9. Terdapat masukan korelasi yang sesuai, artinya jika menggunakan matriks korelasi sebagai masukan maka korelasi person digunakan untuk dua variabel skala interval.
10. Terdapat ukuran sampel yang memadai minimal 100. 11. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk
memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
12. Obseverved variabels diukur tampa kesalahan instrument pengukuran valid dan reliabel artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.
13. Model yang dianalisis dispesifikasikan diidentifikasi dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relavan. artinya model teori yang dikaji atau diuji
dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausal antar variabel yang diteliti.
Model Path Analysis berbeda dengan model regresi. Perbedaan tersebut terletak pada pola hubungan yang diinginkan. Model regresi digunakan untuk meramalkan atau
menduga nilai sebuah variabel responden Y atas dasar nilai tertentu beberapa variabel prediktor X
1
; X
2
; …..,X
k
atau pola hubungan yang mengisyaratkan besarnya pengaruh variabel penyebab X
1
; X
2
; …..,X
k
terhadap sebuah variabel akibat Y, baik pengaruh yang langsung secara individu maupun bersaman. Telaah statistik menyatakan bahwa untuk
peramalan pendugaan niali Y atas dasar nilai-nilai X
1
; X
2
; …..,X
k
, pola hubungan yang sesuai adalah pola hubungan yang mengikuti model regresi, sedangkan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat, pola yang tepat adalah model struktural Kuncoro, 2007. Sacara matematik, Path Analysis mengikuti pola model struktural. Model struktural yaitu apabila
setiap variabel terikatendogen Y keadaanya ditentukan oleh seperangkat variabel bebaseksogen X.
1.2 Rumah Sakit 2.2.1 Defenisi Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit berasal dari kata latin hospitium yang berarti suatu tempat tamu diterima. Menurut Anjaryani, 2009 defenisi rumah sakit terdiri dari:
a. Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan serta penelitian kedokteran terselenggara.
b. Rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri dari tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan
pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diaqnosis serta pengobatan penyakit yang diderita pasien.
c. Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran,
perawat dan tenaga profesi kesehatan lainnya terselenggara. d. Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan menyelenggarakan kegiatan pelayanan
serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian. Menurut Pohan 2006 Rumah sakit merupakan tempat penyelenggara layanan
kesehatan menyeluruh yang dipadukan dengan penggunaan penemuan teknologi kedokteran keperawatan terkini, Dengan demikian rumah sakit menjadi tumpuan harapan
manusia untuk dapat hidup sehat.
Rumah sakit juga merupakan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan yaitu setiap kegiatan memelihara dan meningkatkan kesehatan serta bertujuan untuk
mewujudkan kesehatan optimal bagi masyarakat. Upaya kesehatan dilakukan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan promotif, penyembuhan penyakit
kuratif, dan pemulihan rehabilitative yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu serta berkesinambungan Soejitno ,2002.
Untuk dapat menyelenggarakan, upaya-upaya tersebut dan mengelola rumah sakit agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan masyarakat yang dinamis maka setiap
komponen yang ada dirumah sakit harus terintegrasi dalam sistem Soejitno, 2002. Rumah sakit dalam suatu sistem dapat dilihat pada gambar berikut:
Lingkaran Luar
Sanak saudara, pihak asuransi, peraturan pemerintah, hukum, masyarakat, dsb.
Gambar 2.5 Rumah Sakit Sebagai Suatu Sistem
Selain itu juga dipengaruhi faktor lingkungan. Yang dimaksud dengan unsur lingkungan adalah keadaan sekitar yang memengaruhi penyelenggaran pelayanan
kesehatan. Untuk suatu institusi kesehatan, keadaan sekitar yang paling terpenting adalah kebijakan, organisasi dan manejemen institusi kesehatan tersebut Puspita, 2009.
Masukan
Pelanggan sehat sakit, Dokter,
Karyawan, Sarana dan prasarana,
peralatan
Luaran
Pasien sembuh
cacat meninggal
Proses
Pelayanan Medik, ICU
UGD, Rawat Inap, Rawat
Jalan, Hasil Akhir
Pasien puas atau tidak
puas, Rumah sakit maju atau
mundur