No Aspek
Penskoran 1
Isi laporan Sangat Baik A Skor 86-100, apabila isi laporan
benar, rasional dan sistematika lengkap Baik B Skor 71-85, apabila isi laporan benar,
rasional dan sistematika tidak lengkap Cukup C Skor 56-70, apabila isi laporan benar, tidak
rasional dan sistematika tidak lengkap Kurang D Skor 55, apabila isi laporan tidak benar,
tidak rasional dan sistematika tidak lengkap 2
Penggunaan bahasa Sangat Baik A Skor 86-100, apabila menggunakan
bahasa dan penulisan sesuai EYD, serta mudah dipahami
Baik B Skor 71-85, apabila menggunakan bahasa dan penulisan sesuai EYD, namun tidak mudah
dipahami Cukup C Skor 56-70, apabila menggunakan bahasa
dan sesuai EYD, namun penulisan tidak sesuai EYD dan tidak mudah dipahami
Kurang D Skor 55, apabila menggunakan bahasa dan penulisan tidak sesuai EYD dan tidak mudah
dipahami
3 Estetika
Sangat Baik A Skor 86-100, apabila kreatif, rapi dan menarik
Baik B Skor 71-85, apabila kreatif, rapi dan kurang menarik
Cukup C Skor 56-70, apabila kreatif, kurang rapi dan kurang menarik
Kurang D Skor 55, apabila kurang kreatif, kurang rapi dan kurang menarik
6. Pengayaan
Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi sistem pertahanan dan keamanan NKRI sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 yang
mengaturnya: 1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari
berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas.
2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
7. Remedial
Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu menganalisis sistem pertahanan dan keamanan NKRI sesuai dengan UUD NRI Tahun
1945. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75. Sedangkan apabila peserta didik yang
sudah tuntas lebih dari 75 maka kegiatan remedial dilakukan dengan cara: 1. Mengulang materi pokok di luar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum tuntas
2. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas 3. Memberikan kesempatan untuk tes perbaiakan
Kegiatan remedial bagi kompetensi sikap dilakukan dalam bentuk pembinaan secara holistik yang melibatkan guru bimbingan konseling dan orang tua.
8. Interaksi Guru dan Orang Tua
dapat dilakukan dengan cara: 1. Guru meminta kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi peserta didik
melakukan pengumpulan berita berkaitan dengan sistem pertahanan dan keamanan NKRI sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945. Guru meminta peserta didik
memperlihatkan hasil pekerjaan yang telah dinilai dikomentari guru kepada orang tuanya. Kemudian orang tua mengomentari hasil pekerjaan siswa. Orang tua dapat
menuliskan apresiasi kepada anak sebagai bukti perhatian mereka agar anak
senantiasa meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hasil penilaian yang telah diparaf guru dan orang tua kemudian disimpan dan menjadi portofolio siswa.
G. Media, Alat dan Bahan Pembelajaran
1 Media
a. Gambar yang sesuai dengan sistem pertahanan dan keamanan NKRI
b. Video mengenai pertahanan dan keamanan NKRI
2Alat dan bahan
a. Alat : LCD power point mengenai sistem pertahanan dan keamanan NKRI , Laptop, papan tulis, dan spidol.
b. Bahan : -
H. Sumber Belajar
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014. Buku siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemdikbud. - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Buku guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X. Jakarta. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.
- Tim Dahara Prize. 2009. UUD 1945 Disertai Amandemen 1,2,3 dan 4 UU No.122006 tentang kewarganegaraan RI. Semarang: Dahara Prize
- Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Mengetahui :
Guru Pamong,
Mardiman, S.Pd
NIP 19610822198903 1 00
Yogyakarta, September 2016 Peserta PPL
Muhammad Nasir Salasa Nim 13401241044
Lampiran 1 I.
Judul Bahan Ajar :
Sistem pertahanan dan keamanan NKRI
II. Mata Pelajaran
: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
III. Kompetensi Dasar
:
3.2 Menganalisis ketentuan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 yang mengatur tentang wilayah negara, warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan,
pertahanan dan keamanan
IV. Indikator yang ingin dicapai:
3.2.4 Menganalisis sistem pertahanan dan keamanan NKRI sesuai dengan UUD NKRI Tahun 1945.
V. Tujuan yang akan dicapai :
Siswa mampu a. Menganalisis sistem pertahanan dan keamanan NKRI sesuai dengan UUD NRI
Tahun 1945
VI. Uraian Materi Bahan Ajar
SISTEM PERTHANAN DAN KEAMANAN NKRI 1.
Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara
Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta
dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Sistem pertahanan negara harus dapat secara optimal digelar dalam berbagai bentuk
operasi militer untuk memenangkan perang. Strategi pertahanan Indonesia mengenal tiga jenis perang: perang umum, perang terbatas, dan perang revolusioner.
Perang umum dirumuskan sebagai agresi terbuka pihak musuh dengan menggunakan kekuatan bersenjata untuk menduduki sebagian atau seluruh wilayah nasional Indonesia.
Perang terbatas adalah serangan terbatas negara asing terhadap suatu bagian tertentu dari wilayah nasional dengan menggunakan kekuatan militer terbatas dan tujuan terbatas.
Perang revolusioner dianggap sebagai bentuk ancaman yang dikembagkan secara
konsepsional oleh pihak yang bermusuhan dengan tujuan untuk mengubah NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 menjadi negara yang berdasarkan konstelasi ideologi
lain dengan menggunakan subversi, teror dan pengacauan yang bisa menjadi pemberontakan menggulingkan pemerintahan yang sah.
Hakikat pertahanan negara adalah segala upaya pertahanan bersifat semesta yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak dan kewajiban warga negara
serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahanan negara dilakukan oleh pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan
sistem pertahanan negara. Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama sipil dan militer diselenggarakan oleh suatu Negara untuk menjamin integritas wilayahnya,
perlindungan dari orang danatau menjaga kepentingan-kepentingannya. Pertahanan nasional dikelola oleh Kementerian Pertahanan. Angkatan bersenjata disebut sebagai
kekuatan pertahanan dan, di beberapa negara misalnya Jepang, Angkatan Bela Diri. Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan
dari satu unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-cara membela diri sesuai dengan spesialisasi mereka, pertahanan udara sebelumnya
pertahanan terhadap
pesawat: DCA,
pertahanan rudal,
dll. Tindakan, taktik, operasi atau strategi pertahananadalah untuk menentangmembalas
serangan.
2. Dasar Hukum Pertahanan dan Keamanan NKRI
a. UUD NRI Tahun 1945, pada Pasal 30 yaitu ; 1 Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara. 2 Untuk pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.
3 Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan
memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. 4 Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan
dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5 Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, serta
hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan undangundang.
b. Undang-Undang No. 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara c. Undang -Undang No. 2 Tahun 2002 tentang POLRI
d. Undang -Undang No. 34 Tahun 2004 tentang TNI
3. Komponen Pertahanan Negara
Di Indonesia, sistem pertahanan
negara dalam menghadapi ancaman
militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia TNI sebagai komponen utama dengan
didukung oleh komponen cadangan dan komponen pendukung. Sistem Pertahanan Negara dalam menghadapi Ancaman Nonmiliter menempatkan lembaga pemerintah di
luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur unsur lain dari kekuatan bangsa.
Komponen utama : Komponen utama adalah Tentara Nasional Indonesia , yang
siap digunakan untuk melaksanakan tugas pertahanan.
Komponen cadangan : Komponen cadangan adalah sumber daya nasional yang
telah disiapkan untuk dikerahkan melalui Mobilisasi guna memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama.
Komponen pendukung : Komponen pendukung adalah sumber daya nasional
yang dapat digunakan untuk meningkatkankekuatan dan kemampuan komponen utama dan komponen cadangan. Komponen pendukung tidak membentuk kekuatan nyata untuk
perlawanan fisik. Sumber daya nasional terdiri dari sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan. Sumber daya nasional yang dapat Dimobilisasi dan
didemobilisasi terdiri dariSumber Daya Alam ,Sumber Daya Buatan , serta sarana dan prasarana nas
ional yang mencakup berbagai cadangan materiil strategis, faktor geografi dan lingkungan, sarana dan prasarana di darat, di perairan maupun di udara dengan segenap
unsur perlengkapannya dengan atau tanpa modifikasi.
Komponen cadangan terdiri dari :
a. Polisi Brimob - lihat pula Polri b. Satuan Polisi Pamong Praja Satpol PP
c. Perlindungan masyarakatLinmas lebih dikenal dengan sebutan pertahanan sipil Hansip
d. Satuan pengamanan Satpam e. Resimen mahasiswa Menwa
f. Organisasi kepemudaan g. Organisasi bela diri
h. Satuan tugas Satgas partai
KISI KISI SOAL : ULANGAN HARIAN I Alokasi : 120 Jenis sekolah : SMA N 2 BANTUL Jumlah soal : 25
Mata pelajara : PPKN Kelassemester : XI1
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong
royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan perabadan
terkait penyebab penomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah. 4.
Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
No KD
Materi Indkator soal
Bentuk soal
No soal
1 2.3 Mengamalkan nilai-
nilai yang terkandung dalam pasal-pasal
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Pengertian Pelanggaran
Hak Asasi Manusia
2.3.1. Menunjukkan semangat yang tinggi
terhadap berjalannya pembelajaran untuk
memperoleh ilmu Pilihan
Ganda 1
Indonesia Tahun 1945 dalam berbagai aspek
kehidupan ipoleksosbudhankam
dan hukum. pengetahuan
mengenai pelanggaran HAM
2 2.3.1. Menunjukkan
semangat yang tinggi terhadap berjalannya
pembelajaran untuk memperoleh ilmu
pengetahuan mengenai pelanggaran
HAM Pilihan
Ganda 2
3 2.3.1. Menunjukkan
semangat yang tinggi terhadap berjalannya
pembelajaran untuk memperoleh ilmu
pengetahuan mengenai pelanggaran
HAM Plihan
Ganda 3
4 1.3
Menghayati persamaan kedudukan
warga negara tanpa membedakan ras,
agama dan kepercayaan, gender,
golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Bentuk-
Bentuk Pelanggaran
HAM 1.3.3. Menunjukkan
sikap kerjasama tanpa membedakan ras,
agama dan kepercayaan, gender,
golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Pilihan
Ganda 4
5 1.3
Menghayati persamaan kedudukan
warga negara tanpa membedakan ras,
agama dan kepercayaan, gender,
golongan, budaya, dan suku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Bentuk-
Bentuk Pelanggaran
HAM 1.3.2.Menunjukkan
perilaku saling tolong- menolong tanpa
membedakan ras, agama dan
kepercayaan, gender, golongan, budaya, dan
suku dalam kehidupan Pilihan
Ganda 5
6 3.1
Menganalisis kasus-kasus
pelanggaran hak asasi manusia
dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan
harmoni hak
dan kewajiban
asasi manusia
dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
Upaya Pemerintah
dalam menegakan
HAM 4.1.2 Menganalisis
perilaku yang mendukung upaya
penegakaan HAM di Indonesia.
Pilihan Ganda
6
7 1.1.
Menyaji hasil análisis tentang kasus
pelanggaran HAM dalam pelindungan,
pemajuan, dan pemenuhan HAM .
Penyebab pelanggaran
Hak Asasi Manusia
1.1.2. Menyaji hasil analisis berbagai
faktor penyebab terjadinya
pelanggaran HAM Pilihan
Ganda 7
8 1.1.
Menyaji hasil análisis tentang kasus
pelanggaran HAM dalam pelindungan,
Penyebab pelanggaran
Hak Asasi Manusia
2. Menyaji hasil
analisis berbagai faktor penyebab
terjadinya Pilihan
Ganda 8
pemajuan, dan pemenuhan HAM
pelanggaran HAM
9 2.1 Menghargai nilai-
nilai praksis dalam kasus-kasus
pelanggaran hak dan kewajiban asasi
manusia berdasarkan perspektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni kehidupan
berbangsa dan bernegara
Upaya Pemerintah
dalam Mengakan
HAM 2.1.2 Menunjukkan
perilaku disiplin dalam proses
pembelajaran Pilihan
Ganda 9
10 3.1 Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
Upaya Pemerintah
dalam Menegakan
HAM 4.1.1 Menganalisis
tugas dan fungsi lembaga perlindungan
dan penegakan hak asasi manusia
Pilihan Ganda
10
11 1.1.
Menyaji hasil análisis tentang kasus
pelanggaran HAM dalam pelindungan,
pemajuan, dan pemenuhan HAM .
Penyebab Pelanggaran
HAM 1.1.2. Menyaji hasil
analisis berbagai faktor penyebab
terjadinya pelanggaran HAM
Pilihan Ganda
11
12 3.1 Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran hak asasi
Upaya Pemerintah
dalam 4.1.1 Menganalisis
tugas dan fungsi lembaga perlindungan
Pilihan Ganda
12
manusia dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
menegakan HAM
dan penegakan hak asasi manusia
13 3.1 Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
Upaya Pemerintah
dalam menegakan
HAM 4.1.1 Menganalisis
tugas dan fungsi lembaga perlindungan
dan penegakan hak asasi manusia
Pilihan Ganda
13
14 4.1.1 Menganalisis
tugas dan fungsi lembaga perlindungan
dan penegakan hak asasi manusia
Pilihan Ganda
14
15 3.1 Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam
Upaya penanganan
kasus pelanggaran
HAM 3.1.3 memahami
Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran
Hak Asasi Manusia Piihan
Ganda 15
kehidupan berbangsa dan bernegara
16 3.1 Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
Perilaku yang
mendukung Upaya
Penegakan HAM di
Indonesia 4.1.3
Mengkomunikasikan perilaku yang
mendukung upaya penegakaan HAM di
Indonesia Pilihan
Ganda 16
17 3.1 Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
Upaya penanganan
kasus pelanggaran
HAM 3.1.3 memahami
Upaya Penanganan Kasus Pelanggaran
Hak Asasi Manusia Pilihan
Ganda 17
18 3.1 Menganalisis
kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia dalam prespektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni hak dan
kewajiban asasi manusia dalam
Perilaku yang
mendukung Upaya
Penegakan HAM di
Indonesia 4.1.3
Mengkomunikasikan perilaku yang
mendukung upaya penegakaan HAM di
Indonesia Pilihan
Ganda
kehidupan berbangsa dan bernegara
19 3.1Menghargai nilai-
nilai praksis dalam kasus-kasus
pelanggaran hak dan kewajiban asasi
manusia berdasarkan perspektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni kehidupan
berbangsa dan bernegara
Upaya pemerintah
dalam menegakkan
HAM 3.1.1 Memahami
upaya pemerintah dalam penegakan Hak
Asasi Manusia Pilihan
Ganda 19
20 3.1 Menghargai nilai-
nilai praksis dalam kasus-kasus
pelanggaran hak dan kewajiban asasi
manusia berdasarkan perspektif Pancasila
untuk mewujudkan harmoni kehidupan
berbangsa dan bernegara
Upaya pemerintah
dalam menegakkan
HAM 3.1.1 Memahami
upaya pemerintah dalam penegakan Hak
Asasi Manusia Pilihan
Ganda 20
21 3.1.
Menganalisis kasus pelanggaran hak
asasi manusia HAM dalam rangka
pelindungan, pemajuan, dan pemenuhan HAM.
Pengertian Pelanggaran
HAM 3.1.1. Memahami
apa itu yang dimaksud dengan pelanggaran
terhadap Hak Asasi Manusia HAM
ESSAY 1
22 3.1.
Menganalisis kasus pelanggaran hak
asasi manusia HAM Bentuk-
Bentuk Pelanggaran
3.1.2. Memahami apa saja bentuk-
bentuk dari ESSAY 2