60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Lokasi Sekolah
Penelitian ini dlaksanakan di SD Negeri Karangrejek II  yang beralamatkan di  Jalan  Baron  Km  2,  Desa  Karangrejek,  Kecamatan  Wonosari,  Kabupaten
Gunungkidul  Yogyakarta.  Lokasi  sekolah  ini  sangat  strategis  dan  mudah dijangkau karena berada dekat dengan jalan raya Baron, Ringroad Tegalsari, dan
juga terletak tidak jauh dari pusat kota Gunungkidul. Adapun  batas-batas  wilayah  SD  Negeri  Karangrejek  II  di  jelaskan  sebagai
berikut. a.
Sebelah utara berbatasan dengan kawasan pertokoan dan juga rumah susun. b.
Sebelah timur berbatasan dengan rumah dan kebun milik penduduk. c.
Sebelah selatan berbatasan dengan pemukiman penduduk. d.
Sebelah barat berbatasan dengan jalan raya Baron. 2.
Kondisi Fisik Sekolah Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama penelitian bulan Maret-
April 2017 serta didukung data dokumentasi dari sekolah, didapatkan hasil bahwa kondisi  fisik  SD  Negeri  Karangrejek  II  sudah  cukup  baik  dan  berdiri  kokoh.
Masing-masing  ruangan  sudah  berlantaikan  keramik.  Fasilitas  ruangan  yang terdapat  di  SD  Negeri  Karangrejek  II  ini  terdiri  dari  12  ruang  kelas,  1  ruang
kepala  sekolah,  1  ruang  guru,  1  ruang  kesenian,  1  ruang  perpustakaan,  1  ruang aula, 1 ruang UKS, 1 ruang mushola, 1 ruang dapur, 1 ruang gudang dan 8 kamar
61 mandi.  Halaman  sekolah  cukup  luas  sehingga  dapat  digunakan  untuk  upacara
bendera  dan  olahraga  serta  siswa-siswi  dapat  bermain  dengan  leluasa.  Secara keseluruhan  kondisi  fisik  SD  Negeri  Karangrejek  II  ini  sudah  memadahi  dan
layak digunakan. Berdasarkan  uraian  mengenai  lokasi  dan  kondisi  fisik  SD  Negeri
Karangrejek  II  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  lingkungan  sekolah  sangat mendukung  diterapkannya  pendekatan  lingkungan  alam  sekitar  PLAS  dalam
proses pembelajaran.
B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pratindakan
Langkah  sebelum  dilakukan  tindakan  kelas  adalah  melakukan  pengamatan awal  terhadap  pembelajaran  tematik  khusunya  pada  mata  pelajaran  IPA.
Pengamatan  dilakukan  pada  saat  pembelajaran  berlangsung,  serta  dilakukan wawancara  dengan  guru  kelas  IVb.  Observasi  dilakukan  pada  saat  kelas  sedang
melakukan  pembelajaran  tematik  Tema  Daerah  Tempat  Tinggalku  Sub  Tema Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku.
Dalam pembelajaran, guru menjelaskan mengenai hubungan gaya dan gerak dalam  kehidupan  sehari-hari.  Sesuai  petunjuk  pada  buku  guru,  kegiatan
pembelajaran  IPA  seharusnya  dilakukan  dengan  mengamati  hubungan  gaya  dan gerak  benda  dalam  kehidupan  sehari-hari.  Namun  kenyataannya,  guru  hanya
menjelaskan  hubungan  antara  gaya  dan  gerak  dengan  berceramah  dan  sesekali memberikan  contoh  berupa  gambar  yang  terdapat  di  buku  siswa.  Setelah  guru
62 menjelaskan materi pelajaran, siswa diminta untuk mengerjakan soal  yang ada di
buku siswa dan guru tidak mendampingi siswa dalam mengerjakan soal tersebut. Idealnya,  sebuah  pembelajaran  tematik  pada  kurikulum  2013  dilakukan
dengan  mengaitkan  materi  pelajaran  dengan  pengalaman  atau  peristiwa  dalam kehidupan  sehari-hari.  Dalam  pembelajaran  ini,  guru  seharusnya  dapat
memanfaatkan  lingkungan  sekitar  untuk  mendukung  proses  pembelajaran. Sebagai contohnya, guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati
hubungan gaya dan gerak di lingkungan sekitar. Guru dapat mengajak siswa untuk mengunjungi Taman Kanak-kanak yang berada di belakang SD N Karangrejek II.
Disana  siswa  dapat  mengamati  hubungan  gaya  dan  gerak  benda  pada  berbagai permainan yang ada di Taman Kanak-kanak tersebut. Contohnya seperti jungkat-
jungkit,  ayunan,  prosotan  dan  sebagainya.  Selain  itu,  guru  juga  dapat  mengajak siswa  mengamati  aktivitas  masyarakat  di  jalan  raya,  seperti  hubungan  gaya  dan
gerak  pada  kendaraan  yang  berlalu-lalang.  Pembelajaran  yang  demikian  akan lebih bermakna bagi siswa karena siswa belajar secara langsung dan menemukan
informasi  berdasarkan  pengalaman  atau  peristiwa  yang  mereka  temukan  dalam kehidupan sehari-hari.
Pada  tanggal  20-21  Maret  2017  dilakukan  pratindakan  berupa  observasi, wawancara, dan tes terhadap pemahaman mengenai materi sumber energi di bumi.
Peneliti  melakukan  observasi  terhadap  masing-masing  siswa  untuk  mengetahui perkembangan afektif dan psikomotorik. Berikut adalah hasil observasi mengenai
perkembangan afektif dan psikomotorik peserta didik sebelum diberikan tindakan.
63 Tabel. 7 Hasil Observasi Ranah Afektif Pada Pratindakan
Kriteria Hasil Belajar Siswa Afektif Pra Tindakan
F
Belum mencapai  80 11
50 Sudah mencapai
≥ 80 11
50 Total
22 100
Persentase Minimum 72,5
Persentase Maksimum 82,5
Rata-rata persentase 77,8
Tabel. 8 Hasil Observasi Ranah Psikomotorik Pada Pratindakan
Kriteria Hasil Belajar Siswa Afektif Pra Tindakan
F
Belum mencapai  80 12
54,55 Sudah mencapai
≥ 80 10
45,45 Total
22 100
Persentase Minimum 71,42
Persentase Maksimum 89,28
Rata-rata persentase 79,22
Peneliti  juga  memberikan  soal  pre-test  kepada  siswa  untuk  dikerjakan secara  individu.  Berdasarkan  hasil  pre-test  hanya  10  dari  22  siswa  yang  sudah
mencapai KKM dengan nilai rata-rata 68,59. Berdasarkan tabel persentase kriteria keberhasilan,  hanya  10  orang  siswa  yang  tuntas  dengan  persentase  45,45
sedangkan 12 siswa belum tuntas dengan persentase 54,55.