Obsevasi Tindakan I Siklus I

74 Tabel 10. Presentase Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru dan Presentase Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I II Pertemuan I, II dan III Presentase Kategori 81 - 100 Sangat Baik 61 - 80 Baik 41 - 60 Cukup 21 - 40 Kurang 0 - 20 Sangat Kurang Berdasarkan pada tabel presentase di atas, hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I termasuk pada kategori sangat baik dengan perolehan skor sebesar 98,75 . 2 Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dengan Metode Role Playing bermain peran pada Siklus I. Setelah guru memberikan penjelasan secara garis besar tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi kemerdekaan Indonesia, siswa secara bergiliran diminta guru memasangkan gambar yang menunjukkan alur dari peristiwa pengeboman yang dilakukan Amerika Serikat Sekutu. Kegiatan pada saat siswa diminta untuk mengurutkan gambar di depan kelas terlihat siswa masih malu-malu untuk maju ke depan dan ada beberapa siswa yang ramai sendiri di kelas, sementara itu guru menegur siswa yang ramai dan meminta siswa yang ramai tersebut untuk memasangkan urutan-urutan gambar berdasarkan alur video. Dengan demikian pada pertemuan ini masih perlu ditingkatkan pada pertemuan selanjutnya, dengan menggunakan metode Role Playing bermain peran. 75 Berdasarkan data rekapitulasi hasil observasi belajar siswa pada siklus I dapat diketahui sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I, II dan III Siklus I Pertemuan I Pertemuan II Pertemuan III Hasil Kategori Hasil Kategori Hasil Kategori 80,35 Baik 80,83 Baik 81,9 Sangat baik

d. Refleksi Siklus I

Pada tahap refleksi siklus I, guru berdiskusi dengan observer, peneliti untuk memberi tahu adanya penyebab terjadinya kekurangan-kekurangan yang terjadi selama pembelajaran pada siklus I, didasarkan dari data hasil tes dan observasi selama proses penerapan metode Role Playing bermain peran kekurangan yang terjadi adalah masih banyak siswa yang belum tuntas KKM pada materi Peristiwa Sekitar Proklamasi. Hasil diskusi antara guru dan kolaborator, peneliti menunjukkan ada kekurangan yang terjadi selama penelitian disebabkan oleh hal-hal berikut: 1. Pada pemasangan gambar di depan kelas masih ada siswa yang terlihat malu-malu pada saat disuruh ke depan untuk memasang gambar. Hal ini disebabkan karena rasa percaya diri pada diri siswa belum tertanam kuat sebagaimana tingkat keaktifan dalam pembelajaran. 2. Pada dialog teks rasa percaya diri siswa sudah ada, namun belum tertanam kuat pada diri siswa pada saat Role Playing bermain peran, 3. Agar pembelajaran lebih bervariasi serta lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka penerapan metode Role Playing bermain peran 76 pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS pada materi Peristiwa Sekitar Proklamasi pada siklus II penerapan metode ini dikombinasikan dengan cara siswa membaur menjadi 1 dalam sebuah cerita pada babak VI-VII.

3. Siklus II

Siklus II dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, yaitu pada tanggal 18 Februari 2016, 19 Februari 2016, 25 Februari 2016 dengan jumlah siswa 14. Pada siklus II siswa akan mempelajari materi Peristiwa Rengasdengklok, Penyusunan Teks Proklamasi, Pembacaan Teks Proklamasi. Dengan indikator pada pertemuan ke I siklus II yaitu mengidentifikasi Peristiwa Sekitar Proklamasi Peristiwa Rengasdengklok, tokoh-tokoh yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok, Peranan generasi muda dalam peristiwa Rengasdengklok. Indikator pada pertemuan ke II siklus II yaitu Mengidentifikasi peristiwa penting menjelang Proklamasi kemerdekaan rumah Laksamana Tadashi Maeda, Menceritakan nama tokoh-tokoh yang terlibat dalam penyusunan teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia, menghargai jasa pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan. Indikator pada pertemuan ke III Siklus II yaitu menceritakan nama tokoh-tokoh yang terlibat dalam pembacaan teks Proklamasi, Menghargai jasa para pahlwan yang telah berjuang merebut kemerdekaan.