Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Klasifikasi Rumah Sakit
disediakan, ketenagaan, fisik dan peralatan, maka rumah sakit pemerintah pusat atau daerah diklasifikasikan menjadi:
a. Rumah sakit kelas A, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan subspesialitik luas.
b. Rumah sakit kelas B, adalah rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-kurangnya sebelas spesialialistik dan
subspesialistik luas. c. Rumah sakit kelas C, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik spesialistik dasar. d. Rumah sakit kelas D, adalah rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik dasar.
2.3 Kualitas Pelayanan Rumah Sakit 2.3.1 Pengertian Kualitas pelayanan
Goesth dan Davis 1994 yang dikutip oleh Tjiptono 2004 menyatakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Defenisi kualitas jasa atau kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan
pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Tjiptono 2004 menyatakan kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Hal ini berarti bahwa kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia pelayanan, melainkan
berdasarkan sudut pandang atau persepsi pelanggan. Pelangganlah yang mengkonsumsi
dan menikmati pelayanan perusahaan, sehingga merekalah yang seharusnya menentukan kualitas pelayanan.
Menurut Nasutioan 2004 yang dikutip oleh Elisa 2007 ada 2 dua faktor utama yang memengaruhi kualitas pelayanan yaitu expected service dan perceived sevice,dimana
apabila pelayanan yang dirasakan atau diterima perceived service sesuai atau melebihi dengan yang diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan,
begitu pula sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.
Pohan 2003 menyatakan palayanan kesehatan yang berkualitas adalah suatu pelayanan yang dibutuhkan, dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi pelayanan
kesehatan dan sekaligus diinginkan baik oleh pasien maupun masyarakat serta terjangkau oleh daya beli masyarakat. Menurut Azwar 1996 kualitas pelayanan kesehatan
menunjukan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang satu pihak dapat minimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggraanya sesuai dengan standart dan kode profesi yang telah ditetapkan.