Waktu dan Tempat Penelitian Desain Penelitian

45 mengumpulkan data, menganalisa data, serta berakhir dengan membuat laporan hasil penelitian.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Kertosari Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung yang berjumlah 38 siswa dengan 15 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki. Objek dalam penelitian tindakan ini adalah peningkatan keterampilan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 1 Kertosari Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung dengan metode Know-Want to Know- Learned.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2017 sampai 24 Februari 2017. Setting dalam penelitian tindakan kelas ini adalah setting di dalam kelas, yaitu pada saat kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang berlangsung di kelas V SD Negeri Kertosari 1 Temanggung. Sekolah tersebut dipilih sebagai tempat penelitian berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti di kelas V SD Negeri Kertosari 1 Temanggung dengan ditemukan adanya permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu rendahnya keterampilan membaca pemahaman siswa. 46

D. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang mencakup persiapan, pelaksanaan, dan penulisan laporan yang diperlukan oleh peneliti untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian Sukardi, 2013: 39. Tujuan merencanakan penelitian adalah untuk mengetahui apa yang akan dilakukan ketika berada di lapangan untuk memberikan pembelajaran kepada siswa di kelas. Menurut Sukardi 2013: 39, desain penelitian tindakan yang baik mengandung beberapa karakteristik, seperti dibentuk berdasarkan pada prinsip-prinsip pendekatan ilmiah, dapat dilaksanakan di lapangan, data yang diperlukan ada di lapangan, tindakan yang diberikan kepada siswa jelas, cocok dengan tujuan penelitian, dan ada siklus-siklus dalam proses penelitian. Model penelitian adalah proses yang menggambarkan bagaimana penelitian akan dilaksanakan. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis Mc Taggart Madya, 1994: 25, seperti yang tampak pada gambar berikut. Gambar 1. Spiral PTK Kemmis Mc Taggart 47 Dari gambar tersebut, dapat dilihat bahwa terdapat empat komponen dalam penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun proses tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan Plan rencana merupakan serangkaian rancangan tindakan sistematis untuk meningkatkan apa yang hendak terjadi Sukardi, 2013: 5. Perencanaan yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penyusunan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Peneliti dan kolaborator merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa. Rencana yang disusun berdasarkan hasil pengamatan awal yang ada di sekolah. Peneliti dan guru berdiskusi untuk merancang pelaksanaan pemecahan masalah dalam pembelajaran membaca pemahaman. Dengan melihat kondisi siswa dan permasalahan yang ada dalam pembelajaran di kelas, peneliti bersama guru memutuskan untuk menggunakan metode Know-Want to Know-Learned yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Hasil dari perencanaan yang dilakukan oleh peneliti dan guru adalah sebagai berikut. a. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan sesuai jadwal yang diijinkan oleh guru kelas V SD Negeri 1 Kertosari Temanggung yaitu setiap hari Jumat selama dua jam pelajaran. 48 b. Peneliti dan guru membuat skenario dan perangkat pembelajaran, yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, bahan bacaan, soal tes membaca pemahaman dan lembar jawaban, serta menyiapkan instrumen penelitian. 2. Tindakan Tindakan pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti menurut skenario yang telah dibuat sebelumnya, jadi tindakan yang dilakukan berdasarkan perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan bersifat fleksibel, karena dalam pelaksanaan tentu ada rintangan tersembunyi yang mungkin timbul dalam pelaksanaan tindakan di kelas. Menurut Sukardi 2013: 5, tindakan yang baik adalah tindakan yang mengandung tiga unsur penting, yaitu the improvement of practice, the improvement of understanding individually and collaboratively, improvement of the situasion in which the action takes place. Tiga unsur yang dimaksud adalah dalam melakukan tindakan kelas perlu melakukan peningkatan praktik, peningkatan individual dan kolaboratif, dan peningkatan situasi di mana kegiatan berlangsung. Dalam satu kelas akan diberikan beberapa kali tindakan yang berupa siklus. Banyaknya siklus yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini tidak ditentukan, karena siklus akan selesai jika tujuannya sudah tercapai, yaitu jika sudah terdapat peningkatan pada kemampuan membaca pemahaman siswa. 49 3. Observasi Observasi pada penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pengamatan terhadap tindakan yang diberikan pada pelaksanaan tindakan di kelas. Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan beserta prosesnya yang berorientasi pada masa yang akan datang, yaitu yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan refleksi. Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tindakan untuk mengetahui respon subjek dan objek penelitian terhadap pelaksanaan tindakan. Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa yang dilakukan sebelum, saat, maupun sesudah dilakukan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Observasi yang dilakukan bersifat fleksibel dan terbuka, yaitu pengamat perlu mencatat hal-hal yang muncul, baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan. Peneliti akan mengalami proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan, bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah tindakan yang telah direncanakan dan pengaruhnya, serta persoalan lain yang timbul dari penggunaan metode KWL dalam pembelajaran membaca pemahaman. Semua hal yang disebutkan di atas perlu dicatat dalam kegiatan observasi untuk mengetahui tingkat ketercapaian sasaran pembelajaran yang diharapkan. 4. Refleksi Refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan persis seperti yang telah dicatat dalam observasi Madya, 2009: 63. Kegiatan yang dilakukan dalam refleksi adalah mengkaji dan mempertimbangkan proses, 50 masalah, persoalan, kendala, dan hasil yang diperoleh dari pengamatan. Hasil kajian dari refleksi digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan tindakan yang perlu dilakukan pada tindakan selanjutnya. Pelaksanaan tindakan dilaksanakan dengan dua siklus. Apabila pada siklus pertama hasil dari penelitian masih belum mencapai tujuan, maka perlu dilakukan perubahan rencana tindakan kelas pada siklus berikutnya dengan mengacu pada hasil evaluasi sebelumnya. Dalam perubahan rencana tindakan pada siklus berikutnya perlu memperhatikan catatan hasil observasi yang berupa proses maupun produk.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS V A SDN SEKARAN 01

0 5 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

1 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 3 6

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED (KWL) PADA Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Know-Want To Know-Learned (KWL) Pada Siswa Kelas III MI Muhammadiyah Ngasem Tahun Pelajaran 2013/20

0 0 13

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI KOPERASI PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI METODE MEMBACA KWL (KNOW, Peningkatan Pemahaman Materi Koperasi Pada Mata Pelajaran Ips Melalui Metode Membaca Kwl (Know, Want, Learned) Pada Siswa Kelas Iv Sd Negeri 01 Sambirejo Keca

0 0 15

PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

6 15 34

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas V SD Negeri Badran No. 123 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016).

0 1 21

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENGGUNAKAN METODE KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED DI KELAS VA

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI STRATEGI KWL ( KNOW WANT TO KNOW LEARNED ) PADA PESERTA DIDIK KELAS III SDN 07 PASAR SALIDO KABUPATEN PESISIR SELATAN

0 0 46

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KNOW WANT TO KNOW LEARNED (KWL) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KALIREJO TAHUN AJARAN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 18