sehingga jumlah dan pengembangan pelaku terbatas, dan keseluruhan cerita memberikan kesan tunggal.
Berdasarkan dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita pendek adalah suatu jenis prosa fiksi yang bentuknya pendek dan dapat
selesai dibaca sekali duduk. Cerita pendek tidak hanya meyampaikan cerita saja tetapi menggambarkan sebuah pengalaman dan memiliki jalan cerita yang
lebih padat dibandingkan dengan jenis prosa fiksi lainnya. Unsur cerita yang terdapat dalam cerita pendek terpusat pada satu peristiwa pokok sehingga
keseluruhan cerita memberikan kesan tunggal.
b. Unsur- unsur Pembangun Cerita Pendek
Unsur-unsur pembangun cerita pendek terdiri dari dua unsur, yaitu fakta cerita tokoh, alur, dan latar dan sarana cerita judul, sudut pandang,
gaya dan nada, dan tema. 1 Tokoh
Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam sebuah fiksi. Wiyatmi 2006: 30 menyebutkan bahwa tokoh dalam fiksi merupakan ciptaan
pengarang, meskipun dapat juga merupakan gambaran dari orang-orang yang hidup di alam nyata. Ditinjau dari segi keterlibatannya, tokoh dalam
keseluruhan cerita, tokoh fiksi dibedakan menjadi dua, yaitu tokoh sentral atau tokoh utama dan tokoh periferal atau tokoh tambahan Sayuti, 2000: 74.
Selain ditinjau dari segi keterbatasannya, tokoh menurut Sayuti 2000: 76 menyebutkan bahwa tokoh fiksi juga dapat dibedakan berdasarkan watak
atau karakternya, yakni segi-segi yang mengacu perbauran antara minat, keinginan, emosi, dan moral yang membentuk individu tokoh. Untuk itu
dikenal adanya tokoh sederhana, simple atau flat characters dan tokoh kompleks atau complex atau round characters.
2 Alur atau plot Sayuti 2000: 31 menyebutkan bahwa plot tidak hanya diartikan
sebagai pristiwa-peristiwa yang diceritakan dengan panjang lebar dalam suatu rangkaian tertentu, tetapi juga merupakan penyusunan yang dilakukan oleh
penulisnya mengenai peristiwa-peristiwa tersebut berdasarkan hubungan- hubungan kausalitasnya. Plot tidak hanya disusun berdasarkan peristiwa-
peristiwa yang diceritakan panjang lebar pada suatu rangkaian peristiwa melainkan plot juga disusun berdasarkan hubungan kausalitas.
Plot dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Wiyatmi 2006: 39 menyebutkan plot yang ditinjau dari segi penyusunan atau bagian-bagiannya,
dikenal plot kronologis atau plot progresif dan plot regresif atau flash back. Plot progresif peristiwa disusun: awal-tengah-akhir, sedangkan plot regresif
alur disusun sebaliknya, misalnya: tengah-awal-akhir, atau akhir-awal-tengah. 3 Latar
Secara garis besar deskripsi latar menurut Sayuti 2000: 26 dapat dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu latar tempat,waktu, sosial. Latar tempat
adalah hal yang berkaitan dengan masalah geografis, menyangkut deskripsi tempat suatu peristiwa cerita terjadi. Latar waktu berkaitan dengan masalah
historis, yang mengacu pada saat terjadinya peristiwa. Latar sosial berkaitan