Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Tarigan 2015:1, keterampilan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu: 1 keterampilan menyimak, 2 keterampilan berbicara, 3 keterampilan membaca, dan 4 keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut dapat berdiri sendiri, tetapi dalam penggunaan bahasa melalui tahapan yang runtut dan berhubungan antara satu dengan yang lain. Menyimak dan membaca saling berhubungan karena keduanya merupakan sarana untuk menerima komunikasi, sedangkan berbicara dan menulis memiliki hubungan yang erat karena merupakan cara untuk menyampaikan informasi. Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah keterampilan membaca. Hal ini disebabkan karena keterampilan membaca mempunyai kedudukan yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kemampuan berbahasa lain. Keterampilan membaca diperoleh sesudah keterampilan menyimak dan berbicara, serta harus diperoleh sebelum keterampilan menulis. Keterampilan membaca sangat penting dimiliki untuk memperoleh ilmu pengetahuan karena pengetahuan dapat diperoleh melalui kegiatan membaca. Seseorang dapat memperoleh pengetahuan baru yang disampaikan melalui bahasa tulis dengan membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahan tulis Tarigan, 2015: 7. Membaca bukanlah sebuah 2 kegiatan yang pasif. Sebenarnya, membaca itu bukan sekedar memahami lambang-lambang tertulis, melainkan pula memahami, menerima, menolak, membandingkan dan meyakini pendapat-pendapat yang ada dalam bacaan, membaca pemahaman inilah yang dibina dan dikembangkan secara bertahap pada sekolah Tampubolon: 1987. Keterampilan membaca bagi seorang siswa mempunyai kedudukan penting, yaitu yang pertama saat mengikuti pendidikan di berbagai jenjang dan jenis sekolah, kedua setelah selesai mengikuti pendidikan untuk bekerja di lingkungan masyarakat. Keterampilan membaca merupakan keterampilan dasar bagi siswa yang harus dikuasai agar dapat mengikuti seluruh proses pendidikan dan pembelajaran. Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran sangat dipengaruhi dari keterampilan membacanya. Oleh karena itu, keterampilan membaca siswa harus dapat diperhatikan dengan baik. Menurut Hartati, dkk. 2006: 185, pembelajaran membaca di sekolah dasar terdiri dari dua bagian yakni membaca permulaan dan membaca lanjut. Jenis-jenis membaca di sekolah dasar dibedakan menjadi tujuh yaitu membaca teknik, membaca dalam hati, membaca pemahaman, membaca indah, membaca cepat, membaca pustaka dan membaca bahasa. Membaca pemahaman merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam keterampilan membaca untuk memperoleh suatu informasi atau ilmu pengetahuan. Banyak informasi dan ilmu pengetahuan yang disampaikan melalui media tulis, sehingga dalam memperolehnya harus melalui kegiatan membaca pemahaman. 3 Keterampilan membaca pemahaman juga harus dimiliki siswa dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan membaca pemahaman merupakan kunci keberhasilan siswa dalam menjalani proses pendidikan. Sebagian besar pemerolehan ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas membaca, dalam hal ini membaca pemahaman Nurgiyantoro, 2001: 247. Semua mata pelajaran membutuhkan keterampilan membaca pemahaman untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan dari mata pelajaran tersebut. Keterampilan membaca pemahaman yang rendah akan mempengaruhi hasil belajar siswa dalam suatu mata pelajaran. Oleh karena itu, untuk memperoleh hasil belajar yang tinggi, siswa harus memiliki keterampilan membaca pemahaman yang baik. Rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor yang berasal dari diri siswa maupun dari luar diri siswa. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dari guru untuk mengetahui keterampilan membaca pemahaman siswa. Dalam hal ini guru mempunyai peranan penting untuk membimbing siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman. Membimbing siswa dalam meningkatkan keterampilan membaca pemahaman bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Guru perlu memiliki keterampilan atau kompetensi yang dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswanya. Keterampilan atau kompetensi guru meliputi suatu cara atau metode yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan keterampilan membaca siswa. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan, agar 4 siswa dapat lebih mudah mendapatkan informasi maupun ilmu pengetahuan dari berbagai sumber. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran membaca pemahaman, umumnya guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional. Awalnya guru hanya memberikan tugas kepada siswa untuk membaca teks. Selanjutnya, siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal yang berkaitan dengan isi teks. Sebelum kegiatan dilaksanakan, guru hanya memberi sedikit ceramah tentang apa yang harus dilakukan siswa. Santoso dan Heru Wijaya 1997: 119 menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa metode membaca tradisional kurang efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman di sekolah dasar. Selanjutnya dikatakan bahwa siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca bacaan dengan pemahaman yang memadai disebabkan oleh metode membaca yang kurang tepat ketika mereka membaca. Walaupun metode tradisional kurang efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman, kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa metode ini masih sering digunakan oleh guru. Hal ini disebabkan oleh guru yang kurang bervariasi dalam menggunakan metode membaca pemahaman. Hal inilah yang menyebabkan keterampilan membaca pemahaman siswa masih rendah. Hal yang sama juga terjadi di kelas V SD Negeri 1 Kertosari Temanggung. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 1 Kertosari Temanggung masih menggunakan metode tradisional dimana proses pembelajaran masih berpusat pada guru, sehingga siswa menjadi pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada saat melakukan observasi pada pembelajaran bahasa 5 Indonesia di kelas V, guru memberikan materi tentang unsur intrinsik drama. Di awal pembelajaran, guru mengajak siswa bertanya jawab dan menyampaikan materi tentang unsur intrinsik drama. Setelah itu guru meminta siswa untuk membaca teks drama dan kemudian menjawab soal yang ada pada buku. Suasana kelas begitu tenang karena hanya beberapa siswa yang terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini terbukti dengan hanya ada beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan dari guru. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V, keterampilan membaca pemahaman siswa masih sangat rendah, bahkan dalam membaca saja masih keliru dalam pengucapannya. Rendahnya keterampilan siswa dalam membaca pemahaman ditandai dengan kurangnya siswa dalam memahami isi bacaan, menentukan tema bacaan, dan memperoleh informasi dari teks yang telah dibaca. Ketika siswa diberi soal-soal yang berkaitan dengan isi bacaan, siswa tidak dapat menjawab dengan cepat dan masih harus membuka kembali bahan bacaan. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas V SD Negeri 1 Kertosari Temanggung menunjukkan bahwa keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V masih rendah. Hal tersebut terbukti dengan 38 siswa di kelas V SD Negeri 1 Kertosari belum semuanya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal pelajaran bahasa Indonesia yang ditetapkan sekolah yaitu 75. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 1 Kertosari Temanggung adalah siswa belum terlatih untuk membaca pemahaman karena minat membaca siswa yang masih kurang, kurangnya stimulus awal ketika proses membaca, guru jarang 6 menggunakan metode membaca yang bervariasi, biasanya ketika pembelajaran membaca guru langsung memberi tugas siswa membaca teks dan menjawab soal yang berkaitan dengan isi teks bacaan. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih menggunakan metode tradisional yaitu dengan memberikan teks bacaan kepada siswa, kemudian siswa diminta menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isi bacaan tersebut. Metode seperti itu membuat siswa jenuh dan kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga menyebabkan keterampilan siswa dalam memahami bacaan menjadi kurang optimal. Permasalahan tersebut harus segera dicarikan solusinya, karena sangat mempengaruhi banyaknya informasi dan ilmu pengetahuan yang diperoleh siswa dari media tertulis. Dengan kata lain, permasalahan yang paling utama untuk diatasi adalah rendahnya keterampilan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri 1 Kertosari Temanggung. Terkait dengan permasalahan tersebut, peneliti bersama dengan guru berdiskusi untuk mencari solusi yang dapat mengatasi masalah rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V di SD Negeri 1 Kertosari Temanggung. Dari hasil diskusi, peneliti dan guru perlu menggunakan metode lain dalam pembelajaran mambaca pemahaman. Seiring dengan perkembangan di dunia pendidikan, ada beberapa metode dan strategi pembelajaran yang inovatif untuk diterapkan dalam pembelajaran. Beberapa metode dan strategi pembelajaran yang inovatif dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan yang tengah 7 dihadapi guru dan menjadikan siswa aktif dan antusias ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu cara yang dipilih oleh peneliti dan guru dalam mengatasi permasalahan rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa adalah dengan menerapkan metode K-W-L Know-Want to Know-Learned. Metode K-W-L adalah salah satu metode pembelajaran membaca yang menekankan pada pentingnya latar belakang pengetahuan pembaca. Menurut Scarcella dalam Refnaldi, 2002:29-30 menyatakan bahwa K-W-L berguna untuk penjelajahan sebuah topik dan isi bacaan secara cepat. Keistimewaan K-W-L adalah memungkinkan pembaca untuk menemukan sebuah topik melalui multiple perspektif. Metode K-W-L terdiri dari tiga langkah, yaitu langkah K-What I Know apa yang telah saya ketahui, langkah W-Want to Know apa yang ingin saya ketahui, dan langkah L-What I Learned apa yang saya pelajari. Tiga langkah dalam K-W- L ini berisi berbagai kegiatan yang berguna meningkatkan keterampilan membaca pemahaman siswa diantaranya curah pendapat, menentukan kategori dan organisasi ide, menyusun pertanyaan secara spesifik, dan mengecek hal-hal yang ingin diketahui dipelajari siswa dari sebuah bacaan. Abidin: 2012: 87. Kegiatan pembelajaran dengan metode K-W-L meliputi siswa akan diberikan ide-ide tentang topik bacaan yang akan dibaca, guru mencatat ide-ide tersebut, guru mengatur diskusi tentang ide-ide yang diajukan siswa, dan pemberian stimulus atau penyelesaian contoh mengelompokkan ide. Dengan menerapkan metode ini, diharapkan keterampilan membaca pemahaman siswa 8 kelas V di SD Negeri 1 Kertosari Temanggung dapat meningkat. Maka peneliti akan mengkaji melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman melalui Metode Know-Want to Know- Learned pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kertosari Temanggung”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI KOPERASI PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE MEMBACA KWL (KNOW, Peningkatan Pemahaman Materi Koperasi Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Membaca Kwl (Know, Want, Learned) Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Sambirejo Keca

0 0 15

PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

6 15 34

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016).

0 1 21

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED DI KELAS VA

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KWL ( KNOW WANT TO KNOW LEARNED ) PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN 07 PASAR SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN

0 0 46

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KNOW WANT TO KNOW LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KALIREJO TAHUN AJARAN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 18