Tujuan Membaca Deskripsi Teori

Menurut Nurgyantoro 2010: 369 membaca pemahaman tampaknya yang paling penting dan karenanya harus mendapatkan perhatian khusus. Kompetensi pemahaman terhadap berbagai ragam teks yang dibaca tidak akan diperoleh secara cuma-cuma tanpa ada usaha untuk meraihnya. Grabe 2009: 15 menyatakan bahwa Reading is a strategic process in that a number of the skills and processes used in reading call for effort on the part of the reader to anticipate text information, select key information, organize and mentally summarize information, monitor comprehension output to reader goals. Berdasarkan definisi tersebut dapat dipahami bahwa membaca adalah suatu proses yang memiliki strategi di mana sejumlah kemampuan dan proses yang digunakan dalam membaca membutuhkan usaha pembacanya untuk menelaah informasi yang ada dalam teks, memilih informasi kunci, menyusun dan merangkum informasi, mengecek pemahaman, memperbaiki rincian pemahaman dan mencocokkan output pemahaman dengan tujuan membaca. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman merupakan proses memahami informasi yang terdapat dalam suatu bacaan. Untuk memahami informasi yang terkandung di dalam bacaan dibutuhkan adanya aspek-aspek berpikir, mengingat, memahami, membedakan, membandingkan, menemukan, menganalisis, dan mengorganisasi

a. Aspek Membaca

Keterampilan membaca memiliki dua aspek penting, yaitu keterampilan yang bersifat mekanis dan keterampilan yang bersifat pemahaman. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari kesalah pahaman dalam menafsirkan bacaan antara pembaca dan penulis. Brought melalui Tarigan 2008: 12-13 mengemukakan bahwa keterampilan yang bersifat mekanis meliputi empat hal, yaitu: 1 pengenalan bentuk huruf; 2 pengenalan unsur-unsur linguistik fonemgrafem, kata, frase, pola klausa, kalimat dan lain-lain; 3 pengenalan hubungankorespondensi pola ejaan dan bunyi kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print”; dan 4 kecepatan membaca ke taraf lambat. Keterampilan yang bersifat pemahaman meliputi empat hal yaitu: 1 memahami pengertian sederhana leksikal, gramatikal, retorikal; 2 memahami signifikasi atau makna maksud dan tujuan pengarang, relevansikeadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca; 3 evaluasi atau penilaian isi, bentuk; dan 4 kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan. Kegiatan membaca yang sesuai untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan mekanis adalah membaca nyaring atau membaca bersuara. Kegiatan yang sesuai untuk mencapai tujuan yang terkandung dalam keterampilan membaca pemahaman adalah membaca dalam hati.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman

Komprehensi membaca merupakan suatu proses yang hambatannya serupa dengan hambatan dalam mengingat dan memecahkan masalah. Setiap individu memiliki tingkat komprehensi membaca yang berbeda-beda. Tingkat komprehensi terhadap bacaan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Yap via Haras, 1997: 18 menyatakan bahwa kemampuan membaca seseorang sangat ditentukan ole faktor kuantitas membacanya. Tarigan 2008: 37 menyebutkan bahwa hal yang erat kaitannya dengan tingkat pemahaman adalah kecepatan membaca, kejelasan teks bacaan, dan pengenalan pembaca terhadap isi bacaan. Pendapat lain disampaikan oleh Zuchdi 2008: 23 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi komprehensi yaitu faktor dalam diri pembaca yang meliputi kemampuan linguistik, minat, motivasi, dan kumpulan kemampuan membaca dan di luar pembaca meliputi unsur-unsur bacaan dan lingkungan membaca. Tampubolon via Zuchdi, 2008: 24 mendeskripsikan beberapa faktor yang mempengaruhi komprehensi membaca, yaitu kompetensi kebahasaan, kemampuan mata, penentuan informasi fokus, teknik-teknik dan metode-metode membaca, fleksibilitas membaca, dan kebiasaan membaca. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat komprehensi membaca seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Fakor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun dari luar diri pembaca. Untuk mengatasi faktor-faktor tersebut, pembaca dapat melakukan berbagai hal, seperti kebiasaan membaca harus ditingkatkan lagi dan menerapkan penggunaan strategi dalam membaca.

4. Cerita Pendek a. Pengertian Cerita Pendek

Cerpen merupakan cerita pendek yang termasuk dalam jenis prosa fiksi. Sayuti 2000: 9 mengatakan bahwa cerita pendek adalah sebuah prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam sekali duduk dan ceritanya cukup dapat