Tes Subyektif Tes Obyektif

53 yang telah dikerjakan. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 162-175, bentuk tes untuk mengukur prestasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu:

a. Tes Subyektif

Tes subyektif pada umumnya berbentuk esai atau uraian, yaitu sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaannya didahului dengan kata-kata seperti uraikan, jelaskan,mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya. Soal-soal bentuk esai biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 5-10 buah soal dalam waktu kira-kira 90-120 menit. Soal-soal bentuk esai ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterpretasi, menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Dapat dikatakan bahwa tes esai menuntut siswa untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali, dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.

b. Tes Obyektif

Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif. Hal ini memang dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan- kelemahan soal dalam bentuk esai. Dalam penggunaan tes obyektif, jumlah soal yang diberikan jauh lebih banyak daripada tes esai. Kadang-kadang, untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah soal. Macam- macam bentuk tes obyektif diantaranya: 1 tes benar-salah true-false, soal- soalnya berupa penyataan-pernyataan statement, yaitu ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing penyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu benar menurut 54 pendapatnya dan melingkari huruf S jika penyataannya salah; 2 tes pilihan ganda multiple choise test, tes pilihan ganda terdiri atas keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang disediakan. Komponen tes pilihan ganda terdiri dari dua bagian, yaitu bagian keterangan stem dan bagian kemungkinan jawaban options. Kemungkinan jawaban options terdiri atas satu jawaban yang benar kunci jawaban dan beberapa pengecoh distractor; 3 tes menjodohkan matching test, tes ini terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid adalah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban sehingga cocok atau sesuai dengan pertanyaannya; 4 tes isian completion test, tes ini terdiri atas kalimat-kalimat yang bagian-bagiannya ada yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan tersebut adalah yang harus diisi oleh siswa. Pada penelitian ini, tes hasil belajar yang digunakan adalah pre-test yang dilaksanakan sebelum tindakan dilakukan lihat Lampiran 7 dan post-test yang diadakan pada setiap akhir siklus lihat Lampiran 8 dan Lampiran 9. Tes yang disusun berupa tes pilihan ganda yang mencakup materi tentang gambar pandanganproyeksi, toleransi serta suaian.

3. Angket

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 3 SEMARANG

3 22 163

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERHITUNGAN STATIKA BANGUNAN KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 5 SURAKARTA

0 5 73

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN UKUR TANAH KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 2 32

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 2 KISARAN T.A 2015/2016.

0 3 30

Penerapan Metode Tutorial pada Mata Pelajaran Gambar Interior dan Eksterior Bangunan Gedung untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 2 Garut.

1 24 91

Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas X TGB B pada Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan di SMK Negeri 2 Sukoharjo.

0 0 20

PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS PEMBUATAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK DI SMK NEGERI 2 KLATEN.

0 0 223

PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK FABRIKASI LOGAM PADA MATA PELAJARAN TEORI LAS OXY-ACETYLENE DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN.

0 4 166

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA.

0 5 173

Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Membaca Gambar Teknik Di SMK PIRI 1 Yogyakarta.

0 1 148