Lampiran
BAHAN AJAR A. Penduduk dan Warga negara
Warga negara adalah yang secara hukum merupakan anggota dari suatu negara, sedangkan bukan warga negara disebut orang asing atau warga negara asing. Menurut
Pasal 26 Ayat 1, “Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan oleh undang-undang sebagai warga
negara”. Penduduk adalah orang yang bertempat tinggal atau menetap dalam suatu negara,
sedang yang bukan penduduk adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu negara atau menetap di wilayah negara tersebut. Menurut Pasal 26 Ayat 2,
“Penduduk ialah Warga Negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.”
B. Asas-asas Kewarganegaraan
Asas kewarganegaraan adalah dasar berpikir dalam menentukan masuk tidaknya seseorang dalam golongan warga negara dari suatu negara tertentu. Pada umumnya, asas
dalam menentukan kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Asas ius sanguinis asas keturunan yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan
berdasarkan pada keturunan orang yang bersangkutan. Misal: seseorang dilahirkan di negara A, sedang orangtuanya berkewarganegaraan di negara B yang menganut
ius sanguinis. Berdasarkan asas ini kewarganegaraan seseorang anak selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya.
2. Asas ius soli tempat lahir yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan tempat kelahirannya. Missal seseorang dilahirkan di negara A, sedangkan
orangtuanya berkewarganegaraan B maka ia adalah warga negara B. Kewarganegaraanseseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orangtuanya
karena yang mnejadi patokan adalah tempat kelahirannya. Perbedaan dalam emnentukan kewarganegaraan di beberapa negara, baik yang
menerapkan asas ius sanguinis maupun ius soli, dapat menimbulkan dua kemungkinan status kewarganegaraan seorang penduduk yaitu:
1. Apatride yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak memiliki kewarganegaraan
2. Yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus dwi kewarganegaraan
Dalam menentukan status kewarganegaraan seseorang, pemerintah suatu negara lazim menggunakan dua stelsel yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif. Stelsel aktif yaitu,
seseorang harusmelakukan tindakan hukum tertentu secara aktif untuk menjadi warga negara naturalisasi biasa. Sedangkan stelsel pasif adalah seseorang yang dengan
sendirinys dianggap menjadi warga negara tanpa melakukan sutau tindakan hukum tertentu
C. Syarat-syarat mnejadi WNI
Pada Pasal 26 Ayat 1 yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan oleh undang-undang sebagai
warga negara. Oleh karena itu penduduk asli Indonesia otomatis adalah Warga Negara Indonesia WNI. Sedangkan orang dari bangsa asing untuk emnjadi WNI harus
mengajukan permohonan kewarganegaraan Indonesia kepada pemerintah Indonesia. Permohonan pewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua yaitu naturalisasi biasa dan
naturalisasi istimewa. Naturalisasi Istimewa biasanya diberikan kepada orang asing yang telah berjasa kepada negara Republik Indonesia.
D. Penyebab Hilangnya Kewarganegaraan Indonesia
Menurut UU No 12 tahun 2006, seorang WNI kehilangan kewarganegaraannya jika yang bersangkutan:
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri 2. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas kemauannya sendiri 4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa disertai izin dari Presiden
5. Mengangkat sumpah dan janji setia kepada negara asing
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SMA N 2 Bantul
Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Materi Pokok : Kemerdekaan Beragama dan Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa Kelas Semester
: XI I Satu Alokasi waktu
: 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti KI
: KI 1
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli gotong royong, kerjasama,
toleran, damai, santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
menenpatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, manganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan
metakognitif bedasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
No Kompetensi dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi 1
1.3. Menghayati
persamaan kedudukan warga negara tanpa
membedakan ras, agama dan kepercayaan, gender, golongan,
1.3.1. Mengahagai nilai peduli sebagai wujud menghayati nilai keimanan dan ketakwaa
kepada Tuhan Yang Maha Esa 1.3.2. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang