46
2. Tindakan
Pada tahap ini dilakukan suatu tindakan untuk menghasilkan adanya peningkatan dalam proses pembelajaran yang berupa pembelajaran menjadi lebih
efektif, siswa menjadi lebih aktif dan prestasi belajar meningkat. Hal-hal yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan adalah implementasi Metode
Pembelajaran Kolaboratif yang telah disusun oleh peneliti. Adapun langkah- langkah pelaksanaan tindakan Metode Pembelajaran Kolaboratif pada siklus I dan
II secara rinci, yaitu: a mengorientasikan siswa dengan memperkenalkan metode pembelajaran yang akan dilakukan, tujuan pembelajaran, prosedur pembelajaran,
dll; b membagi siswa menjadi 6 kelompok dan setiap kelompok beranggotakan 5-6 orang; c menyusun tugas pembelajaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran kolaboratif bersama dengan siswa; d memfasilitasi proses kolaborasi siswa dengan menyampaikan apa saja yang harus dikerjakan oleh
masing-masing kelompok, melakukan pengamatan, membantu menangani bila terjadi masalah atau kebuntuan dalam kelompok, membantu kelompok dalam
pelaporan kegiatan serta kegiatan penutup; e mengevaluasi dan memberi penilaian atas kegiatan yang telah dilakukan masing-masing kelompok, baik
penilaian secara individu maupun secara kelompok dengan tes maupun non-tes.
3. Observasi
Bersamaan dengan dilaksanakannya tindakan peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan dan hasil tindakan dari penerapan Metode Pembelajaran
Kolaboratif. Tujuan dari observasi tersebut adalah untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan
47 menghasilkan perubahan yang diinginkan. Peneliti bertugas sebagai pengamat
pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Fokus pengamatan ditekankan pada implementasi Metode Pembelajaran Kolaboratif terhadap kualitas pembelajaran
secara menyeluruh yang meliputi: keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan pencapaian prestasi belajar siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam
observasi yaitu mengumpulkan data melalui lembar observasi dan catatan lapangan serta hasil penilaian dari semua kegiatan pembelajaran.
4. Refleksi
Kegiatan refleksi ini mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan evaluasi atas informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi. Data yang telah terkumpul
dalam kegiatan observasi harus secepatnya dianalisis dan diinterpretasi diberi makna sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan yang dilakukan telah
mencapai tujuan. Interpretasi pemaknaan hasil observasi ini menjadi dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun langkah-langkah berikutnya dalam
pelaksanaan tindakan. Refleksi dalam penelitian ini adalah upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan apa yang telah dihasilkan pada proses tindakan
dihubungkan dengan penyelesaian permasalahan yang ditargetkan pada siklus tersebut. Pada tahap ini hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti,
untuk kemudian dilakukan refleksi untuk melihat kekurangan atau kelemahan yang telah terjadi. Pada tahap ini pula dilakukan diskusi oleh siswa mengenai
pelaksanaan pembelajaran yang telah terjadi. Hasil refleksi ini akan digunakan dalam perencanaan siklus berikutnya. Berdasarkan pelaksanaan tahap observasi
dan evaluasi pada siklus I, data yang diperoleh selanjutnya menjadi bahan refleksi
48 bagi peneliti untuk perbaikan metode pembelajaran materi pokok berikutnya
pada siklus II. Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.
Prosedur kegiatan tindakan ini dapat dirangkum dalam suatu alur kegiatan penelitian. Alur tersebut terdiri dari siklus yang berisi 4 langkah yang telah
dipaparkan di atas. Secara skematis, siklus kegiatan tindakan yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
B. Subyek Penelitian