35 metode  Role  Playing  bermain  peransecara  efektif,  2  siswa  kurang  aktif
dalam proses pembelajaran dikarenakan siswa hanya diberi tugas mencatat, 3 hasil belajar siswa masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan data  yang diperoleh
dari guru jumlah siswa di kelas V sejumlah 14 siswa berdasarkan nilai pretest adalah  42  belum  ada  siswa  yang  memenuhi  Kriteria  Ketuntasan  Minimal
KKM yaitu 70. Berdasarkan  penjelasan  di  atas,  peneliti  memberikan  suatu  solusi  supaya
guru dalam menyampaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS dapat mengkolaborasi antara metode ceramah dengan metode Role Playing bermain
peran  untuk  meningkatkan  hasil  belajar  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  IPS  di kelas V SD Negeri I Ngerangan Bayat Klaten.
E. Penelitian yang Relevan
1.  Penelitian  yang  dilakukan  Yayuk  Handayani  dengan  judul  Penerapan Metode Role Playing melalui Media Film Dokumenter untuk Meningkatkan
Aktivitas  dan  Hasil  Belajar  Ilmu  Pengetahuan  Sosial  IPS  pada  siklus pertama  nilai  rata-rata  69,1,  kemudian  dilanjutkan  pada  siklus  ke  dua
menjadi 78,2. 2.  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Laili  Rahman  dengan  judul  penelitian
menggunakan  metode  Role  Playing  pada  mata  pelajaran  IPS  untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V di kota Magelang tahun ajaran
20122013 hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata 60,36 pra tindakan meningkat  menjadi  77,50  pada  siklus  akhir.  Peningkatan  juga  terjadi  pada
ketuntasan belajar meningkat menjadi 82,29.
36
F. Hipotesis
Adapun  hipotesis  pada  penelitian  ini  adalah  ada  peningkatan  hasil  belajar dengan penerapan metode Role Playing  bermain peran  pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial IPS kelas V SD Negeri 1 Ngerangan Bayat Klaten.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  ini  adalah  Penelitian  Tindakan  Kelas    Classroom  Action Research,  yaitu  merupakan  suatu  pencermatan  terhadap  kegiatan  belajar
berupa sebuah tindakkan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas  secara  bersamaan  Arikunto,  Suharsimi  2012:  3.  Penelitian  tindakkan
kelas  ini  sebagai  suatu  bentuk  penelitian  yang  bersifat  refleksi  dengan melakukan tindakkan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan hasil
belajar dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan di dalam kelas, maka kerjasama kolaborasi
antara  guru  sebagai  pengajar  dengan  peneliti  dan  satu  orang  lain  sebagai pengamat menjadi hal sangat penting. Melalui kerjasama, maka secara bersama
menggali  dan  mengkaji  permasalahan  nyata  yang  dihadapi  siswa  di  sekolah. Pilihan  pada  model  kolaborasi  ini  dipandang  tepat  karena  masalah  yang
diangkat  dalam  penelitian  ini  adalah  masalah  yang  terjadi  di  kelas  V  Sekolah Dasar  Negeri  I  Ngerangan  Bayat  Klaten  yaitu  belum  menggunakan  metode
Role  Playing  bermain  peran  sehingga  hasil  belajar  Ilmu  Pengetahuan  Sosial IPS siswa masih rendah.
Dalam  proses  tindakkan  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  diupayakan agar  masalah  yang  terjadi  dapat  teratasi  yaitu  masih  rendahnya  hasil  belajar,
dan sekaligus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas tersebut.