Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

45 yang diamati berupa perubahan sikap ilmiah siswa setelah melalui proses pembelajaran dengan menerapkan PLAS. Pada ranah psikomotor dinilai dari siswa dapat menyelesaikan permasalahan atau tugas, terampil dalam menerapkan konsepprinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan serta mampu menuliskan dan menyampaikan laporan hasil diskusi kelompok dengan baik dan benar. Dalam proses penilaian hasil belajar pada ranah psikomotor digunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. 46

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai suatu pengamatan terhadap pembelajaran. Penelitian tindakan kelas digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Arikunto, 2010: 3. Berdasarkan pendapat dari ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang sengaja dilakukan oleh guru yang bersifat sistematis dan reflektif dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. Atas dasar itulah peneliti memilih penelitian tindakan kelas karena ingin memperbaiki proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan lingkungan alam sekitar PLAS. 2. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model Kemmis dan Mc.Taggart, karena mudah dipahami dan dilaksanakan. Selain itu model tersebut menyatukan kegiatan pelaksanaan dan pengamatan sehingga lebih efektif dann 47 efisien. Suharsimi Arikunto 2010: 17-19, bahwa model Kemmis dan Mc Taggart terdiri atas empat tahap, yaitu: a. Menyusun Rancangan Tindakan Planning Dalam tahap ini, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. b. Pelaksanaan Tindakan Acting Tahap pelaksanaan ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. c. Pengamatan Observing Tahap pengamatan yaitu kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh pengamat. d. Refleksi Reflecting Tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Peneliti melakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukannya. Jika ternyata hasilnya belum memuaskan, maka perlu ada rancangan ulang untuk diperbaiki, dimodifikasi untuk siklus berikutnya. Kemmis dan Mc Taggart Arikunto, 2010: 131, memandang komponen sebagai langkah dalam siklus, sehingga mereka menyatukan komponen tindakan acting dan pengamatan observing sebagai satu kesatuan. Dalam model ini antara komponen tindakan acting dengan pengamatan observing dijadikan menjadi satu kesatuan karena kedua komponen tersebut merupakan dua kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu. Begitu berlangsungnya suatu tindakan dilakukan, kegiatan observasi juga harus