114
Lampiran 9. Pedoman Observasi Siswa Selama Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman dengan Metode Know-Want To Know-Learned
Aktivitas Siswa Skor
1 2
3 4
A. Respon Siswa
1. Menanggapi pertanyaan apersepsi
2. Aktif dalam bertanya
3. Aktif dalam menjawab pertanyaan
4. Aktif dalam berdiskusi dengan kelompoknya
5. Aktif dalam mengemukakan pendapat
B. Keterampilan Membaca Pemahaman
1. Memahami isi bacaan dengan baik
2. Menemukan gagasanide pokok cerita
3. Menemukan informasi penting dari bacaan
4. Menemukan arti dari kata-kata sukar yang ditemukan dalam
bacaan 5.
Menyimpulkan isi bacaan dengan baik
C. Penerimaan Siswa terhadap Metode KWL dalam Membaca
Pemahaman
1. Menyampaikan pengetahuan dan pengalamannya berkaitan
dengan topik bacaan 2.
Membuat pertanyaan apa yang ingin diketahui dari topik bacaan
3. Melaksanakan tugas yang telah diberikan
4. Mengisi tabel KWL sesuai petunjuk guru
5. Bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
Jumlah Jumlah keseluruhan
Catatan:
Pedoman Penskoran: 1 = kurang baik
2 = cukup baik 3 = baik
4 = sangat baik
Skor Maksimal: 60
�� � ��� = � � �
� ×
115
Lampiran 10. Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Pratindakan TES MEMBACA PEMAHAMAN PRATINDAKAN
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Waktu : 50 menit
Jumlah Soal : 25 soal
Tulislah nama dan nomor presensi pada lembar jawab yang tersedia. Berilah tanda silang × pada huruf a, b, c, atau d yan g paling benar
Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan 11
Haji Kaya Raya
Haji Abdullah adalah orang yang paling kaya di desanya. Sawah dan kebunnya sangat luas. Kerbau dan sapinya juga banyak. Untuk merawat semua
itu, ia mempunyai pembantu yang banyak pula. Walaupun kaya, Haji Abdullah adalah orang yang baik hati. Ia suka menolong sesamanya yang mendapat
kesulitan. Karena itu, ia disenangi oleh pembantunya dan penduduk desa itu.
Dahulu, Haji Abdullah adalah seorang pelaut. Karena sudah tua, ia berhenti menjadi pelaut. Ia mengalihkan usahanya sebagai petani. Usahanya kini berhasil
dan membuatnya menjadi orang kaya raya. Sebagai seorang bekas pelaut, Haji Abdullah masih menyimpan benda-benda yang dulu sering dipakainya pada saat
berlayar. Benda-benda itu seperti, kompas atau alat penentu arah mata angin, teropong, dan alat untuk melihat dari jarak jauh.
Pada suatu siang yang panas, Haji Abdullah beristirahat di rumahnya di tingkat dua. Dari situ, dia bisa mengawasi sawah-sawah dan kebunnya.
Ketika sedang mengawasi kebunnya dengan teropong, Haji Abdullah melihat tiga orang laki-laki sedang mencuri jagung di kebunnya. Kebetulan, saat
itu para pegawainya sedang beristirahat sehingga tidak seorang pun yang berada di kebun. Segera saja Haji Abdullah turun ke bawah dan memberi tahu kepada
pegawai-pegawainya untuk memeriksa kebun.
Sumber : Majalah Bobo, No. 35XVI, 1999
1. Dahulu, Haji Abdullah adalah seorang …
a. petani
c. pilot b.
nelayan d. pelaut
2. Kalimat utama paragraf pertama terletak pada kalimat …
a. pertama
c. ketiga b.
kedua d. keempat
3. Pokok pikiran paragraf kedua adalah …
a. Menceritakan bahwa Haji Abdullah dulunya adalah seorang pelaut
b. Haji Abdullah menjadi orang yang kaya raya karena usahanya
c. Haji Abdullah masih menyimpan benda-benda yang dulu sering digunakan
pada saat berlayar
116
d. Haji Abdullah mengalihkan usahanya sebagai petani
4. Benda-benda yang dulu sering dipakai Haji Abdullah pada saat berlayar yaitu
… a.
kompas, buku c. cangkul, kompas
b. sepatu, teropong
d. kompas, teropong 5.
Perbedaan paragraf pertama dan kedua adalah … a.
Paragraf pertama menceritakan tentang Haji Abdullah yang merupakan orang yang paling kaya di desanya, sedangkan paragraf kedua
menceritakan Haji Abdullah berhenti menjadi seorang pelaut karena sudah tua
b. Paragraf pertama menceritakan Haji Abdullah memiliki banyak kerbau dan
sapi, sedangkan paragraf kedua menceritakan bahwa dahulu Haji Abdullah adalah seorang pelaut
c. Paragraf pertama menceritakan Haji Abdullah memiliki banyak kerbau dan
sapi, sedangkan paragraf kedua menceritakan Haji Abdullah berhenti menjadi seorang pelaut karena sudah tua
d. Paragraf pertama menceritakan tentang Haji Abdullah yang merupakan
orang yang paling kaya di desanya, sedangkan paragraf kedua menceritakan bahwa dahulu Haji Abdullah adalah seorang pelaut
6. Pada suatu siang yang panas, Haji Abdullah beristirahat di rumahnya di
tingkat dua. Dari situ, dia bisa mengawasi sawah-sawah dan kebunnya. Latar tempat dalam kutipan cerita di atas adalah …
a. rumah
c. kebun b.
sawah d. ladang
7. Ketika sedang mengawasi kebunnya dengan teropong, Haji Abdullah melihat
tiga orang laki-laki sedang mencuri jagung di kebunnya. Pertanyaan yang tepat untuk p
aragraf tersebut adalah … a.
Siapa yang sedang mengawasi kebun? b.
Apa yang digunakan untuk mengawasi kebun? c.
Apa yang dilihat oleh Haji Abdullah ketika sedang mengawasi kebunnya? d.
Kapan Haji Abdullah mengawasi kebunnya? 8.
Ketika sedang mengawasi kebunnya dengan teropong, Haji Abdullah melihat tiga orang laki-laki sedang mencuri jagung di kebunnya. Kebetulan, saat itu
para pegawainya sedang beristirahat sehingga tidak seorang pun yang berada di kebun. Segera saja Haji Abdullah turun ke bawah dan memberi tahu
kepada pegawai-pegawainya untuk memeriksa kebun.
Kalimat terakhir yang tepat untuk bacaan di atas adalah … a.
Para pegawai Haji Abdullah tetap melanjutkan istirahatnya b.
Para pegawai Haji Abdullah bergegas untuk memeriksa kebun c.
Haji Abdullah meminta para pegawainya untuk berhati-hati d.
Haji Abdullah meminta para pegawainya untuk melapor ke polisi 9.
Jika Haji Abdullah tidak mengawasi sawah dan kebunnya, maka hal yang mungkin akan terjadi adalah …
a. Para pegawai tidak mempunyai waktu untuk beristirahat
b. Haji Abdullah tidak akan menjadi orang yang kaya raya
117
c. Haji Abdullah tidak akan melihat tiga orang laki-laki mencuri jagung di
kebunnya d.
Pencuri jagung semakin berani mencuri di kebun Haji Abdullah 10.
Penilaianmu terhadap tokoh Haji Abdullah adalah … a.
Meskipun orang kaya raya, Haji Abdullah adalah orang yang baik hati b.
Haji Abdullah adalah orang yang kikir c.
Meskipun sedang beristirahat, Haji Abdullah tetap meminta para pegawainya untuk mengawasi kebun
d. Haji Abdullah adalah orang yang sombong
11. Kesimpulan yang dapat diambil dari cerita “Haji Kaya Raya” adalah …
a. Meskipun menjadi orang yang kaya raya, kita harus tetap menjadi orang
yang baik hati b.
Jika sudah tua, maka harus berhenti menjadi pelaut c.
Sebagai seorang pegawai harus tetap mengawasi kebun majikannya d.
Sebagai petani yang sukses harus tetap mengawasi sawah dan kebunnya Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 12 sampai dengan 25
Petani yang Baik Hati
Di suatu desa, hiduplah seorang petani yang sudah tua. Petani ini hidup seorang diri dan sangat miskin, pakaiannya penuh dengan tambalan dan rumahnya
terbuat dari gubuk kayu. Musim dingin sudah tiba, pak petani tidak punya makanan, juga tidak mempunyai kayu bakar untuk menghangatkan diri. Hari itu
pak petani hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan. Ketika keluar dari rumah, dilihatnya ada sebutir telur tergeletak diatas tanah bersalju. Dengan hati-
hati dipungutnya telur tersebut dan dibawanya ke dalam rumah.
Pak petani menyelimuti telur itu dengan kain lusuh dan meletakkannya di dalam kardus agar tetap hangat. Setelah itu dia pergi ke pasar untuk bekerja. Pak
petani membuat telur itu menjadi hangat setiap hari sampai telur itu menetas. Ternyata telur itu adalah telur burung camar. Mungkin induknya menjatuhkannya
ketika hendak pindah ke tempat yang lebih hangat. Pak petani merawat burung camar kecil itu dengan penuh kasih sayang. Dia selalu membagi setiap makanan
yang diperolehnya dari bekerja di pasar. Ketika harus meninggalkan burung camar itu sendirian, pak petani akan meletakkannya di dalam kardus dan menyalakan
perapian agar burung camar tetap hangat.
Hari-hari berlalu, burung camar kecil tumbuh semakin besar. Pak petani sadar, burung camar ini tidak selamanya akan tinggal bersama dirinya. Dengan
berlinang air mata, pak petani melepaskan burung camar itu agar pergi ke selatan, ke tempat yang hangat.
Suatu hari, pak petani terbaring sakit karena kedinginan. Dia tidak punya uang untuk membeli obat, kayu bakar dan makanan. Tok tok tok, terdengar suara
dari pintu rumah pak petani. Ternyata burung camar itu kembali. Di paruhnya terdapat benih tanaman. Pak petani heran burung camar itu masih mengingatnya.
Dibiarkannya burung camar itu masuk dan diberinya minum. Sambil memandang benih yang dibawa oleh burung camar, pak petani bertanya-tanya. Benih apakah
118
ini? Dapatkah aku menanamnya di tengah musim dingin ini? Tanyanya dalam hati.
Burung camar keluar dari rumah pak petani, membuat lubang di halaman rumah pak petani lalu menanam benih itu. Ketika hari menjelang senja burung
camar itu pergi meninggalkan pak petani. Esok harinya, keajaiban terjadi. Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi pohon lengkap dengan buahnya
hanya dalam sehari. Pak petani sangat terkejut melihatnya. Karena lapar, pak petani memakan buah pohon itu. Ajaib, tubuhnya menjadi kuat dan dia tidak
merasa sakit. Karena keajaibannya, pak petani menamakan pohon itu Pohon Dewa, karena buahnya dapat membuat pak petani menjadi sehat kembali.
Pak petani merawat pohon itu dengan baik. Meskipun musim dingin, pohon itu terus berbuah dan tidak menjadi kering. Pak petani menjual buah itu dan
mendapatkan banyak uang. Sekarang pak petani tidak lagi kedinginan dan kelaparan. Meskipun demikian, pak petani tetap murah hati, dia ingat bahwa apa
yang diterimanya sekarang adalah buah dari ketulusannya menolong sesama makhluk hidup.
Sumber: Betty Veve [mami_veve10 yahoo.com] 12.
Rumah petani yang terdapat dalam cerita di atas terbuat dari … a.
gubuk kayu c. batu beton
b. batu bata
d. semen 13.
Pokok pikiran paragraf pertama adalah … a.
Kehidupan seorang petani tua yang hidup seorang diri dan sangat miskin b.
Pak petani pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan c.
Pak petani menemukan sebutir telur tergeletak di atas tanah bersalju d.
Pak petani tidak punya kayu bakar untuk menghangatkan diri 14.
Hari itu pak petani hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan. Ketika keluar dari rumah, dilihatnya ada sebutir telur tergeletak diatas tanah bersalju.
Dengan hati-hati dipungutnya telur tersebut dan dibawanya ke dalam rumah. Pertanyaan yang tepat untuk paragraf tersebut adalah …
a. Siapa yang hendak pergi ke pasar untuk mencari pekerjaan?
b. Apa yang dilakukan pak petani ketika keluar dari rumah dan melihat ada
sebutir telur? c.
Dimana pak petani menemukan sebutir telur itu? d.
Kapan pak petani menemukan sebutir telur itu? 15.
Pak petani menyelimuti telur dengan kain lusuh dan meletakkannya di dalam kardus karena …
a. agar tidak pecah
c. agar tetap hangat b.
agar cepat menetas d. agar bisa dimasak
16. Suatu hari pak petani terbaring sakit karena kedinginan. Dia tidak punya uang
untuk membeli obat, kayu bakar, dan makanan. Tok tok tok, terdengar suara dari pintu rumah pak petani. Ternyata burung camar itu kembali.
Latar dalam kutipan cerita itu ialah … a.
pasar c. sawah
b. rumah
d. hutan
119
17. Burung camar keluar dari rumah pak petani, membuat lubang di halaman
rumah pak petani lalu menanam benih itu. Ketika hari menjelang senja burung camar itu pergi meninggalkan pak petani. Esok harinya, keajaiban
terjadi. Kalimat terakhir yang tepat untuk melengkapi cerita tersebut adalah …
a. Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi tanaman cabai
b. Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi pohon lengkap dengan
buahnya c.
Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi timun emas d.
Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi tanaman bunga 18.
Benih yang ditanam burung camar tumbuh menjadi pohon lengkap dengan buahnya hanya dalam sehari. Pak petani sangat terkejut melihatnya. Karena
lapar, pak petani memakan buah pohon itu. Ajaib, tubuhnya menjadi kuat dan dia tidak merasa sakit. Karena keajaibannya, pohon itu dinamakan …
a. pohon ajaib
c. pohon dewa b.
pohon sakti d. pohon dewi
19. Meskipun demikian, pak petani tetap murah hati.
Kata murah hati berarti …
a. pendendam
c. suka menabung b.
licik d. baik hati
20. Isi bacaan di atas adalah …
a. Pertolongan pasti akan datang kepada orang yang membutuhkan
b. Pertolongan pasti akan datang kepada orang yang miskin
c. Orang yang giat bekerja pasti akan mendapatkan banyak uang
d. Orang yang tulus menolong sesama makhluk hidup pasti akan menerima
kebaikan 21.
Tema yang tepat untuk bacaan di atas adalah … a.
tolong menolong c. persahabatan
b. persaudaraan
d. kebohongan 22.
Berikut ini merupakan pernyataan yang benar dari bacaan di atas, kecuali … a.
Petani hidup seorang diri dan sangat miskin b.
Petani menyelimuti telur dengan kain lusuh dan meletakkannya di dalam kardus
c. Petani menanam benih yang dibawa oleh burung camar
d. Petani merawat pohon itu dengan baik
23. Jika pak petani tidak merawat telur burung camar itu, maka yang akan terjadi
adalah … a.
telur burung camar akan tetap menetas b.
telur burung camar akan tetap merasa hangat c.
pak petani tidak lagi merasa kedinginan dan kelaparan d.
pak petani tetap merasa kedinginan dan kelaparan 24.
Penilaianmu terhadap tokoh petani adalah … a.
Petani tersebut memiliki sifat yang jahat b.
Petani tidak baik karena merawat telur burung camar agar mendapatkan banyak uang
120
c. Petani memiliki sifat murah hati karena merawat telur burung camar
dengan tulus d.
Petani memiliki sikap baik karena memberi minum burung camar 25.
Kesimpulan yang dapat diambil dari cerita “Petani yang Baik Hati” adalah … a.
Kita harus saling tolong menolong b.
Kita harus menjaga perdamaian c.
Kita harus bekerja dengan sungguh-sungguh d.
Kita harus melukai binatang
121
Lampiran 11. Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus I
TES MEMBACA PEMAHAMAN SIKLUS I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Waktu : 50 menit
Jumlah Soal : 25 soal
Tulislah nama dan nomor presensi pada lembar jawab yang tersedia. Berilah tanda silang × pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar
Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan 13
Dongeng mengenai Harta Benda Terpendam Cerita Rakyat dari Bali
Alkisah ada seorang petani kaya yang mempunyai lima anak laki-laki. Kelima anak tersebut sangat pemalas. Tidak ada satu pun dari mereka yang mau
membantu ayahnya melakukan pekerjaan sehari-hari. Mereka juga tidak pernah menghiraukan nasihat Sang Ayah. Sikap ini
membuat ayahnya yang sudah tua merasa kesal. Karena selalu memikirkan sikap anak-anaknya yang tidak patuh, akhirnya petani kaya itu jatuh sakit.
Pada suatu hari ketika ajalnya hampir tiba, dikumpulkanlah kelima anaknya. Di depan mereka Sang Ayah meninggalkan pesan terakhir. Begini bunyinya:
“Hai, anak-anakku, telah tiba saatnya Ayah meninggalkan kalian untuk selama-lamanya. Karena kemalasan kalian, semua harta benda yang kukumpulkan
telah habis kalian pakai. Namun, untunglah Ayah telah menyembunyikan sebagian harta di suatu tempat yang letaknya di kebun bagian barat. Jika kaliam
membutuhkannya, galilah Kalian akan menemukannya.” Setelah mengucapkan kalimat itu, Sang Ayah meninggal dunia. Karena
Sang Ayah tidak menjelaskan secara tepat letak harta itu, anak-anaknya menggali setiap jengkal tanah. Seluruh bagian tanah telah mereka gali. Tanah menjadi
gembur. Namun, mereka tidak menemukan harta apa pun di dalamnya.
Akhirnya, karena sudah terlanjur dikerjakan, tanah itu pun mereka tanami dan mereka beri pupuk. Berkat kerja keras, hasil panen mereka berlimpah-limpah.
Melalui beberapa musim panen saja, mereka sudah dapat mengumpulkan kekayaan yang banyak.
Setelah berhasil memulihkan kekayaan ayahnya, mereka baru menyadari bahwa yang dimaksud dengan harta terpendam itu sesungguhnya adalah arti
kiasan dari tenaga mereka berlima yang terpendam. Mereka harus mempergunakannya sebelum mereka dapat menikmati hasilnya.
Karena keinsafan ini, kelima bersaudara ini makin rajin mengerjakan kebunnya yang luas itu. Akhirnya mereka menjadi petani terkaya di daerah
mereka. Sumber: Portofolio Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Kelas V, hal: 12-13
122
1. Dalam Dongeng Mengenai Harta Benda Terpendam, petani kaya mempunyai
… a.
lima anak perempuan b.
lima anak laki-laki c.
dua anak laki-laki dan dua anak perempuan d.
tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan 2.
Sifat dari kelima anak dari petani kaya adalah … a.
rajin membantu c. sopan santun
b. patuh kepada orang tua
d. pemalas 3.
Pokok pikiran paragraf pertama adalah … a.
kisah tentang petani kaya b.
kisah petani kaya yang memiliki lima anak pemalas c.
lima anak yang tidak mau membantu ayahnya d.
lima anak yang tidak menghiraukan nasihat ayahnya 4.
Petani kaya itu jatuh sakit karena … a.
Memikirkan kelima anaknya yang terlalu rajin b.
Memikirkan kelima anaknya yang terlalu patuh c.
Memikirkan kelima anaknya yang terlalu pandai d.
Memikirkan kelima anaknya yang terlalu pemalas 5.
Sebelum ajalnya tiba, Sang Ayah berpesan bahwa beliau menyembunyikan sebagian hart
a di suatu tempat yang letaknya di … a.
kebun bagian utara c. kebun bagian barat
b. kebun bagian selatan
d. kebun bagian timur 6.
Karena Sang Ayah tidak menjelaskan secara tepat letak harta itu, anak- anaknya menggali setiap jengkal tanah. Seluruh bagian tanah telah mereka
gali. Tanah menjadi gembur. Namun, mereka tidak menemukan harta apa pun di dalamnya.
Latar dalam kutipan cerita itu ialah … a.
kebun c. rawa
b. rumah
d. sawah 7.
Karena keinsafan ini, kelima bersaudara ini makin rajin mengerjakan kebunnya yang luas itu. Persamaan kata kebun
ialah … a.
hutan c. rawa
b. ladang
d. sawah 8.
Isi bacaan di atas adalah … b.
Kisah seorang ayah yang memanjakan kelima anaknya c.
Kisah seorang ayah yang memberi pelajaran berharga kepada kelima anaknya
d. Kisah seorang ayah yang gagal mendidik kelima anaknya
e. Kisah seorang ayah yang memiliki anak-anak yang patuh
9. Tema yang tepat untuk bacaan di atas adalah …
a. persaudaraan
c. persahabatan b.
kepatuhan d. kebaikan
10. Setelah berhasil memulihkan kekayaan ayahnya, mereka baru menyadari
bahwa yang dimaksud dengan harta terpendam itu sesungguhnya adalah arti
123
kiasan dari tenaga mereka berlima yang terpendam. Mereka harus mempergunakannya sebelum mereka dapat menikmati hasilnya.
Pertanyaan yang tepat untuk paragraf tersebut adalah … a.
Siapa yang mempunyai harta terpendam? b.
Apa yang dilakukan oleh kelima anak untuk memulihkan kekayaan ayahnya?
c. Apa yang disadari oleh kelima anak tentang harta terpendam itu?
d. Dimana letak harta terpendam itu?
11. Kelima anak mulai dapat memulihkan kekayaan ayahnya diceritakan dalam
paragraf … a.
1, 2 c. 5, 6
b. 3, 4
d. 7, 8 12.
Jika kelima anak petani kaya tidak mencoba menggali harta yang terpendam, maka yang akan terjadi adalah …
a. kelima anak petani itu akan tetap kaya
b. kelima anak petani itu akan membuka usaha sendiri
c. kelima anak petani itu akan jatuh miskin
d. kelima anak petani itu akan menjadi rajin
13. Penilaianmu terhadap sikap kelima anak petani kaya yang meneruskan
mengerjakan tanahnya adalah …
a. kelima anak petani mau bekerja keras
b. kelima anak petani terpaksa bercocok tanam
c. kelima anak petani ingin cepat kaya
d. kelima anak petani berhutang budi kepada ayahnya
Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 14 sampai dengan 25
Pedagang yang Tidak Jujur
Tersebutlah kisah seorang bernama Buyung. Sudah kurang lebih dua tahun, dia mencari nafkah dengan berdagang. Lumayan sekadar untuk menutup
kebutuhan sehari-hari. Namun, tidak setiap hari dagangan Buyung itu laku. Segala sesuatu itu membutuhkan kesabaran.
Pagi ini, Buyung ke rumah seorang saudagar kaya di kampungnya. Di sana, dia mengambil beberapa potong kain untuk dijual. Dengan teliti, dia memilih kain
yang menurutnya bagus dan mudah laku. ”Tuan, saya berangkat,” kata Buyung kepada saudagar kaya itu. Buyung
mulai berjalan menjajakan kain. Semua kampung dia lewati. Namun, belum satu pun kain terjual. Karena lelah dan lapar, dia beristirahat di bawah sebuah pohon.
Ketika beristirahat, dia membuka satu per satu lipatan kain dagangannya. Kemudian, dia melipat kembali kain-kain itu sambil menyembunyikan sebagian
kain di tempat lain. Dalam keadaan lelah, dia kembali ke rumah saudagar itu.
“Mengapa sudah kembali dari berdagang? Apakah daganganmu habis terjual?” tanya saudagar.
“Dagangan saya memang laku sebagian,” jawab Buyung pelan. ”Bagus kalau begitu, tetapi kenapa cepat pulang?” tanya saudagar lagi.
124
”Beberapa kain dirampok orang jahat,” jawab Buyung sambil menyerahkan sisa kain.
”Kasihan sekali kamu, Buyung” ujar saudagar sambil meneliti kain- kainnya.
Buyung pulang dengan hati girang. Dalam hatinya dia berkata, betapa mudahnya saudagar kaya itu dibohongi.
Setibanya di rumah, Buyung menyimpan sisa kain itu di tempat yang aman. Kepada istrinya, dia mengaku telah dirampok.
Suatu hari, istri si Buyung menemukan kain-kain lain yang disembunyikan oleh Buyung. Ia merasa penasaran dengan kain-kain itu.
Setelah sekian lama menyimpan kain-kain milik saudagar itu, Buyung tetap merasa gelisah. Takut suatu ketika ketahuan oleh saudagar. Ia pun tidak tahu jika
istrinya sudah tahu soal kain-kain itu. Pada suatu hari, saudagar itu mengundang penduduk kampung untuk
merayakan pesta. Buyung pun diundang. Dalam pesta itu, saudagar mendekati Buyung
sambil berkata sopan, ”Aku tahu orang yang telah merampok kain itu.” Sikap sopan saudagar itu justru membuat Buyung gugup.
”Itu wanita yang mengaku telah menemukan kain yang dirampok,” lanjut saudagar sambil menunjuk seorang wanita, yang tiada lain istri Buyung.
”Bukankah wanita itu istrimu, Buyung? Jadi, siapa yang menyimpan kain- ka
in itu di dalam rumahmu?” tanya saudagar lagi. Buyung benar-benar tidak berkutik. Kebohongannya terbongkar begitu
mudah. Sebenarnya saudagar itu telah tahu sejak awal sebab kain-kain yang dijualkan oleh Buyung tidak terdapat tanda-tanda bekas perampokan.
Wajah Buyung memerah. Semua penduduk kampung menatap ke arahnya. ”Kali ini, aku memaafkanmu. Jika mengulang lagi perbuatan tercela itu,
kamu tahu sen diri akibatnya,” kata saudagar. Buyung berlalu dari kerumunan
sambil menyesali perbuatan tidak jujurnya.
Sumber : Majalah Kids Fantasi, Februari 2004
14. Buyung adalah seorang pedagang …
a. beras
c. kain b.
sepatu d. tas
15. Pedagang adalah …
a. Orang yang membeli barang dari orang lain
b. Orang yang menjual barang-barang kuno
c. Orang yang berada di pasar
d. Orang yang memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri
16. Buyung mengambil dagangan di rumah seorang …
a. saudagar
c. pemilik pabrik b.
petani d. nelayan
17. Perbedaan paragraf pertama dan kedua adalah …
a. Paragraf pertama menceritakan tentang kisah seorang bernama buyung
yang mencari nafkah dengan berdagang, sedangkan paragraf kedua
125
menceritakan tentang
buyung yang
menyembunyikan kain-kain
dagangannya b.
Paragraf pertama menceritakan tentang dagangan buyung yang tidak setiap hari laku, sedangkan paragraf kedua menceritakan tentang buyung yang
pergi ke rumah saudagar kaya untuk mengambil dagangan yang berupa kain
c. Paragraf pertama menceritakan tentang dagangan buyung yang tidak setiap
hari laku, sedangkan paragraf kedua menceritakan tentang buyung yang menyembunyikan kain-kain dagangannya
d. Paragraf pertama menceritakan tentang kisah seorang bernama buyung
yang mencari nafkah dengan berdagang, sedangkan paragraf kedua menceritakan tentang buyung yang pergi ke rumah saudagar kaya untuk
mengambil dagangan yang berupa kain
18. Ketika beristirahat, dia membuka satu per satu lipatan kain dagangannya.
Kemudian, dia melipat kembali kain-kain itu sambil menyembunyikan sebagian kain di tempat lain.
Pertanyaan yang tepat untuk par agraf tersebut adalah …
a.
Siapa yang sedang beristirahat?
b.
Apa yang dilakukan oleh Buyung ketika beristirahat?
c.
Dimana kain itu disembunyikan?
d. Kapan kain itu dilipat kembali?
19. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar dari bacaan di atas, kecuali …
a. Buyung adalah seorang pedagang kain
b. Buyung mengambil dagangan kain di pabrik
c. Buyung menyembunyikan sebagian kain dagangan dan berbohong kepada
saudagar bahwa ia telah dirampok d.
Istri Buyung yang menemukan kain-kain yang disembunyikan oleh Buyung
20. Suatu hari, istri si Buyung menemukan kain-kain lain yang disembunyikan
oleh Buyung. Ia merasa penasaran dengan kain-kain itu. Latar
dalam kutipan cerita itu ialah … a.
rumah saudagar c. rumah kepala desa
b. rumah Buyung
d. pasar 21.
Kebohongan Buyung diceritakan dalam paragraf … a.
1 c. 3
b. 2
d. 4 22.
Tema dari bacaan di atas adalah … a.
kebaikan c. kejujuran
b. tolong-menolong
d. kebohongan 23.
Jika istri Buyung tidak menemukan kain-kain yang disembunyikan oleh Buyung, maka yang akan terjadi adalah …
a. Saudagar kaya tetap mengetahui bahwa Buyung telah berbohong
b. Saudagar kaya tidak akan mengetahui bahwa Buyung telah berbohong
c. Saudagar kaya tidak akan menghakimi Buyung
d. Istri Buyung tetap mengetahui bahwa Buyung berlaku tidak jujur
24. Penilaianmu terhadap tokoh istri Buyung adalah …
126
a. Istri Buyung adalah orang yang tidak jujur karena ikut menyembunyikan
kebohongan Buyung b.
Istri Buyung adalah orang yang tidak baik karena mengumbar kebohongan Buyung
c. Istri Buyung adalah orang yang tidak bisa menjaga rahasia
d. Istri Buyung adalah orang yang jujur karena mengungkapkan kebohongan
Buyung kepada saudagar 25.
Kesimpulan dari bacaan di atas adalah … a.
Sepintar-pintarnya orang berbohong, pasti kebohongannya akan terbongkar
b. Kejujuran tidak akan membawa kita pada kesuksesan
c. Orang yang pintar berbohong tidak akan ketahuan
d. Kejujuran akan membawa kita pada kemiskinan
127
Lampiran 12. Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Siklus II TES MEMBACA PEMAHAMAN SIKLUS II
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Waktu : 50 menit
Jumlah Soal : 25 soal
Tulislah nama dan nomor presensi pada lembar jawab yang tersedia. Berilah tanda silang × pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar
Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 sampai dengan 12
Sepeda Tua
Saat libur sekolah, Tias pergi ke rumah Kakek di daerah Bandung bersama Ayah dan Ibu. Lingkungan di rumah Kakek masih sejuk tidak seperti Jakarta.
Warga di lingkungan tempat tinggal Kakek suka bersepeda. Mereka memang ingin lingkungan mereka jangan sampai terlalu kotor oleh polusi
kendaraan. Selain itu, bersepeda juga membuat tubuh sehat. Kakek termasuk orang yang suka bersepeda. Walau sudah tua, badan Kakek
masih kuat. Tias suka sekali saat Kakek mengajak Tias jalan-jalan dengan sepeda. Dengan sepeda tua, Kakek membonceng Tias berkeliling di sekitar tempat
tinggalnya.
Sepeda Kakek umurnya sudah 28 tahun. Namun, sepeda itu masih kuat digunakan. Kakek rajin merawat sepedanya dengan kasih sayang. Sepeda itu rajin
dibersihkan dan diberi minyak agar tidak mudah berkarat. Kata Kakek, benda- benda juga butuh perawatan dan kasih sayang. Coba jika benda-benda yang kita
miliki tidak dirawat tentu akan mudah rusak.
Sepeda tua Kakek juga merupakan benda kesayangannya. Sepeda tua itulah yang menyimpan kenangan Kakek bersama Nenek. Dengan alat transportasi
sepeda itu, Kakek membonceng Nenek. Walau Nenek kini telah tiada, sepeda tua itu yang menjadi teman Kakek kini.
Sumber: Bahasa Indonesia Kelas 5 Sekolah Dasar, hal: 16 1.
Kakek tinggal di daerah … a.
Jakarta c. Yogyakarta
b. Bandung
d. Surabaya 2.
Umur sepeda Kakek adalah … a.
26 tahun c. 28 tahun
b. 27 tahun
d. 29 tahun 3.
Warga di lingkungan rumah Kakek senang bersepeda karena … a.
mereka suka jalan-jalan b.
mereka suka bermain di jalanan c.
mereka sudah terlalu tua d.
mereka ingin lingkungan bebas polusi
128
4. Kalimat berikut yang tidak menggunakan kata-kata khusus bidang
transportasi adalah … a.
Kakek setia mengendarai sepeda tua itu. b.
Kuda itu menarik gerobak berisi muatan. c.
Paman Arya pergi ke makam Nenek. d.
Busway melaju dengan kencangnya. 5.
Pokok pikiran paragraf kedua adalah … a.
Warga di lingkungan tempat tinggal kakek suka bersepeda b.
Warga ingin lingkungannya jangan sampai terlalu kotor oleh polusi kendaraan
c. Bersepeda membuat tubuh sehat
d. Bersepeda mengurangi polusi udara
6. Komentar tentang bacaan di atas adalah …
a. Sikap Kakek tidak pantas ditiru karena jika benda sudah tua tinggal diganti
dengan yang baru. b.
Sikap Kakek sudah seharusnya diubah mengingat usia Kakek tidak muda lagi.
c. Sikap Kakek baik ditiru karena Kakek menghargai suatu benda dengan
cara merawat dengan kasih sayang. Kesukaan Kakek juga baik ditiru karena suka berolahraga sepeda untuk kesehatan.
d. Sikap Kakek seperti itu karena untuk mengingat kenangan bersama Nenek.
7. Perbedaan paragraf keempat dan kelima adalah …
a. Paragraf keempat menceritakan tentang umur sepeda Kakek, sedangkan
paragraf kelima menceritakan tentang sepeda tua Kakek yang merupakan benda kesayangannya.
b. Paragraf keempat menceritakan tentang cara Kakek merawat sepeda
tuanya, sedangkan paragraf kelima menceritakan tentang sepeda tua kesayangan Kakek yang menyimpan kenangan bersama Nenek.
c. Paragraf keempat menceritakan tentang umur sepeda Kakek, sedangkan
paragraf kelima menceritakan tentang sepeda tua yang menyimpan kenangan Kakek bersama Nenek.
d. Paragraf keempat menceritakan tentang cara Kakek merawat sepeda
tuanya, sedangkan paragraf kelima menceritakan tentang sepeda tua Kakek yang merupakan benda kesayangannya.
8. Kakek yang memiliki sepeda tua itu.
Kalimat tanya untuk jawaban di atas adalah … a.
Apa yang dimiliki Kakek? b.
Mengapa Kakek suka sepeda tua? c.
Siapa yang membeli sepeda tua itu? d.
Siapa yang memiliki sepeda tua itu? 9.
Kesimpulan dari bacaan di atas adalah … a.
Sebagai warga yang baik, warga di lingkungan tempat tinggal Kakek menjaga lingkungan dengan bersepeda.
b. Sebagai cucu yang baik, Tias rajin mengunjungi rumah Kakek.
129
c. Sepeda Kakek yang merupakan benda kesayangannya selalu dirawat
dengan kasih sayang agar tidak mudah rusak, karena sepeda tua itu menyimpan banyak kenangan.
d. Kakek suka mengajak Tias jalan-jalan dengan sepeda tuanya untuk
berkeliling di sekitar tempat tinggalnya. 10.
Jika Kakek tidak merawat sepeda tuanya dengan kasih sayang, maka yang akan terjadi adalah …
a. sepeda Kakek akan mudah rusak
b. sepeda Kakek tetap kuat digunakan
c. Kakek tetap bisa bersepeda
d. Tias tetap bisa dibonceng Kakek
11. Penilaianmu terhadap tokoh Kakek adalah …
a. Kakek memiliki sifat yang pemalas
b. Kakek tidak mau menjaga kesehatannya
c. Kakek tidak mau melupakan masa lalunya
d. Kakek sangat rajin merawat sepeda kesayangannya
12. Pesan yang dapat diambil dari cerita “Sepeda Tua” adalah …
a. Kita harus menjaga kesehatan
b. Kita harus merawat benda kesayangan
c. Kita harus menjaga hubungan dengan tetangga
d. Kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu
Bacalah bacaan berikut ini untuk menjawab soal nomor 13 sampai dengan 25
Legenda Rawa Pening
Pada zaman dahulu, hidup seorang wanita bernama Endang Sawitri yang tinggal di desa Ngasem. Endang Sawitri sedang hamil, dan kemudian dia pun
melahirkan. Anehnya, yang dilahirkan bukanlah bayi biasa, melainkan seekor naga. Naga tersebut kemudian diberi nama Baru Klinting. Baru Klinting adalah
seekor naga yang unik. Dia bisa berbicara seperti manusia.
Saat usianya menginjak remaja, Baru Klinting bertanya kepada ibunya. Dia ingin tahu apakah dia memiliki seorang ayah, dan dimana ayahnya berada.
Endang Sawitri menjawab bahwa ayahnya adalah seorang raja, yang sedang bertapa di sebuah gua, di lereng Gunung Telomoyo. Pada suatu hari, Endang
Sawitri berkata bahwa sudah tiba saatnya bagi Baru Klinting untuk menemui ayahnya. Dia memberikan sebuah klintingan kepada Baru Klinting. Benda itu
adalah peninggalan dari ayah Baru Klinting, dan dapat menjadi bukti bahwa Baru Klinting adalah benar-benar anaknya.
Baru Klinting berangkat ke pertapaan untuk mencari ayahnya. Saat sampai di pertapaan Ki Hajar Salokantara, dia pun bertemu dengan Ki Hajar Salokantara
dan melakukan sembah sujud di hadapannya. Baru Klinting menjelaskan kepada Ki Hajar Salokantara bahwa dia adalah anaknya, sambil menunjukkan klintingan
yang dibawanya. Ki Hajar Salokantara kemudian berkata bahwa dia perlu bukti
130
lagi. Dia meminta Baru Klinting untuk melingkari Gunung Telomoyo. Jika dia bisa melakukannya, maka benar dia adalah anaknya. Ternyata Baru Klinting dapat
dengan mudah melingkari gunung tersebut. Ki Hajar Salokantara mengakui bahwa memang benar Baru Klinting adalah anaknya. Dia lalu memerintahkan
Baru Klinting untuk bertapa di dalam hutan yang terdapat di lereng Gunung Telomoyo.
Saat Baru Klinting sedang bertapa di dalam hutan, datanglah para penduduk dari desa Pathok. Mereka sedang berburu, mencari hewan untuk dijadikan
santapan pesta sedekah bumi yang mereka rayakan setelah panen usai. Karena tidak dapat menemukan seekor hewan pun, mereka menangkap naga besar yang
sedang bertapa itu, dan memasaknya. Arwah Baru Klinting menjelma menjadi seekor anak kecil yang kumal. Anak kecil tersebut datang ke pesta yang diadakan
penduduk desa Pathok, dan meminta untuk ikut menikmati hidangan yang disajikan. Namun, para penduduk menolak kehadiran anak yang kumal itu.
Bahkan, Baru Klinting diusir dan ditendang. Dengan marah dan sakit hati, Baru Klinting meninggalkan tempat tersebut. Ia kemudian bertemu dengan seorang
nenek tua yang memperlakukannya dengan sangat baik. Dia diberi makan, dan diperlakukan seperti seorang tamu yang terhormat. Baru Klinting kemudian
berpesan kepada nenek tersebut agar segera menyiapkan lesung jika nantinya terdengar suara gemuruh.
Baru Klinting kembali ke pesta warga desa Pathok. Warga desa tersebut tetap berusaha mengusirnya. Baru Klinting kemudian menancapkan sebuah lidi ke
tanah. Dia kemudian menantang warga desa untuk mencabutnya. Namun, tidak ada yang mampu untuk mencabutnya. Baru Klinting kemudian mencabut lidi
tersebut sendiri, dan muncul mata air yang sangat deras, diikuti oleh suara gemuruh. Air yang muncul dari mata air membanjiri desa tersebut dan
terbentuklah Rawa Pening. Seluruh penduduk desa tenggelam, kecuali nenek baik hati yang telah memperlakukan Baru Klinting dengan baik. Nenek tersebut
selamat karena masuk ke dalam lesung, sesuai dengan petunjuk yang telah diberikan oleh Baru Klinting.
Sumber: http:www.ceritaanak.orgindex.phpmenu-cerita-rakyat304-legenda-
rawa-pening?showall=start=1 13.
Dalam cerita “Legenda Rawa Pening” hidup seorang wanita bernama Endang
Sawitri yang tinggal di desa … a.
Pathok
c. Kalilunjar
b. Ngasem
d. Majatengah
14. Endang Sawitri melahirkan Baru Klinting yang ternyata bukanlah bayi biasa,
melainkan … a.
seekor naga yang unik
c. seekor ular
b. seekor kucing yang lucu
d. seekor kuda
131
15. Saat usianya menginjak remaja, Baru Klinting bertanya kepada ibunya. Dia
ingin tahu apakah dia memiliki seorang ayah, dan dimana ayahnya berada. Endang Sawitri menjawab bahwa ayahnya adalah seorang raja, yang sedang
bertapa di sebuah gua, di lereng Gunung Telomoyo. Kata bertapa
berarti … a.
mengasingkan diri untuk mencari ketenangan b.
mengasingkan diri untuk mencari kekayaan c.
mengasingkan diri untuk menjadi raja d.
mengasingkan diri untuk mencari makanan 16.
Pokok pikiran paragraf ketiga adalah … a.
Baru Klinting menunjukkan klintingan kepada Ki Hajar Salokantara b.
Ki Hajar mengakui bahwa Baru Klinting adalah anaknya c.
Baru Klinting berangkat ke pertapaan untuk menjelaskan bahwa ia adalah anak dari Ki Hajar Salokantara
d. Ki Hajar Salokantara memerintahkan Baru Klinting untuk bertapa di
dalam hutan yang terdapat di lereng Gunung Telomoyo 17.
Baru Klinting berangkat ke pertapaan untuk mencari ayahnya. Saat sampai di pertapaan Ki Hajar Salokantara, dia pun bertemu dengan Ki Hajar
Salokantara dan melakukan sembah sujud di hadapannya. Latar dalam kutipan cerita itu ialah …
a. di tepi pantai
c. di rumah b.
di sebuah gua d. di istana
18. Jika Baru Klinting tidak dapat membuktikan bahwa dia adalah anak dari Ki
Hajar Salokantara, maka yang akan terjadi adalah … a.
Ki Hajar Salokantara akan mengangkat Baru Klinting menjadi anaknya b.
Ki Hajar Salokantara akan membunuh Baru Klinting c.
Ki Hajar Salokantara tidak akan percaya bahwa Baru Klinting adalah anaknya
d. Ki Hajar Salokantara akan menganggap Baru Klinting seperti anaknya
sendiri 19.
Baru Klinting ditangkap oleh penduduk dari desa Pathok karena …
a.
Baru Klinting telah berbuat jahat
b.
Baru Klinting telah membunuh penduduk
c.
Penduduk desa Pathok mencari hewan piaraan
d.
Penduduk desa Pathok mencari hewan untuk santapan pesta sedekah bumi
20. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar dari bacaan di atas, kecuali …
a. Endang Sawitri melahirkan seorang anak laki-laki yang bernama Baru
Klinting b.
Ayah dari Baru Klinting adalah seorang raja yang sedang bertapa di sebuah gua, di lereng Gunung Telomoyo
c. Arwah Baru Klinting menjelma menjadi seekor anak kecil yang kumal
d. Air yang muncul dari mata air membanjiri desa tersebut dan terbentuklah
Rawa Pening 21.
Bacaan di atas menceritakan tentang … a.
Seekor naga unik yang bernama Baru Klinting b.
Baru Klinting yang mencari anaknya
132
c. Pertapaan Baru Klinting di hutan
d. Terjadinya Rawa Pening
22. Jika seorang nenek dalam cerita di atas tidak memperlakukan Baru Klinting
dengan baik, hal yang mungkin akan terjadi adalah … a.
nenek tersebut selamat karena masuk ke dalam lesung b.
nenek tersebut ikut tenggelam bersama seluruh penduduk desa c.
nenek tersebut akan baik-baik saja d.
nenek tersebut masih hidup sampai sekarang 23.
Penilaianmu terhadap tokoh Ki Hajar Salokantara adalah … a.
Ki Hajar Salokantara adalah raja yang jahat b.
Ki Hajar Salokantara adalah raja yang bijaksana c.
Ki Hajar Salokantara adalah raja yang penakut d.
Ki Hajar Salokantara adalah raja yang pemaaf 24.
Kesimpulan dari bacaan di atas adalah … a.
Seekor naga unik yang akhirnya menjadi santapan pesta sedekah bumi b.
Arwah Baru Klinting akhirnya menjelma menjadi seekor anak kecil yang kumal
c. Lidi yang dicabut oleh Baru Klinting berubah menimbulkan mata air yang
sangat deras sehingga terbentuklah Rawa Pening d.
Nenek baik hati yang telah memperlakukan Baru Klinting dengan baik akhirnya selamat karena masuk ke dalam lesung
25. Pesan yang dapat diambil dari cerita “Legenda Rawa Pening” adalah …
a. Sebagai sesama manusia, kita tidak boleh membeda-bedakan yang lain dan
harus tolong-menolong b.
Manusia tidak boleh menjadikan naga sebagai santapan untuk pesta c.
Kita tidak boleh membalas dendam kepada orang yang telah menyakiti kita
d. Kita harus percaya kepada orang yang telah memberikan bukti yang jelas
133
Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Tes Membaca Pemahaman Pratindakan
1. D
2. A
3. A
4. D
5. D
6. A
7. C
8. B
9. C
10. A
11. A
12. A
13. A
14. B
15. C
16. B
17. B
18. C
19. D
20. A
21. A
22. C
23. D
24. C
25. A
134
Lampiran 14. Kunci Jawaban Soal Tes Membaca Pemahaman Siklus I
1. B
2. D
3. B
4. D
5. C
6. A
7. B
8. B
9. B
10. C
11. C
12. C
13. A
14. C
15. D
16. A
17. D
18. B
19. B
20. B
21. C
22. C
23. A
24. D
25. A
135
Lampiran 15. Kunci Jawaban Soal Tes Membaca Pemahaman Siklus II
1. B
2. C
3. D
4. C
5. A
6. C
7. B
8. D
9. C
10. A
11. D
12. B
13. B
14. A
15. A
16. C
17. B
18. C
19. D
20. A
21. D
22. B
23. B
24. C
25. A
136
Lampiran 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Satuan Pendidikan : SD Negeri 1 Kertosari
Kelas Semester : V lima 2 dua
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Alokasi Waktu : 3 x pertemuan
Pertemuan Ke : 1, 2, 3
A. Standar Kompetensi