38 hasil belajar siswa tersebut diantaranya: a hasil belajar ranah kognitif, ketuntasan
belajar siswa di awal pra siklus sebesar 37,04, pasca siklus I sebesar 66,67, dan pasca siklus II sebesar 92,59; b h
asil belajar ranah afektif, dari observasi pada pra siklus sebesar 54,322 , pasca siklus I sebesar 66,789, dan pasca siklus II
sebesar 78,271; c hasil belajar ranah psikomotor, dari observasi pra siklus sebesar 44,84, pasca siklus I sebesar 63,09, dan pasca siklus II sebesar 79,69; d hasil
observasi performance guru, pra siklus sebesar 40,6 , siklus I sebesar 77,78, dan siklus II sebesar 96,8.
C. Kerangka Pikir
Suatu proses pembelajaran dapat dikatakan berhasil apabila kompetensi siswa dapat mencapai standar yang diharuskan. Pelaksanaan proses pembelajaran
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam proses tersebut, seorang guru menggunakan suatu strategi pembelajaran tertentu untuk
menyampaikan materi pelajaran maupun informasi kepada siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan efektif merupakan salah satu hal yang perlu
diperhatikan untuk meningkatkan keefektifan proses pembelajaran yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh siswa.
Proses pembelajaran pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Sketsa memerlukan suatu pengembangan metode pembelajaran agar keaktifan dan
prestasi siswa dapat lebih meningkat. Untuk itu, dilakukan upaya perbaikan pada proses pembelajaran pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Sketsa di Jurusan
Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Klaten, terutama untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran serta prestasi belajar siswa.
39 Penerapan Metode Pembelajaran Kolaboratif diduga dapat meningkatkan
keaktifan siswa, sebab pada pelaksanaannya siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dengan kelompok kecil. Pembelajaran kolaboratif melibatkan
siswa dalam suatu kelompok untuk membangun pengetahuan dan mencapai tujuan pembelajaran bersama melalui interaksi sosial di bawah bimbingan
pendidik baik di dalam maupun di luar kelas, sehingga terjadi pembelajaran yang penuh makna dan siswa akan saling menghargai kontribusi anggota kelompok.
Metode pembelajaran ini mendorong para siswa untuk mengembangkan rasa kepercayaan, kepemimpinan, pengambilan keputusan, ketrampilan dalam
mengelola konflik, serta memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun ketrampilan proses kelompok. Dengan demikian, siswa dituntut untuk
selalu aktif dan selalu terlibat dalam proses pembelajaran sehingga tercipta proses belajar yang bermakna bagi siswa dan siswa termotivasi untuk belajar sehingga
akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Alur pemikiran secara singkat mengenai konsep penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Diagram Alir Kerangka Berfikir
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian