Tahap Praeksperimen Tahap Pascaeksperimen

b. Kelompok Kontrol

Pada kelompok ini tidak dikenai perlakuan dengan menggunakan strategi Bingkai Cerita Story Frames.Berikut langkah-langkah pembelajaran membaca cerita pendek kelompok kontrol. 1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 2 Siswa dijelaskan tentang cerita pendek dan unsur intrinsiknya. 3 Siswa membentuk kelompok. 4 Siswa diberi bacaan cerita pendek lalu membacanya. 5 Setiap kelompok diminta untuk menuliskan unsur intrinsik cerita pendek. 6 Siswa dan guru bersama-sama melakukan evaluasi.

3. Tahap Pascaeksperimen

Setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen, langkah selanjutnya adalah memberikan posttest yang bentuknya sama dengan pretest kepada kedua kelompok. Pemberian posttest kemampuan membaca cerita pendek bertujuan untuk melihat pencapaian peningkatan kemampuan membaca cerita pendek setelah diberi perlakuan. Selain itu, posttest kemampuan membaca cerita pendek digunakan untuk membandingkan skor yang dicapai pada saat pretest dan posttest. Apakah nantinya kemampuan membaca cerita pendek siswa sama, meningkat atau semakin turun.

F. Instrumen Penelitian 1. Pengembangan Instrumen Penelitian

Instrumen adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2010: 148. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk tes pilihan ganda membaca. Teknik tes ini digunakan untuk mengetahui kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa dalam membaca cerita pendek. Tes berjenis pilihan ganda ini dikerjakan oleh siswa, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Instrumen dikembangkan dengan menggunakan acuan taksonomi Barret. Sebelum digunakan sebagai instrumen, soal pilihan ganda berjumlah 60 diujicobakan terlebih dahulu di luar kelas kontrol dan eksperimen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal. Hasil uji coba selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Penyusunan instrumen penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Memilih teks yang dinilai sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, b. Membuat kisi-kisi soal, c. Menulis butir soal dan kunci jawaban, dengan melakukan ujicoba instrumen yang akan dianalisis menggunakan program Iteman.

2. Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas Instrumen

Vaiditas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen Arikunto,2010: 211. Kevalidan yang diuji dalam instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi menunjukkan seberapa jauh instrumen tersebut mencerminkan tujuan yang telah ditentukan. Instrumen berupa alat tes dikatakan valid dari segi isi jika relevan dengan materi. Untuk memenuhi validitas isi tersebut, instrumen yang berupa tes ini disusun berdasarkan kurikulum SMA. Selain itu, dikonsultasikan dengan guru bahasa Indonesia serta dosen pembimbing. Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila validitas butir soalnya tinggi. Analisis butir soal dilakukan untuk mengukur butir soal masing-masing. Untuk mengukur validitas soal, penelitian ini menggunakan bantuan komputer program Iteman. Adapun kriteria validitas butir soal dengan menggunakan bantuan komputer program Iteman adalah sebagai berikut: 1 Indeks kesulitan proporsion correct berkisar antara 0,2-0,8; dan 2 Daya beda point biseral tidak boleh bernilai negatif. Instrumen yang digunakan dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan kurikulum SMA kemudian dikonsultasikan dengan dosen dan guru pembimbing. Untuk memenuhi persyaratan, butir pertanyaan terlebih dahulu diujicobakan untuk memperoleh instrumen yang valid. Butir soal dinyatakan valid jika memenuhi kriteria uji validias yaitu apabila nilai indeks kesulitan dan daya beda memenuhi kedua syarat yang telah disebutkan di atas. Berdasarkan dari hasil analisis dinyatakan bahwa dari 60 butir soal, 32 soal dinyatakan dapat dipakai valid dan 28 soal gugur. Dari 32 soal tersebut, diambil 30 soal sebagai instrumen yang akan dipakai. Hasil validitas butir soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya unuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2010: 221. Pada penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan pogram komputer Iteman. Hasil penghitungan dengan program tersebut diinterpretasikan dengan tingkat alpha. Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut. 0,90 ke atas baik 0,80-0,89 cukup baik 0,70-0,79 sedang 0,60-0,69 agak kurang 0,50-0,59 kurang Kurang dari 0,50 tidak baik Hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Tes yang digunakan adalah tes kemampuan membaca cerita pendek. Tes ini dikerjakan oleh siswa kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Tes yang diberikan kepada kedua kelompok tersebut berupa pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum eksperimen sedangkan posttest dilakukan setelah eksperimen.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus uji-t atau t-test. Penggunan teknik analisis ini dimaksudkan untuk menguji perbedaan pengetahuan tentang membaca cerita pendek antara kelompok eksperimen yang menggunakan strategi Bingkai Cerita Story Frames dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan strategi Bingkai Cerita Story Frames. Menurut Arikunto 2010: 307, ada dua hal yang harus dipenuhi bila menggunakan analisis uji-t, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengkaji normal atau tidaknya suatu penelitian. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilaksanakan terhadap skor pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan eksperimen. Pengujian normalitas data menggunakan rumus Komolgorov-Smirnov. Uji normalitas penelitian ini dilakukan dengan melihat Kaidah Asympsig 2-tailed atau p. Jika Asympsig 2 tailed atau p0,05 data tersebut berdistribusi normal.