perbatasan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang meliputi semua aspek kehidupan.
Kementerian Luar Negeri sebagai ujung tombak pemerintah bagi penyelesaian batas wilayah dengan negara-negara tetangga, bersama dengan kementerian-kementerian
dan lembaga terkait lainnya turut serta merumuskan kebijakan dan hal-hal teknis yang diperlukan untuk menghadapi perundingan-perundingan dengan negara-negara tetangga.
Selain itu, pemerintah telah berupaya untuk menggunakan diplomasi dan perundingan yang lebih baik bagi penyelesaian batas wilayah yang belum tuntas dengan negara-negara tetangga,
dan upaya tersebut juga untuk mencegah terjadinya ketegangan di batas wilayah negara. Untuk itu, masalah perbatasan hanya bisa diselesaikan oleh negara-negara tersebut yang terkait
langsung dengan kepentingannya, sehingga permasalahan batas wilayah tidak bisa diselesaikan oleh salah satu negara saja tetapi melibatkan negara-negara lainnya. Dengan demikian setiap ada
permasalahan terkait masalah batas wilayah negara diharapkan dapat diselesaikan dengan cara diplomasi atau perundingan-perundingan walaupun membutuhkan waktu yang relatif lama.
D. Yurisdiksi
1. Pengertian Yurisdiksi adalah kewenangan suatu negara untuk menegakkan hukum di
wilayahnya A. Putriyanti, 2009: 1. Secara bahasa sendiri kata “yurisdiksi” dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Inggris “jurisdiction”. “Jurisdiction” sendiri berasal
dari Bahasa L atin “yurisdictio”, yang berasal dari kata “yuris” yang berarti kepunyaan
menurut hukum, dan kata “diction” yang berarti ucapan, sabda, sebutan, firman. Pada intinya yurisdiksi merupakan sebuah kewenangan suatu negara untuk
menetapkan dan menegakkan ketentuan hukum nasionalnya terhadap orang, benda maupun peristiwa hukum. Pada suatu perkembangannya yurisdiksi negara mengalami
perluasan tidak hanya terbatas pada yurisdiksi negara yang bukan yurisdiksi territorial yurisdiksi ekstra territorial yang eksistensinya bersumber dari hukum internasional,
seperti yurisdiksi negara di jalur tambahan, di ZEE, dan landas kontinen, di laut bebas, di ruang angkasa, dan lain sebagainya.
2. Prinsip-prinsip umum yang terkait dengan yurisdiksi negara a. Prinsip teritorial
Negara menerapkan yurisdiksi nasionalnya dalam membuat peraturan-peraturan hukum, melaksanakan dan memaksakan berlakunya peraturan-peraturan tersebut
dalam hubungan dengan orang, benda, hal atau masalah yang berada dan atau terjadi di dalam batas-batas wilayah dari negara yang bersangkutan
b. Prinsip nasional aktif Negara dapat melaksanakan yurisdiksinya terhadap suatu tindak pidana apabila orang
yang melakukan tindak pidana atau yang bersalah adalah warganegaranya sendiri c. Prinsip nasional pasif
Negara melaksanakan yurisdiksinya terhadap suatu tindak pidana yang terjadi di luar negeri apabila pelakunya adalah orang asing, tetapi korbannya adalah warganya
sendiri d. Prinsip perlindungan
Suatu negara berhak untuk menerapkan hukum nasionalnya pada pelaku tindak pidana sekalipun di luar wilayah negara tersebut apabila tindakannya dirasa
mengancam keamanan dan keutuhan negara yang bersangkutan e. Prinsip universal
Suatu negara tertentu bisa mengadili kasus kejahatan berat atau kejahatan serius berdasarkan hukum internasional berdasarkan yurisdiksi universal. Ada empat
kejahatan yang tunduk pada yurisdiksi universal, yaitu: 1 Piracy, yaitu kejahatan pembajakan perangkat lunak. Seperti: pembajakan
software aplikasi contoh: microsoft 2 War crime kejahatan perang, yaitu kejahatan perang yaitu suatu tindakan
pelanggaran, dalam cakupan hukum internasional, terhadap hukum perang oleh satu atau beberapa orang, baik militer maupun sipil. Pelaku kejahatan ini disebut
penjahat perang. 3 Genocide genosida, yaitu sebuah pembantaian besar-besaran secara sistematis
terhadap satu suku bangsa atau kelompok dengan maksud memusnahkan membuat punah bangsa tersebut.
4 Slave trade, yaitu perbudakan. 3. Macam-macam yurisdiksi
Menurut Masaki Hamano terdapat tiga jenis yurisdiksi A. Putriyanti, 2009: 4, yaitu:
a. Yurisdiksi legislatif Jurisdiction to prescribe Yurisdiksi legislatif adalah wewenang negara untuk membuat hukum sesuai dengan
masyarakat dan keadaan yang ada. Kewenangan seperti ini biasanya dilaksanakan oleh badan legislatif sehingga acapkali disebut pula sebagai yurisdiksi legislatif atau
preskriptif. b. Yurisdiksi untuk mengadili Jurisdiction to adjudicate
Yurisdiksi untuk mengadili didefinisikan sebagai wewenang negara terhadap seseorang untuk melakukan proses pemeriksaan pengadilan, dalam masalah kriminal.
c. Yurisdiksi untuk melaksanakan Jurisdiction to enforce Yurisdiksi untuk melaksanakan berhubungan dengan wewenang suatu negara untuk
melakukan penghukuman terhadap terdakwa sesuai hukum yang berlaku, baik melalui pengadilan atau melalui tindakan non-hukum lainnya sanksi administratif.
Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud wilayah negara menurut UU No. 43 Tahun 2008? 2. Sebut dan jelaskan macam-macam wilayah NKRI
3. Sebutkan batas darat dan laut negara Indonesia 4. Jelaskan pengertian dari yurisdiksi
5. Sebut dan jelaskan prinsip-prinsip umum yang terkait dengan yurisdiksi negara