Perumusan Masalah Tujuan Penelitian

9

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori

Deskripsi teori pada penelitian ini membahas tujuh aspek, yaitu: 1 hakikat membaca, 2 tujuan membaca, 3 membaca pemahaman, 4 cerita pendek, 5 pembelajaran membaca di SMA, 6 strategi bingkai cerita, dan 7 penilaian kemampuan membaca. Ketujuh aspek tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

1. Hakikat Membaca

Kegiatan membaca merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa selain kemampuan mendengarkan, berbicara, dan menulis. Emerald V Dechant melalui Zuchdi, 2008: 21 menyatakan bahwa membaca adalah proses pemberian makna terhadap tulisan sesuai dengan maksud penulis. Pendapat tersebut sejalan dengan Rudell 2005: 31 yang menyebutkan bahwa “reading is the act of constructing meaning while transacting with the text”. Berdasarkan definisi tersebut dapat dipahami bahwa membaca merupakan aktivitas mengonstruksi makna yang diperoleh saat membaca sebuah teks. Soedarso 2010: 4 mendefinisikan bahwa membaca adalah akivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, yang meliputi penggunaan pengertian dan khayalan, mengamati serta mengingat-ingat. Definisi tersebut sejalan dengan Miles dan Cullough melalui Zuchdi, 2008: 21-22 menyebutkan bahwa membaca melibatkan proses identifikasi dan proses mengingat suatu bahan bacaan yang disajikan sebagai rangsangan untuk membangkitkan pengalaman dan membentuk pengertian baru melalui konsep-konsep yang relevan yang telah dimiliki oleh pembaca. Jika melihat definisi tersebut dapat dikatakan bahwa membaca memerlukan beberapa proses untuk dapat memahami makna yang terkandung dalam suatu bacaan. Hakikat membaca adalah memperoleh makna yang tepat. Untuk itu, pembaca harus memanfaatkan informasi yang dimilikinya dan mampu menghubungkannya dengan informasi yang dimilikinya dan mampu menghubungkannya dengan informasi baru yang ada dalam bacaan sehingga pembaca mampu menangkap pesan atau informasi dari bacaan sesuai dengan maksud penulis. Membaca bukan harus hafal kata atau kalimat yang dibacanya melainkan juga harus mampu menangkap ide pokok bacaan dengan baik Zuchdi, 2008: 19. Pendapat tersebut sejalan dengan Tarigan 2008: 8 yang menyebutkan bahwa membaca sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang- kadang dengan orang lain yaitu mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambing-lambang tertulis. Defiisi lain tentang membaca dikemukakan oleh Zuchdi 2012: 3 yang menyebutkan bahwa membaca dapat didefinisikan sebagai penafsiran yang bermakna terhadap bahasa tulis. Pengertian tersebut sejalan dengan Grabe 2009: 14 yang menyebutkan bahwa “Reading is the process of receiving and interpreting information encoded in language form via the medium of print.”