dikemukakan oleh Anderson dalam Tarigan, 2008: 10-11 yaitu 1 untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta; 2 untuk memperoleh ide-
ide utama, 3 untuk mengetahui urutan susunan, organisasi cerita; 4 untuk menyimpulkan, membaca inferensi; 5 untuk mengelompokkan membaca,
untuk mengklasifikasikan; 6 untuk menilai, membaca mengevaluasi; 7 untuk memperbandingkan atau mempertentangkan.
Selain tujuan membaca yang dikemukakan oleh Anderson di atas, Grabe 2009: 10 mengemukakan tujuan membaca yaitu untuk mengevaluasi,
mengkritik, dan mengemukakan informasi yang selalu menunjukkan peningkatan level dan interaksi yang lebih kompleks dalam proses membaca.
Tujuan yang
lain yaitu
pembaca dapat
memutuskan bagaimana
menghubungkan informasi dalam teks dengan informasi lainnya dan dengan pengetahuan dan keyakinan.
Nurhadi 2010: 134 mengemukakan bahwa tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca. Menurut hasil penelitian, hubungan
antara tujuan membaca dengan kemampuan membaca sangat signifikan. Inilah yang mendorong para ahli menyepakati bahwa tujuan membaca merupakan
modal utama membaca. Di pihak lain, Nurgiyantoro 2010: 369 menyebutkan ada banyak tujuan orang membaca, misalnya karena ingin memeroleh
pengetahuan, memeroleh hiburan, menyenangkan hati, dan lain-lain. Berdasarkan pendapat-pendapat tentang tujuan membaca di atas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan membaca adalah untuk memahami dan memperoleh
informasi dari suatu bacaan. Selai itu untuk memperoleh kesenangan dan hiburan juga menjadi alas an seseorang ingin membaca.
3. Membaca Pemahaman
Beberapa definisi membaca pemahaman diungkapkan oleh beberapa ahli. Zuchdi 2008: 22 mengungkapkan bahwa membaca pemahaman
merupakan suatu proses yang hambatannya sesuai dengan hambatan dalam mengingat dan memecahkan masalah. Pemahaman membaca melibatkan
bahasa, motivasi, persepsi, pengembangan konsep, bahkan keseluruhan pengalaman.
Pendapat lain dikemukakan oleh Bormouth dalam Zuchdi, 2008: 22 bahwa kemampuan komprehensi merupakan seperangkat keterampilan
pemerolehan pengetahuan yang digeneralisasi, yang memungkinkan orang memperoleh dan mewujudkan informasi yang diperoleh sebagai hasil membaca
bahan tulis. Pendapat tersebut sejalan dengan Edward L. Throndike dalam Nurhadi, 2008: 13 yang berpendapat bahwa proses membaca itu tak ubahnya
dengan proses ketika seseorang sedang berpikir dan bernalar. Dalam proses membaca ini terlibat aspek-aspek berpikir seperti mengingat, memahami,
membedakan, membandingkan, menemukan, menganalisis, mengorganisasi dan pada akhirnya menerapkan apa-apa yang terkandung dalam bacaan. Oleh
karena itu, dalam membaca pemahaman diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam memahami pesan yang terdapat dalam teks.
Menurut Nurgyantoro 2010: 369 membaca pemahaman tampaknya yang paling penting dan karenanya harus mendapatkan perhatian khusus.
Kompetensi pemahaman terhadap berbagai ragam teks yang dibaca tidak akan diperoleh secara cuma-cuma tanpa ada usaha untuk meraihnya.
Grabe 2009: 15 menyatakan bahwa Reading is a strategic process in that a number of the skills and processes used in reading call for effort
on the part of the reader to anticipate text information, select key information, organize and mentally summarize information, monitor
comprehension output to reader goals.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dipahami bahwa membaca adalah suatu proses yang memiliki strategi di mana sejumlah kemampuan dan proses
yang digunakan dalam membaca membutuhkan usaha pembacanya untuk menelaah informasi yang ada dalam teks, memilih informasi kunci, menyusun
dan merangkum informasi, mengecek pemahaman, memperbaiki rincian pemahaman dan mencocokkan output pemahaman dengan tujuan membaca.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman merupakan proses memahami informasi yang terdapat
dalam suatu bacaan. Untuk memahami informasi yang terkandung di dalam bacaan dibutuhkan adanya aspek-aspek berpikir, mengingat, memahami,
membedakan, membandingkan,
menemukan, menganalisis,
dan mengorganisasi
a. Aspek Membaca
Keterampilan membaca memiliki dua aspek penting, yaitu keterampilan yang bersifat mekanis dan keterampilan yang bersifat pemahaman. Hal tersebut