas, faktor keaktifan siswa sebagai subyek belajar sangat menentukan Sardiman
A.M., 2012: 2-3.
34 Prinsip aktivitas belajar dari sudut pandang ilmu jiwa lama yaitu guru
lebih mendominasi aktivitas dalam belajar dan siswa cenderung lebih pasif sehingga siswa kurang memiliki aktivitas dan kreativitas karena hanya menerima
apa yang diberikan oleh guru saja, sedangkan prinsip aktivitas belajar dari sudut pandang ilmu jiwa modern yaitu siswalah yang lebih mendominasi aktivitas
belajar dan tugas guru adalah membimbing dan menyediakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan bakat dan potensinya Sardiman A.M., 2012: 97-100.
Sekolah adalah salah satu pusat kegiatan belajar. Dengan demikian, di sekolah merupakan arena untuk mengembangkan aktivitas. Banyak jenis
aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di
sekolah-sekolah tradisional. Paul B. Diedrich membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan siswa yang anatara lain digolongkan sebagai
berikut: a visual activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca, memerhatikan gambar demonstrasi, percobaan, melihat
pekerjaan orang lain; b oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan
wawancara, diskusi, interupsi. c listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato; d writing
activities
, seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin; e drawing activities, misalnya: menggambar, membuat grafik,
peta, diagram; f motor activity, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuata konstruksi, mereparasi model, bermain,
berkebun, beternak; g mental activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat
hubungan, mengambil keputusan; h emotional activities, seperti misalnya menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani,
tenang, gugup Sardiman A.M., 2012: 100-101.
Melihat pernyataan di atas, maka dapat diketahui bahwa aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik dan mental yang dalam kegiatan pembelajaran
kedua aktivitas tersebut harus selalu terkait. Kaitan antara keduanya akan membuahkan aktivitas belajar yang optimal Sardiman A.M., 2012: 100.
35
4. Mata Pelajaran Membaca Gambar Sketsa