82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan kemampuan membaca cerita pendek yang signifikan
antara siswa yang diajar menggunakan strategi Bingkai Cerita Story Frames dengan siswa yang diajar tanpa menggunakan strategi Bingkai
Cerita Story Frames pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngaglik Sleman. Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil uji-t posttest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen, yaitu hasil perhitungan menunjukkan bahwa skor t
hitung
lebih besar dari skor t
tabel
t
hitung
2,891 t
tabel
1,990 dengan df = 62, pada taraf kesalaha 0,05 5. Selain itu, diperoleh nilai p sebesar 0,005.
Nilai p lebih kecil daripada taraf kesalahan sebesar 0,05 0,005 0,05. 2. Strategi Bingkai Cerita Story Frames efektif dalam pembelajaran
membaca cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngaglik Sleman. Hal ini dapat ditunjukkan dengan perbedaan hasil uji-t data kenaikan pretest
dan posttest serta kenaikan skor rerata kemampuan membaca cerita pendek kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil perhitungan skor
pretest dan postest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh t
hitung
sebesar 9,147, t
tabel
sebesar 2,043, dengan db=31 dan p sebesar 0,000. Dari data tersebut diketahui t
hitung
t
tabel
baik pada kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol. Hasil uji-t tersebut menunjukkan bahwa strategi Bingkai Cerita Story Frames efektif dalam pembelajaran
kemampuan membaca cerita pendek siswa kelas X SMA Negeri 1 Ngaglik Sleman.
B. Implikasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran kemampuan membaca cerita pendek dengan menggunakan strategi Bingkai Cerita Story
Frames lebih efektif daripada pembelajaran kemampuan membaca cerita pendek tanpa menggunakan strategi Bingkai Cerita Story Frames pada
kelompok kontrol. Hasil ini dapat berimplikasi secara teoritis dan praktis. 1. Implikasi Teoritis
Secara teoritis penelitian ini memberikan bukti tentang efektifitas strategi Bingkai Cerita Story Frames dalam pembelajaran kemampuan
membaca cerita pendek. 2. Implikasi Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa penggunaan strategi Bingkai Cerita Story Frames dalam pembelajaran
kemampuan membaca cerita pendek lebih efektif daripada pembelajaran kemampuan membaca cerita pendek tanpa menggunakan strategi Bingkai
Cerita Story Frames.
C. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, beberapa saran yang digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan membaca cerita pendek adalah
sebagai berikut. 1. Guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA Negeri 1 Ngaglik
Sleman sebaiknya memanfaatkan strategi Bingkai Cerita Story Frames dalam pembelajaran membaca cerita pendek karena dengan strategi
tersebut siswa terbukti dapat lebih mudah dalam meningkatkan kemampuan pemahaman, mengidentifikasikan tentang unsur-unsur yang
terdapat dalam cerita, dan membantu siswa dalam mengingat informasi dan ide-ide secara efisien mengenai cerita yang mereka baca dalam lembar
Bingkai Cerita. 2. Strategi
Bingkai Cerita Story Frames perlu digunakan dalam
pembelajaran untuk membangun motivasi dan antusias siswa dalam proses pembelajaran membaca sastra.