Pembelajaran IPA KAJIAN PUSTAKA

18 Sedangkan aki digunakan untuk menyalakan mesin motor atau mobil, selain itu juga dapat menyalakan lampu dan bel pada sepeda motor ataupun mobil. Sedangkan energi listrik untuk menyalakan benda-benda elektronik yang membutuhkan tegangan listrik tinggi di rumah kita berasal dari PLN yang menggunakan batu bara untuk menghasilkan energi listrik. 3 Energi cahaya Energi cahaya berasal dari benda yang bersinar sehingga dapat membantu menerangi ketika gelap. Adapun contoh benda yang merupakan sumber energi cahaya adalah lampu, senter, lilin dan lampu tempel. Benda-benda tersebut dapat menghasilkan energi cahaya dengan memanfaatkan sumber energi lainnya yaitu listrik dan minyak tanah. Sedangkan sumber energi cahaya utama di bumi adalah matahari, jika tidak ada matahari bumi akan gelap dan tidak ada kehidupan. 4 Energi bunyi Sumber energi bunyi berasal dari benda yang dapat menghasilkan suara. Adapun contoh sumber energi bunyi adalah orang berbicara, menyanyi, alat musik dan juga benda-benda elektronik seperti radio dan televisi. b. Sumber energi alternatif di Indonesia Selain sumber energi di atas, ada juga sumber energi alternatif. Sumber energi alternatif adalah energi pengganti yang dapat menggantikan peranan minyak bumi. Energi alternatif yang sedang dikembangkan adalah energi matahari, angin, air terjun dan panas bumi. 19 1 Energi matahari Energi matahari selain dimanfaatkan secara langsung untuk menjemur pakaian, hasil panen atau ikan asin, dapat juga dimanfaatkan untuk diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan alat canggih yaitu panel surya. Panel surya berfungsi menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi listrik. Hal tersebut dapat mengurangi penggunaan lisitrik dari PLN. Selain itu sekarang juga baru dikembangkan teknologi untuk menggerakan mobil yang memanfaatkan energi matahari. Jika hal tersebut berhasil maka akan mengurangi polusi udara. 2 Energi angin Angin juga merupakan sumber energi alternatif karena keberadaannya yang tidak akan pernah habis. Hal tersebut menjadi alasan untuk memanfaatkan sumber energi angin yaitu dengan teknologi kincir angin yang berfungsi untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik. Namun di Indonesia pemanfaatan energi angin nampaknya belum maksimal. 3 Energi air Air terjun merupakan salah satu sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan atau diubah menjadi energi listrik. Energi air terjun dimanfaatkan untuk menggerakan turbin air raksasa sehingga dapat memutar generator penghasil listrik. Pembangkit listrik dengan menggunakan air tersebut dinamakan PLTA atau pembangkit listrik tenaga air. Hal tersebut dapat mengurangi penggunaan energi listrik dari PLN. 20 4 Energi panas bumi Energi panas bumi berasal dari dalam perut bumi yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Pembangkit listrik yang memanfaatkan uap dari panasi bumi disebut dengan PLTU atau pembangkit listrik tenaga uap. Uap panas dari dalam bumi dialirkan ke permukaan dengan menggunakan pipa yang berfungsi memutar turbin sehingga dapat menghasilkan energi listrik. Di Indonesia pembangkit litrik tenaga uap terdapat di daerah Kamojang, Jawa Barat. c. Perubahan energi Perubahan energi adalah perubahan suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Berikut ini beberapa contoh perubahan energi : 1 Energi cahaya menjadi energi listrik. Contoh : panel surya 2 Energi kimia minyak bumi menjadi gerak. Contoh : sepeda motor, mobil, diesel, mesin penggiling dan lain-lain 3 Energi kimia minyak bumi menjadi panas. Contoh : kompor minyak, lampu tempel 4 Energi gerak menjadi energi listrik. Contoh : dinamo, kincir angin dan generator pada turbin air PLTA 5 Energi listrik menjadi energi gerak. Contoh : mixer, blender, pompa air, mobil mainan, kipas angin, bor dan AC 6 Energi gerak menjadi energi bunyi. Contoh : bertepuk tangan 7 Energi panas menjadi energi listrik. Contoh : PLTU Pembangkit Listrik Tenaga Uap 21 8 Energi listrik menjadi energi energi panas. Contoh : setrika, oven, solder, microwave, hairdryer 9 Energi listrik menjadi energi cahaya. Contoh : lampu, televisi, komputer, senter 10 Energi listrik menjadi energi bunyi. Contoh : radio, bel listrik, sirine, alarm

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Nana Sudjana Majid, 2014: 27 mengemukakan bahwa hasil belajar siswa merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses pembelajaran. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal tersebut juga sependapat dengan Majid 2014: 28 dalam kutipan sebagai berikut. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Menurut Kunandar 2008: 271 hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran yang berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Penilaian terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi pembelajaran atau belum. Penilaian yang dilakukan berupa tes dan observasi kepada masing-masing siswa. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan 22 tingkat keberhasilan peserta didik dalam mengetahui dan memahami materi pembelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai yang berupa angka-angka atau penilaian yang dijelaskan secara kualitatif. Melalui proses pembelajaran diharapkan peserta didik memperoleh kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada dirinya. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang diperoleh dari aktivitas belajar peserta didik. Hasil belajar dapat berupa pemahaman, sikap, dan keterampilan setelah peserta didik mengalami perubahan belajar pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Sehingga dalam penerapan pendekatan lingkungan alam sekitar dalam proses pembelajaran ini yang dicapai berupa aspek kognitif setelah peserta didik diberi tes, aspek afektif dapat dinilai dari proses pembelajaran dan aspek keterampilan dilihat dari peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan serta terampil dalam menerapkan konsepprinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan. 2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Sudjana 2006: 39-40 mengemukakan dua faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dipengaruhi yaitu faktor utama adalah faktor dari dalam diri siswa dan faktor kedua yaitu yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa merupakan suatu kemampuan yang dimilikinya. Faktor tersebut besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Clark dalam 23 buku Sudjana, 2006: 39 bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70 dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 dipengaruhi oleh lingkungan. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah kemampuan yang dimiliki siswa, sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan dan kualitas pengajaran. Keduanya dapat diminimalisir apabila guru selaku pendidik mampu mengorganisir atau mengelola proses pembelajaran di dalam kelas dengan baik. Menurut Purwanto 2007: 107 menjelaskan bahwa untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu memperhatikan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar antara lain: faktor yang terdapat dalam diri siswa faktor intern, dan faktor yang terdiri dari luar siswa faktor ekstern. a. Faktor yang berasal dari dalam diri anak adalah 1 Faktor jasmaniah fisiologi yang meliputi: kondisi fisik dan panca indera. 2 Faktor psikologi yang meliputi: bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif b. Faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah 1 Faktor lingkungan yang meliputi: alam dan sosial. 2 Faktor instrumental yang meliputi: kurikulum atau bahan pelajaran, guru atau pengajar, sarana atau fasilitas dan administrasi atau manajemen 24 3. Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar dalam hasil revisi dari Taksonomi Bloom menurut Anderson dan Krathwohl 2015: 100 dilakukan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. a. Aspek penilaian kognitif terdiri dari : 1 Mengingat remembering Mengingat merupakan kemampuan kognitif yang paling rendah tingkatannya. Mengingat juga dapat diartikan sebagai kemampuan mengambil pengetahuan atau suatu informasi yang telah dilihat, didengar dan dibaca sebelumnya dari memori jangka panjang. Kategori ini mencakup dua aspek, yaitu mengenali recognizing dan mengingat. Kata operasional mengetahui yaitu mengutip, menjelaskan, menggambar, menyebutkan, memasangkan, mengidentifikasi, menandai, menamai dan membilang. 2 Memahami understanding Memahami merupakan kemampuan mengkonstruksikan makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis dan digambar oleh guru. Jawaban peserta didik tidak hanya sekedar mengingat kembali suatu informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya. Kata operasional memahami menafsirkan, meringkas, mengklasifikasikan, menjelaskan, dan membandingkan. 3 Mengaplikasikan applying Mengaplikasikan merupakan kemampuan menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam menyelesaikan suatu masalah. Mengaplikasikan berkaitan 25 erat dengan pengetahuan prosedural. Kategori ini mencakup dua aspek, yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. Kata operasionalnya melaksanakan, menggunakan, melakukan, memilih, mempraktekan, menjalankan, menyusun, menyelesaikan, mendekteksi dan memulai. 4 Menganalisis analyzing Menganalisis merupakan kemampuan menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya serta menjelaskan hubungan dari unsur-unsur tersebut. Kata operasionalnya yaitu menguraikan, mengorganisir, menyusun ulang, membandingkan, mengubah struktur, mengkerangkakan, mengintegrasikan, membedakan dan menyamakan. 5 Mengevaluasi evaluating Mengevaluasi merupakan kemampuan mengambil keputusan atau membuat pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam aspek dalam proses kognitif dalam kategori ini, yaitu memeriksa dan mengkritik. Kata operasionalnya yaitu menyusun hipotesis, memprediksi, mengkritik, menguji, menilai, membenarkan dan menyalahkan. 6 Mencipta creating Menciptakan merupakan kemampuan memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu kesatuan yang baru. Ada tiga macam aspek dalam proses kognitif dalam kategori ini, yaitu merencanakan, membuat dan memproduksi. Kata operasionalnya yaitu merancang, merencanakan, membangun, memproduksi, menyempurnakan, menemukan, memperkuat, memperindah dan mengubah.